Petani Food Estate Kapuas Tetap Semangat Bertanam Usai Banjir
Petani di Food Estate Kapuas, Kalimantan Tengah Tetap Bersemangat Menanam Walaupun Usai Ditimpa Banjir.

Petani Food Estate Kapuas Tetap Semangat Bertanam Usai Banjir

Pilarpertanian - Kalimantan Tengah merupakan salah satu lokasi pengembangan Food Estate. Presiden Joko Widodo menginginkan kawasan food estate sebagai pembentuk ketahanan pangan nasional. Selain wilayah yang berada di Sumatera Utara, lokasi lain yang tengah mengembangkan food estate berada di Pulau Jawa dan NTT. Kalimantan Tengah sendiri merupakan lokasi program food estate yang berjalan sejak 2020 lalu.


Pada 2020, Kapuas diberi bantuan benih jeruk, sayuran daun, durian dan cabai rawit dengan total luasan 220 hektare. Sementara di Pulang Pisau, pengembangan kelengkeng, cabai, durian dan sayuran daun dengan luasan 253 hektare. Dengan demikian, total luasan pengembangan Food Estate Kalimantan Tengah sejumlah 473 hektare.


Tak sampai di situ, pada 2021, pemerintah kembali memberi bantuan pengembangan sayuran di Kalimantan Tengah seluas 100 hektare sebagai penambahan dari tahun sebelumnya. Kemudian pengembangan buah-buahan di kedua kabupaten dibantu lagi dengan total luasan 290 hektare. Rinciannya, 200 hektare lahan ekstensifikasi dan 90 hektare lahan intensifikasi.


Sama halnya dengan tahun sebelumnya, dukungan pemerintah tidak hanya terpusat pada benih saja, namun termasuk pupuk, dolomit, pestisida, fungisida, likat kuning, mulsa hingga keranjang panen.



Lokasi lahan rawa memiliki karakteristik yang dangkal dan jenuh air. Tanahnya mengandung pirit dengan PH rendah, yakni 2 – 3,5. Tinggi kandungan Fe, AL dan Mn namun rendah fosfor dan kalium. Sehingga perlakuannya cukup teknis dengan meminimalisir efek pirit, meningkatkan pH tanah, ameliorasi dan pemupukan serta penataan lahan.


Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur bantuan yang diberikan dapat diapresiasi dan bermanfaat bagi masyarakat petani.


“Ditjen Hortikultura berkomitmen penuh mendukung pengembangan Food Estate Kalteng sejak 2020 ini. Menginjak tahun ke tiga ini kembali dianggarkan upaya pengutuhan kawasan sebagai kegiatan pemeliharaan. Kami masih terus fasilitasi kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi berupa pupuk, benih dan saprodi lainnya agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi optimal,” ujarnya dalam pesan tertulis, Jumat (21/1).


Ditemui di lokasi, para petani sayuran mengaku sejauh ini menunjukkan hasil yang memuaskan. Produktivitasnya cukup memuaskan sehingga mampu menyokong perekonomian rumah tangga. Meskipun demikian, sejak November 2021 – Januari 2022, banjir mengakibatkan genangan di hampir semua lokasi pengembangan. Tak ayal hampir 50 persen tanaman mengalami stressing dan mati akibat terendam.


Anggota Kelompok Tani Tirto Kencono, Taufiqurrahman mengatakan pada kondisi normal bisa menghasilkan 300 ikat untuk jual ke pasar, dengan harga per ikat rata-rata Rp 2.500 – Rp 3.000. Sekarang ini hanya mampu menghasilkan 100 – 150 ikat.


“Iya sekarang ini memang anjlok dari sisi produksi. Meskipun demikian, harga melonjak. Per ikat sekarang ini bisa mencapai Rp 7.000. Jadi Alhamdulillah kurang lebih pendapatan kami sama dengan ketika produksi normal,” kata Taufiqurrahman.


