Peringati Hari Pahlawan, Mentan SYL Panen Padi Aplikasi Biosaka di Blitar
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Blitar, Rini Syarifah Saat Melakukan Panen Padi Aplikasi Biosaka Seluas 57 Ha di Gapoktan Tani Rahayu, Desa Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Peringati Hari Pahlawan, Mentan SYL Panen Padi Aplikasi Biosaka di Blitar

Pilarpertanian - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan Panen Padi Aplikasi Biosaka seluas 57 ha, di Gapoktan Tani Rahayu, Desa Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.


“Sekarang ini pupuk di dunia langka, tetapi saya berharap ini bukan menjadi persoalan bagi Indonesia Insya Allah melalui orang-orang yang tulus dan ikhlas ini ada gantinya, salah satunya Biosaka ini. Biosaka sendiri diambil dari kata Bio atau hayati/tumbuhan. Adapun saka itu singkatan selamatkan alam dan kembalikan ke alam. Biasanya kearifan-kearifan lokal seperti ini memang lebih efektif,” ujar Mentan SYL


SYL juga mengatakan bahwa Biosaka terbuat dari rerumputan yang ada di sekitar persawahan lalu dicampur dengan air dan diremes manual menggunakan tangan, untuk membuat Biosaka minimal terdapat 5 jenis rumput/daun yang sehat sempurna. Peremasan dilakukan kurang lebih 10-15 menit hingga ramuan homogen, tidak bisa pakai mesin blender, bisa langsung diaplikasikan ke tanaman dengan dosis tertentu dan bisa juga di simpan hingga 5 tahun.


“Oleh karena itu, Blitar harus jadi contoh dan lokomotif besok terhadap produktivitas yang kuat kualitasnya harus lebih baik dan rakyatnya harus lebih sejahtera lebih khusus hari ini, hari pahlawan. Siapakah pahlawan itu? Ya petani lah. Negara ini bisa merdeka bukan hanya dengan senjata, tetapi ada pertanian yang menyediakan pangan. Saya berharap ini menjadi gerakan-gerakan di daerah lain karena dengan ini penggunaan pupuk dapat dikurangi serta kesehatan lahan pun dapat terjaga” tambah Mentan.



Sebagai informasi, Jumlah aplikasi biosaka di kabupaten Blitar seluas 12.000 ha tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar diaplikasikan pada: padi, jagung, kedelai, melon, cabai, tomat, kacang panjang, buncis, brokoli, kubis, jeruk, kopi, terong, belimbing. Untuk di Kecamatan Selopuro pengaplikasian Biosaka di tanaman Padi seluas 57 ha, dengan Varietas Inpari 32, Intani, Ciherang dan Ketan Hitam I, produktivitas Biosaka 8.9 ton/ha versus non Biosaka 7 ton/ha, hemat pupuk kimia 50- 70%, sehingga dapat menambah keuntungan Petani.


Bupati Blitar, Rini Syarifah mengatakan salah satu permasalahan memang sarana produksi, selama ini yaitu kurangnya alokasi pupuk subsidi sehingga diperlukan inovasi teknologi yang murah, efisien dan mudah diaplikasikan oleh petani. Salah satu inovasi teknologi yaitu aplikasi biosaka yang dapat mengurangi penggunaan pupuk sampai dengan 50%.


“Untuk itu, saya menyambut baik temuan ini, dan berharap bisa dikembangkan pada seluruh lahan pertanian yang ada di Kabupaten Blitar. Karena tanaman organik bertujuan untuk efisiensi biaya produksi petani, bahannya murah dan mudah didapat serta ramah lingkungan karena dibuat dari bahan organik sehingga bisa menghasilkan beras yang sehat yang tidak banyak akumulasi zat kimia,” jelas Bupati Blitar Rini Syarifah.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengungkapkan Biosaka itu bukan pupuk, bukan pestisida, tetapi elisitor berperan sebagai signaling bagi tanaman tumbuh dan berproduksi lebih bagus, hemat pupuk kimia sintetis, meminimalisir hama penyakit, lahan menjadi lebih subur. Biosaka ini disebut elisitor dari ilmu epigenetic bisa didekati ilmu kinesiologi, sudah banyak riset dan jurnal tentang elisitor.


“Di lokasi ujicoba demplot standing crop jagung, padi dan tanaman lainnya dengan biosaka lebih bagus dibandingkan tidak menggunakan biosaka, produksi lebih tinggi dengan hemat 50% pupuk kimia. Dilakukan uji laboratorium menunjukkan bahwa biosaka bukan rumput, dan kandungan hormon, spora dan bakteri nya tinggi, bagus sebagai PGPR, ZPT dan sejenisnya, kajian lanjut dengan LCMS dan PCR segera selesai dan kini ada 2 orang ITB sedang riset disini, welcome untuk akademisi dan peneliti meneliti Biosaka. Ini sudah banyak petani di daerah lain menerapkan biosaka, semakin meluas” jelas Suwandi.


