Petani Rasakan Manfaatnya, Kementan Ajak Semua Pihak Untuk Praktek, Kaji dan Meneliti Biosaka
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Saat Membuat Biosaka Asal Indonesia Hasil dari Campuran Rumput dan Daun yang Sehat untuk Menjadi Ramuan Homogen, Harmoni, dan Koheren.

Petani Rasakan Manfaatnya, Kementan Ajak Semua Pihak Untuk Praktek, Kaji dan Meneliti Biosaka

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak semua pihak untuk melakukan praktek sekaligus mengkaji dan meneliti elisitor Biosaka. Sebagaimana diketahui, Biosaka adalah Bio artinya tumbuhan dan Saka singkatan dari selamatkan alam kembali ke alam, yaitu bukan pupuk, tapi merupakan campuran pupuk yang dibuat dari ramuan diremes manual tangan dari bahan minimal 5 jenis rumput/daun yang sehat sempurna di sawah yang dicampur air, tanpa campuran apapun hingga menjadi ramuan homogen, harmoni dan koheren lalu disemprot ke tanaman.


“Aplikasi elisitor Biosaka tidak hanya di Blitar Jawa Tmur. Biosaka kini sudah dipraktekkan di 34 provinsi, lebih dari 200 kabupaten/kota dengan 800-an kecamatan dan 1.500-an desa sudah aplikasi Biosaka. Biosaka hadir sebagai indigenous knowledge, inisiatif dari petani sebagai respon dari terbatasnya pupuk bersubsidi dan juga mahalnya pupuk non subsidi, sementara mereka harus tetap berproduksi untuk menjaga kelangsungan hidup mereka,” demikian diungkapkan Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Rachmat di Jakarta, Selasa (30/5/2023).


Menyoal adanya kajian peneliti tentang elisitor Biosaka, Rachmat menegaskan tentu saja apa yang dilakukan oleh petani itu tidak seperti yang dilakukan para peneliti, baik di lembaga penelitian ataupun di universitas yang memiliki para ahli yang mumpuni dan sumber daya yang memadai. Secara sederhana, petani membuat perbandingan antara lahan yang menggunakan Biosaka dan tidak menggunakan Biosaka.


“Ada yang tetap mengunakan pupuk seperti biasa, ada juga yang berkurang disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing. Ada juga yang membandingkan before-after. Kemudian mereka buktikan sendiri manfaatnya. Ada efisiensi dan juga ada peningkatan produksi,” ujarnya.



Rachmat menambahkan persoalan ilmiah atau tidak kemudian teknik percobaan seperti apa, petani tidak seperti peneliti, mereka tidak mengerti. Yang mereka pahami adalah manfaat yang mereka rasakan, yang dialami di lapangan, sehingga peran para peneliti dan akademisi diperlukan. Biosaka terbuka lebar untuk diteliti secara lebih komprehensif dari berbagai disiplin keilmuan.


“Apresiasi untuk para peneliti dari berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta yang akan meneliti Biosaka lebih lanjut. Ini yang ditunggu-tunggu sehingga misteri Biosaka bisa segera terjawab secara ilmiah,” terangnya.


Lebih lanjut Rachmat menyebutkan, Biosaka sudah diaplikasikan petani pada berbagai komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan. Biosaka ini bukan pupuk, juga tidak bisa menggantikan pupuk sehingga petani tetap menggunakan pupuk, namun lebih hemat dari biasanya karena dalam Biosaka, kadar hara makro dan mikronya rendah, kandungan ZPT nya cukup tinggi, juga mengandung senyawa fitokimia.


“Kandungan tiap Biosaka berbeda-beda, karena berasal dari tanaman yang berbeda. Sehingga tidak bisa distandarisasi dan tidak dipabrikasi. Petani membuat Biosaka sendiri. Membuat percobaan di lahannya sendiri, dengan modal mereka sendiri. Mereka rasakan hasilnya kemudian getok tular di antara mereka,” sebutnya.


Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, Wawan Widianto mengungkapkan elisitor Biosaka menjadi solusi petani, dimana pada tahun 2019 dihadapkan pada berkurangnya pupuk bersubsidi dan mahalnya pupuk non subsidi dan juga pestisida. Hasil demplot petani di Blitar menunjukkan bahwa penggunaan Biosaka dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, pertumbuhan tanaman bagus, lebih tahan serangan OPT, bulir gabah lebih bagus dan umur panen lebih cepat.


“Selanjutnya Biosaka menyebar di semua kecamatan di Blitar. Biosaka sudah dirasakan manfaatnya di lapangan,” ungkap Wawan.


Petani di Blitar, Hari Wahyudi adalah salah satu petani yang mengaplikasikan Biosaka dan merasakan langsung manfaatnya. Ia mengaplikasikan Biosaka di areal 1 ha.


“Penggunaan pupuknya 50% dari biasanya. Hasil panennya meningkat dari 7 ton menjadi 9 ton,” ujarnya.


Sementara itu, Mujiono, Petani Gabungan Kelompok Tani Sumber Rejeki di Bojonegoro pun menerapkan Biosaka di areal 0,75 ha. Dia menggunakan pupuk 50% dari biasanya. Hasil produksinya lebih tinggi.


