Pertama Kali, Kementan Lepas Vanili dari Yogya ke Amerika Serikat
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pertama Kali, Kementan Lepas Vanili dari Yogya ke Amerika Serikat

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Untuk pertama kalinya Gubernur D.I Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X bersama Kementerian Pertanian yang dalam hal ini diwakili oleh Badan Karantina Pertanian melepas ekspor komoditas yang digunakan sebagai pemberi aroma ini ke Amerika Serikat. Budidaya secara organik dan proses paska panen lebih rumit dibandingkan tanaman lain, konon menyebabkan komoditas perisa yang disukai hampir oleh seluruh penduduk dunia ini menjadi mahal. Petani vanili patut berbangga juga karena panen vanili yang terus dikawal oleh Karantina Pertanian Yogyakarta ini dapat terus dikirim ke mancanegara. “Kami sangat mengapresiasi kerja keras ini, produk berlimpah dan kualitas sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor,” kata Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Sujarwanto yang hadir mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian saat menyerahkan Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) kepada eksportir PT. Agri Spice Indonesia di kantor Karantina Pertanian Yogyakarta (5/3).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Yogyakarta melalui sambutannya yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan Pemda DIY, Pudji Raharjo bahwa kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian unggulan ini searah dan program dari pemerintah daerah. Petani merupakan pahlawan devisa negara dan pemerintah daerah didukung pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian akan terus bersemangat untuk melanjutkan program pemerintah dan terus memproduksi terutama karena adanya pendampingan secara budidaya, pemasaran bahkan untuk pasar ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pelepasan ekspor vanili kali ini jumlahnya sebanyak 5 ton dengan nilai mencapai 26,8 milyar rupiah. Menurut Kepala Karantina Pertanian Yogyakarta, Ina Soelistyani data ekspor vanili selama 3 bulan terakhir masing-masing 2,4 ton pada bulan Desember 2018, 1,4 ton pada bulan Januari 2019 dan 2,2 ton di bulan Februari 2019. Dengan negara tujuan ekspor selain Amerika Serikat masing-masing adalah Negara Republik Chechnya, Antigua dan Barbuda, Thailand, Bulgaria, German, Denmark, India, Perancis, Belanda, Korea Selatan, Filipina dan Singapura, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tiga komoditas lain asal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga dilepas ekspornya bersama vanili adalah buah cengkeh kering, gula merah serbuk dan buah salak segar. Adapun besaran volume dan nilai untuk masing-masing komoditas tersebut adalah sebagai berikut, cengkeh dengan volume 10 ton senilai 1, 192 milyar rupiah, gula kelapa serbuk dengan volume 10 ton senilai 335 juta rupiah serta buah salak segar dengan volume 7,8 ton senilai 136,5 juta rupiah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ina menambahkan negara tujuan ekspor untuk komoditas tersebut adalah Belanda, Arab saudi, India, Kuwait, USA, Uni Emirat Arab untuk cengkeh. Untuk volume ekspor di tahun 2018 berfluktuasi dengan volume tertinggi di bulan Desember sebanyak 214,7 ton senilai 24, 842 milyar rupiah. Gula merah serbuk diekspor ke negara USA, Bulgaria, Belgia, Estonia, Afrika selatan dan Kanada dengan volume ekspor di tahun 2018 berfluktuasi dengan volume tertinggi di bulan Agustus sebanyak 168,6 ton senilai 5,648 milyar rupiah. Dari data yang dikompilasi oleh Karantina Yogya dapat dilihat bahwa tren ekspor beberapa komoditas unggulan meningkat dari tahun ke tahun khususnya untuk komoditas kayu lapis, buah salak, cengkeh, gula merah, getah damar, rotan dan kayu olahan. Komoditas kayu lapis meningkat sebesar 1.142%, buah salak meningkat sebesar 184%, cengkeh meningkat sebesar 235%, gula merah meningkat sebesar 149% ,getah damar sebesar 136%, rotan meningkat sebsar 596% dan kayu olahan sebesar 15.396 %. Hal ini merupakan sesuatu yang menggembirakan sekaligus tantangan ke depan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan ekspor, tidak hanya pada komoditas unggulan tetapi juga komoditas potensial lainnya, tambah Kepala Karantina Pertanian Yogyakarta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara untuk buah salak yang merupakan buah eksotis unggulan dari Kaupaten Sleman menjadi komoditas ekspor yang telah dikawal oleh Karantina Yogyakarta sejak tahun 2010. Layanan cepat berupa inline inspection menjadikan komoditas yang akan diekspor dapat dilakukan pemeriksaan karantina di lokasi pemilik sehingga mempercepat proses bisnisnya. Adapun negara tujuan ekspornya adalah Kamboja, Cina, Thailand, Malaysia dan USA. Di tahun 2018 eksporpun berfluktuasi dengan volume tertinggi di bulan Desember sebanyak 108, 4 ton dan meningkat lagi di bulan Januari 2019 sebanyak 118,7 ton dengan nilai mencapai 2,08 milyar rupiah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pelaksanakan tindakan karantina yang dilakukan sesuai dengan standar layanan perkarantinaan dan sumber daya manusia yang mumpuni sangat membantu dalam pelaksanaan akselerasi ekspor produk pertanian. ”Barantan sebagai perpanjangan tangan dari Kementan terus lalukan upaya akselerasi ekspor melalui inline inspection dan program Agro Gemilang,” pungkas Sujarwanto.(OBN)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Wapres Gibran dan Mentan Amran Kompak Tanam Padi di Ngawi, Dorong Produksi dan Dukung Kebutuhan Petani