Dirinya bercerita, selama air menggenangi lahan pertanaman, petani di wilayah Kapuas menyiasatinya dengan cara meninggikan bedengan atau pindah ke badan jalan pinggiran rumah. Cara ini cukup efektif agar setidaknya masih ada tanaman yang bisa diproduksi.


“Kami tidak patah semangat dengan kondisi yang sedang kami alami ini. Mata pencaharian kami adalah bertani. Jadi bagaimanapun kondisinya, kami harus tetap bersemangat. Mudah-mudahan keadaan membaik ke depan,” terangnya.


Disinggung mengenai harapan ke depan terhadap program food estate ini, dirinya juga menginginkan agar bantuan pemerintah lebih bervariatif lagi, artinya tidak hanya satu jenis tanaman saja.


“Ya kalau bisa ada kangkung, bayam, sawi, terung. Jadi kalau ada satu komoditas yang anjlok atau minim produksi, ada komoditas lain yang menutupi,” katanya.


Sementara itu, petani jeruk asal Desa Bunga Jaya, Kecamatan Basarang, Sukatman yang juga menerima bantuan jeruk pada 2020 sebanyak 1,5 hektare mengeluhkan tanamannya yang nyaris 50 persen mati. Saat ditemui di lokasi, dirinya tengah meninggikan areal tanamannya membentuk surjan dengan bantuan excavator.


“Iya saya ada tabungan ini makanya bisa meninggikan (buat surjan). Habis bagaimana lagi, ini karena alam. Sudah dua tahun begini, namun ini yang terparah. Dulunya di areal ini saya tumpang sari dengan cabai dan terong. Sekarang mana bisa. Bahkan tanaman sayuran di dekat rumah saya sudah tidak ada lagi yang terselamatkan. Dua hari ini sudah tidak sederas yang kemarin-kemarin makanya saya ikhtiar meninggikan. Mudah-mudahan ada hasil,” terangnya.


Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Nina Yustina berharap dari kondisi ini, pemerintah pusat mendorong anggaran untuk pengganti benih dan membantu.


“Sejauh ini kami sudah membantu dari sisi pembinaan dengan turun ke lapangan. Terhadap kondisi alam yang terjadi ini, sungguh ini di luar batas kemampuan kami. Dengan kejadian ini kami berharap pemerintah mampu memberi benih pengganti dan lahir sebuah gerakan meninggikan surjan karena itu yang sangat dibutuhkan,” pungkasnya.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Amankan Musim Tanam 2023/2024, Kementan Lakukan Pengendalian Tikus di Karawang

Amankan Musim Tanam 2023/2024, Kementan Lakukan Pengendalian Tikus di Karawang

Pilarpertanian – Dalam rangka pemenuhan pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan Balai Besar Peramalan OPT (BBPOPT) terus melakukan pengawalan tanaman dari serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Hal ini terus dilakukan terutama dalam upaya menghadapi perubahan iklim ekstrem seperti El Nino saat ini. Salah satu bentuk pengawalan tersebut dilakukan melalui gerakan […]

Memasuki Musim Hujan, Kementan Minta Petani Optimalkan Masa Tanam Oktober November

Memasuki Musim Hujan, Kementan Minta Petani Optimalkan Masa Tanam Oktober November

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan tanam untuk meningkatkan produksi padi tahun ini terutama pada masa tanam di bulan Oktober November. Pemerintah menilai percepatan ini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga dapat menekan angka impor yang cukup besar. Salah satu yang akan dilakukan pemerintah adalah mengoptimalkan lahan rawa. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman […]

Genjot Produksi, Kementan Bersama Stakeholder Pertanian Atasi Dampak Perubahan Iklim

Genjot Produksi, Kementan Bersama Stakeholder Pertanian Atasi Dampak Perubahan Iklim