“Alhasil, ongkos produksi turun dan hasilnya meningkat dari 5 ton menjadi 6 ton perhektar. Inilah manfaatnya menggunakan Biosaka. Tidak bisa hanya sekedar meneliti dan mengkaji di atas buku, tapi harus dipraktekkan dengan bertani,” tuturnya.


“Saya berhasil meraup hasil panen padi Rp 32 juta. Capaian ini berkat penerapan teknologi ramah lingkungan yaitu Biosaka yang mampu menekan pemakaian pupuk kimia hingga 50 persen dan memulihkan tingkat kesuburan tanah,” pinta Mujiono.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kementan Perkuat Sinergi Literasi Pertanian untuk Wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan

Kementan Perkuat Sinergi Literasi Pertanian untuk Wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan

Pilarpertanian – Perubahan iklim, alih fungsi lahan, hingga menurunnya minat generasi muda menjadi tantangan sektor pertanian. Di tengah kondisi ini, pengetahuan dan teknologi menjadi penggerak utama peningkatan produksi. Literasi pertanian kini menjadi kunci percepatan menuju swasembada pangan berkelanjutan. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan pentingnya penguasaan pengetahuan untuk membangun ekosistem industri pertanian dari hulu hingga hilir. […]

Akui Beras Ilegal di Batam Tanpa Dokumen Resmi, Akhmad Rosano Minta Maaf ke Mentan Amran

Akui Beras Ilegal di Batam Tanpa Dokumen Resmi, Akhmad Rosano Minta Maaf ke Mentan Amran

Pilarpertanian – Pengusaha Batam, Akhmad Rosano, menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas pernyataan-pernyataan yang sebelumnya ia sampaikan dalam video yang sempat viral. Rosano mengakui bahwa pernyataan yang ia sampaikan terkait klaim dokumen beras 40 ton yang masuk ke Batam dan peruntukannya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan pernyataan […]

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog memastikan penyaluran bantuan pangan bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Bantuan ini merupakan langkah cepat pemerintah untuk menjamin kebutuhan pangan warga tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat. Setiap keluarga terdampak akan […]

Pengamat: Indonesia Swasembada Beras, Stok Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Global Anjlok

Pengamat: Indonesia Swasembada Beras, Stok Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Global Anjlok

Pilarpertanian – Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati menegaskan bahwa Indonesia saat ini telah mencapai swasembada beras dengan produksi nasional yang diproyeksikan menembus 34,77 juta ton gabah kering giling pada akhir 2025, cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan 286 juta penduduk. Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menutup total keran impor beras sejak Januari 2025 bukanlah […]

Kadin: Langkah Mentan Amran Tindak Beras Impor Sudah Tepat dan Sesuai Aturan Presiden

Kadin: Langkah Mentan Amran Tindak Beras Impor Sudah Tepat dan Sesuai Aturan Presiden

Pilarpertanian – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ikut memberikan penjelasan terkait kebijakan impor beras. Wakil Ketua Umum Wilayah Sumatera I Kadin Indonesia, Ivan Batubara, menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk menyegel gudang beras impor ilegal asal Thailand tersebut sudah tepat. Sebab, impor beras sepenuhnya berada di bawah kewenangan Presiden Prabowo Subianto […]

Wamentan Sudaryono Dorong IPB Jadi Pusat Inovasi Pembangunan Pertanian Nasional

Wamentan Sudaryono Dorong IPB Jadi Pusat Inovasi Pembangunan Pertanian Nasional

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya posisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University sebagai institusi paling strategis dalam mengarahkan masa depan pertanian Indonesia. Penegasan itu disampaikan dalam Food Agriculture Summit ke-5 yang digelar Himpunan Alumni IPB di Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/11/2025). Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, menyebut IPB sejak […]

Mentan Amran Lantik Pejabat Tinggi Madya: “Kerja Nonstop, Jangan Korupsi, Jaga Pertanian Bersama”

Mentan Amran Lantik Pejabat Tinggi Madya: “Kerja Nonstop, Jangan Korupsi, Jaga Pertanian Bersama”

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman resmi melantik lima Pejabat Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Pertanian pada Jumat (28/11/2025) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan). Pelantikan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat gerak cepat sektor pertanian yang kini tengah ditarget untuk meningkatkan produksi nasional. Dalam arahannya, Mentan Amran menekankan dua pesan utama yang […]

Berkat Aduan Lapor Pak Amran! Pegawai Pungli Dipecat

Berkat Aduan Lapor Pak Amran! Pegawai Pungli Dipecat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menegaskan komitmennya memberantas praktik pungutan liar (pungli) yang menyasar petani. Melalui kanal Lapor Pak Amran, Mentan Amran menerima laporan tentang pungli alat mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda empat di 99 titik di berbagai daerah. “Ini lapor Pak Amran membuahkan hasil. Aku tidak sanggup melihat kalau […]

Sejahterakan Petani, Wamentan Sudaryono : RUU Komoditas Strategis Bakal Ubah Peta Ketahanan Pangan RI

Sejahterakan Petani, Wamentan Sudaryono : RUU Komoditas Strategis Bakal Ubah Peta Ketahanan Pangan RI

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya peran negara dalam mengendalikan komoditas strategis yang terkait langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Komoditas Strategis yang dapat memberi landasan hukum kuat agar negara mampu bertindak cepat ketika terjadi kelangkaan atau gejolak […]