Wapres Gibran dan Mentan Amran Kompak Tanam Padi di Ngawi, Dorong Produksi dan Dukung Kebutuhan Petani

Pilarpertanian – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Gempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan mendukung percepatan tanam padi nasional. Dalam kunjungan tersebut, Wapres Gibran dan Mentan Amran melakukan penanaman padi bersama petani di lahan Kelompok Tani Nglencong […]

FAO Ungkap Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin Produksi Pangan Global

FAO Ungkap Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin Produksi Pangan Global

Pilarpertanian – Asisten Direktur Jenderal/Perwakilan Regional FAO untuk Asia dan Pasifik, Alue Dohong, mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global dalam produksi pangan. Hal ini disampaikannya usai melakukan pertemuan resmi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Jakarta, sebagai bagian dari penugasan barunya di kantor regional FAO. “Indonesia memiliki potensi […]

Potensi Tambah Luasan Tanam, Kementan dan Kejaksaan RI Sinergi Manfaatkan Lahan Hasil Sitaan

Potensi Tambah Luasan Tanam, Kementan dan Kejaksaan RI Sinergi Manfaatkan Lahan Hasil Sitaan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia menjalin sinergi dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan lahan-lahan hasil sitaan negara. Hal ini sejalan dengan berbagai upaya akselerasi untuk mendorong peningkatan produksi pangan secara nasional yang dilakukan oleh Kementan. Kolaborasi strategis ini ditandai dengan kegiatan penanaman benih padi di lahan sitaan Kejaksaan […]

Wapres Gibran dan Mentan Amran Kompak Tanam Padi di Ngawi, Dorong Produksi dan Dukung Kebutuhan Petani

Wapres Gibran dan Mentan Amran Kompak Tanam Padi di Ngawi, Dorong Produksi dan Dukung Kebutuhan Petani

Pilarpertanian – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Gempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan mendukung percepatan tanam padi nasional. Dalam kunjungan tersebut, Wapres Gibran dan Mentan Amran melakukan penanaman padi bersama petani di lahan Kelompok Tani Nglencong […]

Menteri Jepang Mundur karena Krisis Beras, Indonesia Kokoh dengan Produksi yang Makin Kuat

Menteri Jepang Mundur karena Krisis Beras, Indonesia Kokoh dengan Produksi yang Makin Kuat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto, secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya imbas krisis beras dan ketidakpuasan publik terhadap penanganan pemerintah atas lonjakan harga beras. Jepang saat ini menghadapi krisis beras dan peningkatan harga beras imbas gelombang panas ekstrem yang merusak panen. Untuk kemasan 5 kilogram, rata-rata harga beras di supermarket mencapai 4.268 yen […]

Dubes Afrika Selatan Temui Mentan Amran, Puji Kekuatan Sektor Pertanian Indonesia

Dubes Afrika Selatan Temui Mentan Amran, Puji Kekuatan Sektor Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Duta Besar Republik Afrika Selatan untuk Indonesia, Mpetjane Kgaogelo Lekgoro, menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia. Ia menilai sektor ini sebagai salah satu kekuatan utama perekonomian nasional. “Indonesia memiliki sektor pertanian yang kuat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB. Hal yang sama juga berlaku di Afrika Selatan,” ujar Dubes Lekgoro dalam pertemuannya […]

Presiden Prabowo : Stok Cadangan Beras dan Jagung Terbesar Dalam Sejarah RI

Presiden Prabowo : Stok Cadangan Beras dan Jagung Terbesar Dalam Sejarah RI

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengungkapkan rasa bangganya terhadap capaian besar bangsa dalam mewujudkan ketahanan pangan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, cadangan strategis beras dan jagung di gudang-gudang pemerintah berlimpah dan mencapai level tertinggi. “Saudara-saudara sekalian saya selalu mengatakan bahwa kedaulatan suatu bangsa dijamin oleh kemampuan bangsa itu untuk memenuhi pangan untuk bangsanya […]

Job Fair 2025: Kementan Dorong Anak Muda ke Pertanian Modern

Job Fair 2025: Kementan Dorong Anak Muda ke Pertanian Modern

Pilarpertanian – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar Job Fair 2025 pada 22–23 Mei 2025 di Gedung Kemnaker, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertujuan memberikan akses informasi lowongan kerja kepada para pencari kerja dari berbagai latar belakang, termasuk generasi muda pencari peluang di sektor-sektor strategis. Dalam gelaran ini, Kementerian Pertanian (Kementan) turut […]

Ini Cara Anak Muda Dapat Cuan dari Pertanian Versi Wamentan Sudaryono

Ini Cara Anak Muda Dapat Cuan dari Pertanian Versi Wamentan Sudaryono

Pilarpertanian – Di era modern ini, bertani tidak lagi identik dengan lumpur dan hidup pas-pasan, di tangan anak muda, pertanian kini menjelma jadi ladang cuan yang menjanjikan dan memiliki masa depan cerah. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menegaskan bahwa generasi muda Indonesia punya peluang besar untuk sukses lewat sektor pertanian yang terus bertransformasi secara modern […]