Petani di Cipanas Antusias Sambut Pembangunan Agro Eduwisata Artala

Petani di Cipanas Antusias Sambut Pembangunan Agro Eduwisata Artala
Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan program agro eduwisata. Salah satunya berlokasi di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan program agro eduwisata. Salah satunya berlokasi di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

Program agro edu wisata di Cianjur dapat terlaksana berkat upaya dari kelompok tani. Kini kawasan agro eduwisata tersebut dinaungi yayasan.

“Yayasan yang saya kelola ini berasal dari kumpulan kelompok petani. Saya sebagai ketua kelompok tani Agro Muda. Yayasan kami mewadahi dan kolaborasi antar kelompok tani,” kata Ridha Fuja Andina, Ketua Yayasan Agro Muda Sejahtera di Cipanas.

Ridha menuturkan kawasan agropolitan di sana sejak dulu digunakan sebagai tempat pelatihan siswa sekolah.

“Dari situ kita ada ide menyediakan tempat edu wisata. Tujuannya tidak hanya menonjolkan wisata, tapi juga edukasi pertanian,” katanya.

Kehadiran agro eduwisata disambut baik oleh masyarakat setempat, khususnya para petani. Salah satunya H. Abdullah, warga Desa Sindangjaya. Bahkan ia merelakan lahannya digunakan untuk membangun agro eduwisata.

“Awalnya rumit, berbenturan dengan masyarakat karena mereka tidak tahu ke depannya akan jadi apa. Setelah dijelaskan ada manfaatnya, masyarakat mengerti. Mereka mendukung,” kata Abdullah.

Mulyadi, Ketua P4S Agropolitan Wisata Cipanas, berharap agar agro eduwisata yang dikembangkan di Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dapat berkembang dengan pesat.

“Warga antusias ya, dengan adanya pembangunan agro eduwisata ini, karena meningkatkan perekonomian warga, petani. Sekarang gak langsung (dikirim) ke Jakarta, tapi wisatawan dari Jakarta yang langsung datang ke lokasi. Harapannya mereka dapat langsung memetik sendiri,” kata Mulyadi.

“Lahan di sini istimewa, bisa tumpang sari, di daerah lain tidak. Saya berharap program ini bisa bermanfaat bagi warga petani di sini. Kami perlu dukungan dari segi pengembangan SDM, butuh bimbingan untuk mengelola agro eduwisata,” kata Mulyadi.

Senada dengan Ridha, Mulyadi menjelaskan bahwa kawasan ini telah lama menjadi tempat atau lokasi pelatihan dan penelitian, mulai dari kunjungan pelajar SMK, Perguruan Tinggi, bahkan anak usia SD untuk mengenalkan dunia pertanian sejak dini.

Sejak tahun 2002, Mulyadi menambahkan, kawasan ini sangat identik dengan produksi pertanian khususnya sayur-sayuran.

“Ada 60 jenis sayuran yang biasa ditanam di kawasan ini. biasanya daun bawang, brokoli dan wortel. Saat ini memang wortel memang sedang turun,” imbuhnya.

Pembangunan Agro Eduwisata Artala dihentikan dan para petani yang sebagian ikut dalam pengerjaan padat karya sarana Agro Eduwisata ini, praktis tidak bisa meneruskan pekerjaan pembangunan. Barulah di awal tahun 2023 pembangunan Agro Eduwisata Artala kembali dilanjutkan.

Pembangunan Agro Edu Wisata Artala di Cianjur ini ditargetkan rampung pada Februari 2023. Mulyadi berharap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akan datang pada peresmian nanti.

“Alhamdulillah, terima kasih Pak Menteri Pertanian. Adanya agro edu wisata ini banyak memberikan manfaat bagi warga setempat, warga Sindangjaya. Saya berharap Pak Mentan bisa datang meresmikan,” harap Mulyadi.(ROS/SW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan