Petani Bantul Siap Penuhi Benih Genjah Kebutuhan IP 400/OPIP Secara Insitu
Kegiatan Penimbangan Penangkaran Sido Makmur di Desa, Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Petani Bantul Siap Penuhi Benih Genjah Kebutuhan IP 400/OPIP Secara Insitu

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian terus mengupayakan peningkatan produksi padi untuk menjamin ketersediaan beras nasional secara berdaulat. Salah satu terobosan yang saat ini tengah dilakukan yaitu melalui pola tanam padi dengan indeks pertanaman (IP) 400 yang dikelola dalam klaster kawasan berbasis korporasi petani. Penerapan pola tanam padi IP 400 merupakan salah satu langkah meningkatkan produksi sehingga ketersediaan beras dalam negeri benar-benar mampu dipenuhi. IP 400 adalah cara tanam dan panen empat kali dalam satu tahun pada lahan yang sama, dengan tujuan meningkatkan luas tanam dan produksi untuk ketahanan pangan, penghasilan petani meningkat dan sekaligus sebagai solusi penurunan luas tanam akibat alih fungsi lahan sawah.


Untuk mendukung program IP 400, salah satu kuncinya adalah penggunaan benih umur pendek atau Genjah/Super Genjah. Terkait itu, Kementan mengadakan kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) berbasis korporasi petani mendukung benih umur super genjah/genjah IP-400/OPIP. Salah satu daerah yang sudah menerapkan kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih (P3BTP) yaitu Kabupaten Bantul, DIY. Pada pertengahan bulan Juli ini, petani di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul melakukan panen benih padi umur Genjah Varietas Pajajaran dan Cakrabuana dengan hasil ubinan calon benih padi kelas benih sebar (BR) sekitar 6,1 ton/ha GKP.


Catur Setiawan, Koordinator Pengawasan Mutu Benih, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian mengatakan bantuan kegiatan perbenihan P3BTP, tujuannya agar petani naik kelas dapat memproduksi benih bersertifikat dan memasok kebutuhan benih IP 400/OPIP secara insitu sesuai 6 (enam) tepat secara mandiri dan tentunya meningkatkan pendapatan petani. Dari total penangkaran benih padi varietas umur genjah Pajajaran, Cakrabuana dan Inpari 19 seluas 18 hektar di Kec. Sewon, Kab. Bantul akan dihasilkan benih padi bersertifikat minimal sebanyak 70 ton yang nantinya dapat digunakan untuk pertanaman padi seluas 2.800 ha.


“Keuntungan P3BTP, semula petani yang hanya menanam konsumsi, ditingkatkan kapasitas kemampuannya membuat benih bersertifikat kebutuhan sendiri, dengan nilai jual calon benih lebih mahal dibandingkan konsumsi, jaminan hasil calon benih langsung dibeli mitra, petani makin sejahtera,” ungkap Catur Setiawan.



“Sesuai deskripsi varietas, dengan hadirnya VUB umur genjah varietas Cakrabuana (104 Hst) dan varietas Pajajaran (105 Hst), panen lebih cepat, setahun bisa 4 kali, sangat cocok ditanam di musim kemarau dan penghujan, potensi hasil 10,4 – 11 ton/ha, pulen menjadi daya tarik tersendiri dan mudah dijual di pasaran,” tambah Catur.


Sementara itu Joko Waluyo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Ditjen Tanaman Pangan yang telah mengalokasikan bantuan P3BTP kepada petani Bantul. Kabupaten Bantul pada tahun 2021 mengembangkan varietas padi genjah dalam program uji coba IP 400 seluas 12.000 ha.


“Saya berharap untuk kebutuhan benih program IP 400 tersebut dapat dipenuhi dari hasil P3BTP petani wilayah Kec. Sewon sendiri, bahkan untuk seluruh wilayah Yogyakarta. Upaya yang telah dilakukan petani di Bantul untuk melaksanakan program IP 400, yaitu percepatan tanam mulai dari proses persemaian yang dilakukan 15 hari sebelum panen (sistem culik), optimalisasi alat dan mesin pertanian pra tanam dan pasca panen, memastikan ketersediaan air yang cukup dan kondisi lahan non endemis OPT,” Jelas Joko.


Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menuturkan, penerapan pola tanam padi IP 400/OPIP merupakan salah satu cara meningkatkan produksi padi dan sebagai solusi dari menurunnya luas tanam yang disebabkan alih fungsi lahan tentunya harus dikelola secara professional melalui korporasi petani.