“Manfaat ramuan biosaka biaya nol rupiah gratis dapat dibuat sendiri, tidak ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman, hemat biaya pupuk kimia dan pestisida kimiawi sintetis hingga dua juta rupiah di Blitar ini; meminimalisir serangan hama penyakit, lahan menjadi subur dan produksi lebih bagus,” tambahnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Antisipasi El Nino Petani Sanggau di Musim Kemarau

Antisipasi El Nino Petani Sanggau di Musim Kemarau

Pilarpertanian – Musim kemarau secara umum identik dengan kurangnya intensitas hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, sehingga pada periode ini masalah kekeringan di areal lahan pertanian sangat menjadi sorotan. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Ditlin TP) sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam pengamanan produksi pangan nasional, salah satunya dari dampak perubahan iklim (DPI) telah mengalokasikan kegiatan […]

ASEAN Deklarasikan Perkuat Ketahanan Pangan dan Gizi Untuk Hadapi Potensi Krisis

ASEAN Deklarasikan Perkuat Ketahanan Pangan dan Gizi Untuk Hadapi Potensi Krisis

Pilarpertanian – Para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) mendeklarasikan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan di ASEAN dalam membangun ketahanan pangan dan gizi di kawasan ASEAN, pada 5 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Deklarasi ini merupakan usulan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry atau AMAF. Para […]

Kementan Lakukan Strategi Jaga Produksi Padi di Masa El Nino

Kementan Lakukan Strategi Jaga Produksi Padi di Masa El Nino

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam menghadapi ancaman fenomena iklim El Nino. Sejumlah langkah mitigasi telah disiapkan dalam bentuk program dan kebijakan yang komprehensif. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1003 berjudul “Strategi Menjaga Produksi Padi di Masa El Nino” (Rabu/06-09-2023). Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi dalam keynote speech-nya menyampaikan […]

Pusat PVTPP Gandeng BRIN Kenalkan Bioteknologi Modern

Pusat PVTPP Gandeng BRIN Kenalkan Bioteknologi Modern

Pilarpertanian – Perkembangan teknologi dan dampak perubahan iklim global menjadi tantangan bagi pemulia tanaman untuk dapat merakit varietas unggul yang toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik. Bioteknologi, menjadi sebuah jawaban akan kondisi ini. Pusat PVTPP kembali menyelenggarakan inhouse training untuk mengenalkan bioteknologi modern melalui rekayasa genetik dan genome editing. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari […]

Penerapan PHT Skala Luas Padi Pacu Minat Petani Pandeglang dalam Aplikasi Saprodi Ramah Lingkungan

Penerapan PHT Skala Luas Padi Pacu Minat Petani Pandeglang dalam Aplikasi Saprodi Ramah Lingkungan

Pilarpertanian – Usaha budidaya tanaman padi tidak terlepas dari faktor risiko yang dapat mengancam produksi, salah satunya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Serangan OPT baik hama maupun penyakit harus dikendalikan agar tidak mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi. Tentunya upaya pengelolaan OPT ini harus dilaksanakan mulai dari pratanam sampai dengan menjelang panen. Masih banyak kita temui petani […]

Kementan Gelar Rakor Ungkap Strategi Penanganan Dampak El Nino di Banten

Kementan Gelar Rakor Ungkap Strategi Penanganan Dampak El Nino di Banten

Pilarpertanian – Kemarau panjang yang disebabkan fenomena El Nino, turut dirasakan dampaknya di Provinsi Banten. Untuk memastikan dampak El Nino tidak terlalu meluas untuk sektor pertanian, Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP menyampaikan sejumlah strategi menangani El Nino. Strategi-strategi tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino di Provinsi Banten tahun 2023, […]

Mentan Dampingi Presiden Jokowi Gelar Kerja Sama Pangan Indonesia-Kamboja

Mentan Dampingi Presiden Jokowi Gelar Kerja Sama Pangan Indonesia-Kamboja

Pilarpertanian – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet di Istana Merdeka Jakarta, Senin, 4 September 2023. Dalam pertemuan ini, Presiden membicarakan berbagai hal termasuk menjalin kerja sama ketahanan pangan khususnya mengenai beras. “Saya mengapresiasi sambutan Kamboja terkait keinginan Indonesia mengimpor […]

Kementan Genjot Hilirisasi Pertanian Skala Rumah Tangga

Kementan Genjot Hilirisasi Pertanian Skala Rumah Tangga

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot hilirisasi pertanian skala rumah tangga guna meningkatkan pendapatan hingga kesejahteraan petani. Hadirnya hilirisasi di pedesaan agar petani, UMKM, industri skala kecil memperoleh harga jual yang meningkat. “Saat ini eranya hilirisasi aneka produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah petani. Dengan hilirisasi, desa tidak mengekspor limbah bahan pangan ke kota. Produk […]

Kementan Dorong Negara Asean Perkuat Strategi Ketahanan Pangan

Kementan Dorong Negara Asean Perkuat Strategi Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) selaku perwakilan Asean Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) Indonesia mendorong semua negara KTT Asean untuk memperkuat strategi pembangunan ketahanan pangan, khususnya dalam merespon tantangan global mulai dari pesatnya pertumbuhan populasi, pemulihan dampak pandemi, ketegangan geopolitik hingga peningkatan intensitas perubahan iklim. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa […]