Perkuat Sinergi, Bangun Pertanian dari Batas Negeri Papua
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Perkuat Sinergi, Bangun Pertanian dari Batas Negeri Papua

Pilarpertanian - Pilar – Keseriusan pemerintah dalam menangani daerah-daerah di perbatasan ini tidak perlu dipertanyakan lagi, telah tertuang sebuah komitmen dalam salah satu nawacita Presiden Jokowi, membangun di wilayah perbatasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertanian merupakan salah satu sektor strategis, penggerak ekonomi masyarakat khususnya yang berada jauh dari perkotaan. Untuk mewujudkan itu Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya mendorong kemajuan pertanian daerah-daerah yang secara geografis berbatasan dengan negara lain menuju terwujudnya swasembada pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Badan Litbang Pertanian sebagai penghasil inovasi teknologi pertanian mengemban tugas mulia, mewujudkan swasembada pangan melalui penerapan inovasi teknologi pertanian yang spesifik dan kompatible pada berbagai wilayah. BPTP Balitbangtan Papua sebagai salah satu UPT Balitbangtan, bertanggung jawab hal tersebut di wilayah Papua, khususnya pada lima kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara PNG, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Pegunungan Bintang, Keerom, Boven Digoel, dan Merauke.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam dua tahun terakhir, BPTP Balitbangtan Papua telah melakukan berbagai kegiatan dalam mendukung program swasembada pangan di daerah perbatasan berupa diseminasi dan pendampingan teknologi padi organik, jagung hibrida-komposit, ayam KUB serta kegiatan TOT teknologi pertanian pada lima kabupaten yang berbatasan dengan PNG.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berkaitan dengan hal tersebut, pada tanggal 11 Desember 2018 dilaksanakan Rapat Koordinasi dan FGD di Kantor Dinas Pertanian Merauke. Rapat dihadiri oleh Kepala BPTP Papua/Penanggung Jawab UPSUS Pajale (Dr. Ir. Muhammad Thamrin, M.Sc), Kepala Dinas Pertanian Merauke (Edi Santoso, B.Sc), Anggota Tim Perbatasan Nasional (Dr. Ir. Bachtar Bakri), Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Merauke (Ir. Muhammad Musdar), Kepala Sub Divre Bulog Merauke (Ir. Yudi Wijaya), staf dosen Universitas Musamus, Politeknik Yasanto, serta Mantri Tani dari Distrik sentra padi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam sambutannya, Edi Santoso menyampaikan bahwa meskipun Merauke berada di ujung timur Indonesia namun memiliki potensi besar menjadi daerah swasembada pangan karena didukung dengan lahan yang luas, kesuburan tanah, serta spirit para petani. Tahun 2018 produktifitas padi mengalami peningkatan dari 4,36 t/ha menjadi 6,06 t/ha. Peningkatan ini merupakan bukti nyata kontribusi teknologi Balitbangtan berupa introduksi varietas unggul baru (VUB), cara budidaya padi serta teknologi lainnya yang menyertai. Pada sisi lain dukungan Kementerian PUPR dalam membenahi infrastruktur pengairan, semakin mendekatkan terwujudnya upaya peningkatan indeks pertanaman di Merauke.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menjadikan Merauke sebagai daerah lumbung pangan bukanlah isapan jempol, sejarah mencatat perjalanan panjang pertanian semi modern Merauke sejak jaman Belanda melalui Proyek Padi Kumbe yang saat itu menargetkan pemenuhan pangan untuk kawasan Asia Pasifik. “Kita hanya bisa berhasil jika saling berkoordinasi, memperkuat sinergi dan bekerjasama lintas institusi”, demikian pernyataan penutup yang disampaikan Edi Santoso dalam rapat koordinasi dan FGD lumbung pangan berorientasi ekspor. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Pilarpertanian – Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak. Hal ini disampaikan usai Presiden Jokowi bersama Menteri Pertanian meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa. Ia menuturkan harga ditingkat petani seringkali tidak stabil dan cenderung menurun saat memasuki masa panen raya. “Ini memang baru panen besar jagung, baik […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]