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama stakeholder pertanian bersinergi mengatasi dampak perubahan iklim guna menggenjot produksi tanaman pangan, khusus padi dan meningkatkan kesejahteraan petani. Perubahan pola curah hujan serta kenaikan suhu udara berpengaruh secara signifikan pada penurunan produksi pertanian, sehingga upaya adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim gencar dilakukan untuk menjaga produksi pangan. Direktur Jenderal […]

Mentan Amran Pastikan Kirim Bantuan Ke Distrik Amuma Papua

Mentan Amran Pastikan Kirim Bantuan Ke Distrik Amuma Papua

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, memastikan kirimkan bantuan pangan berupa benih unggul hortikultura untuk dikirim ke Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Bantuan ini merupakan respon sekaligus gerak cepat pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah Indonesia Timur. “Kemarin kami bertemu dengan pak rektor IPB dan Pak Menteri PMK lalu kita sepakat […]

Kementan dan TNI Perkuat Sinergi, Mentan : Ketahanan Pangan Identik Dengan Ketahanan Negara

Kementan dan TNI Perkuat Sinergi, Mentan : Ketahanan Pangan Identik Dengan Ketahanan Negara

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 dengan tema Ketahanan Pangan untuk Indonesia Maju. Selain sebagai rangkaian Ulang Tahun ke-78 TNI, acara yang dihadiri Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin ini menjadi bukti komitmen bersama seluruh komponen masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan negara. Saat mendampingi Wapres […]

Stabilkan Harga, Kementan Gandeng Petani Champion Pasok Cabai Rawit Merah ke Kramat Jati

Stabilkan Harga, Kementan Gandeng Petani Champion Pasok Cabai Rawit Merah ke Kramat Jati

Pilarpertanian – Dalam rangka stabilkan harga cabai rawit merah, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Champion Cabai mengirimkan pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ), Jakarta, Selasa (31/10). Pengiriman ini merupakan salah satu bentuk komitmen Ditjen Hortikultura dan Champion Cabai untuk menjaga harga cabai rawit merah di pasaran yang sempat […]

Kementan Turun Kendalikan Serangan Hama Penggerek Batang Padi di Klaten

Kementan Turun Kendalikan Serangan Hama Penggerek Batang Padi di Klaten

Pilarpertanian – Penggerek batang padi (PBP) merupakan hama penting pada tanaman padi. Hama ini jika menyerang pertanaman vegetatif menimbulkan gejala sundep, sedangkan jika menyerang pertanaman padi generatif menimbulkan gejala beluk. Serangan PBP saat ini berpotensi marak terjadi di beberapa daerah sentra penghasil padi, seperti halnya di Klaten, Jawa Tengah. Serangan hama penggerek batang padi di […]

Dapat Jersey Timnas Brazil, Mentan Amran Sebut Pertanian dan Sepakbola Sama-sama Mempersatukan

Dapat Jersey Timnas Brazil, Mentan Amran Sebut Pertanian dan Sepakbola Sama-sama Mempersatukan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendapat kado cinderamata dari Menteri Pertanian Brazil, Carlos Favaro yang datang bersama rombongan ke kantor Kementan Jakarta. Kado tersebut berupa jersey timnas Brazil yang dibawa langsung dari persatuan sepak bola negeri samba tersebut. Dengan nada bergurau, Amran mengatakan jika di Brazil terdapat nama-nama besar seperti Ronaldo dan […]

BPK Bersama Kementan Supervisi Program Pertanian di Situbondo

BPK Bersama Kementan Supervisi Program Pertanian di Situbondo

Pilarpertanian – Badan Pemeriksa Keuangan melakukan supervisi atas program kerja Kementerian Pertanian di wilayah Kabupaten Situbondo. “Sekarang ini kita sedang mengumpulkan informasi-informasi terkait pelaksanaan program, apakah telah sesuai dengan rencana dan harapan, apakah sudah terpenuhi dan tepat sasaran”, ujar Anggota IV BPK Haerul Saleh di Pendopo Kabupaten Situbondo, Rabu 1 November 2023. Haerul Saleh berharap […]