“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, terobosan-terobosan seperti ini memang perlu dilakukan di tengah kesulitan-kesulitan yang ada dan IP 400 tentunya sangat mendukung upaya pemerintah meningkatkan produksi pangan khususnya beras melalui food estate dan budidaya berbasis klaster kawasan. Di samping stimulan bantuan pemerintah, para petani/kelompok tani harus bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk budidaya dan hilirisasi/pengolahan sehingga bisa memberikan nilai tambah,” tutup Suwandi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

EPIS Tempatkan Petani Muda Binaan Kementan pada Sentra ‘Smart Farming’ di Korea

EPIS Tempatkan Petani Muda Binaan Kementan pada Sentra ‘Smart Farming’ di Korea

Pilarpertanian – Sejumlah sentra utama pertanian presisi [Smart Farming] di Korea Selatan dipilih sebagai lokasi pelatihan bagi lima petani binaan Kementerian Pertanian RI, yang mengikuti Workshop on K-Smart Farm Batch 3. Sasarannya, pemberdayaan petani muda dengan memperluas akses ke teknologi canggih, untuk menciptakan ekosistem pertanian inklusif. Sentra utama Smart Farm tersebut antara lain Green Monsters […]

Angkat Tema Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024

Angkat Tema Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali meraih penghargaan Komunikasi Publik untuk keempat kalinya pada acara Anugerah Media Humas (AMH) 2024 yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) selaku Pembina Bakohumas. Kali ini Kementan berhasil meraih penghargaan terbaik 1 untuk kategori Kampanye Komunikasi Publik Kementerian / Lembaga, BUMN dan BUMD dimana tema yang diusung Kementan adalah […]

Mentan Andi Amran Sulaiman : Gowa Kunci Kesuksesan Swasembada Pangan Indonesia

Mentan Andi Amran Sulaiman : Gowa Kunci Kesuksesan Swasembada Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) mampu mengawali capaian swasembada pada 3 tahun ke depan. Menurutnya, Gowa adalah kabupaten subur yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan produktivitas. Bahkan lebih dari itu, Gowa memiliki luasan lahan yang sangat besar serta sumber daya manusia yang mumpuni seperti banyaknya generasi […]

Kementan Berupaya Petani Muda Jadi Inovator Bukan Konsumen Teknologi

Kementan Berupaya Petani Muda Jadi Inovator Bukan Konsumen Teknologi

Pilarpertanian – Pelatihan di mancanegara bagi para petani binaan Kementerian Pertanian RI seperti Workshop on K-Smart Farm Batch 3 di Korea Selatan, merupakan upaya pemerintah untuk mendukung dan mengawal para petani muda menjadi inovator, bukan sekadar pengguna teknologi canggih pertanian. Saat ini Indonesia mengalami transisi teknologi signifikan. Digitalisasi merambah semua sektor, termasuk pertanian. Badan Pusat […]

Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian

Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian

Pilarpertanian – Ribuan masyarakat Bone di Sulawesi Selatan tumpah ruah menyambut kehadiran Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerjanya di Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kehadiran Mentan disambut gemuruh karena merupakan salah satu putera terbaik Bone. Dalam arahannya, Mentan mengajak para petani untuk merevolusi sektor pertanian Indonesia menuju pertanian […]

Pengamat: Mentan Amran Lakukan Revolusi Pertanian Untuk Capai Swasembada

Pengamat: Mentan Amran Lakukan Revolusi Pertanian Untuk Capai Swasembada

Pilarpertanian – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam melakukan cetak sawah adalah kebijakan tepat dalam merevolusi pertanian. Dengan program tersebut, Indonesia diyakini dapat mempercepat swasembada hingga menjadi lumbung pangan dunia. “Kebijakan yang berani ini yang dibutuhkan Indonesia, di mana kebutuhan pangan mutlak harus terpenuhi […]

Lomba Unik, Mentan Adu Cepat Tanam Lawan Petani Gowa

Lomba Unik, Mentan Adu Cepat Tanam Lawan Petani Gowa

Pilarpertanian – Petani di Desa Sunggumanai Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan harus mengakui kehebatan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menanam padi. Hal itu terjadi setelah Mentan Amran berhasil menjadi juara dalam lomba adu cepat tanam padi yang diikuti petani setempat saat menandai dimulainya tanam kembali, setelah sebelumnya melakukan panen padi, Jumat (11/10/2024). Uniknya […]

APO: ‘Gainsharing’ Tingkatkan Keadilan pada Rantai Nilai Pertanian di Pedesaan

APO: ‘Gainsharing’ Tingkatkan Keadilan pada Rantai Nilai Pertanian di Pedesaan

Pilarpertanian – Organisasi antar pemerintah regional non politik dan nirlaba, Asian Productivity Organization [APO] berupaya mempromosikan konsep dan strategi bagi hasil [Gainsharing] dan pembagian keuntungan [Profit Sharing] dengan mengeksplorasi pendekatan gainsharing. Tujuannya, mendorong distribusi keuntungan yang lebih adil pada seluruh rantai nilai pertanian bagi pembangunan pedesaan. Upaya APO tampak pada pelatihan offline di Manila, Filipina […]

Sinergi Antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Petani Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pertanian di Provinsi Riau

Sinergi Antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Petani Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pertanian di Provinsi Riau

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian berkomitmen penuh untuk meningkatkan capaian produksi pangan nasional dari hulu hingga hilir. Pembangunan pertanian skala besar ini menjadi program super prioritas Kementan. PAT (Penambahan Areal Tanam) yang terdiri dari: 1. Optimalisasi lahan (Oplah), 2. Pompanisasi dan 3. Padi Gogo. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman diberbagai kesempatan menyampaikan jika seluruh jajarannya saat […]