Presiden Dorong Epicentrum Of Growth Diperkuat Melalui Ketahanan Pangan

Presiden Dorong Epicentrum Of Growth Diperkuat Melalui Ketahanan Pangan
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo Saat Memimpin KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.

Pilarpertanian - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kawasan ASEAN mampu menjadi epicentrum of growth yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan. Visi tersebut menurut Presiden bisa diwujudkan melalui penguatan beberapa sektor seperti energi dan sektor pertanian.

“Selama kepemimpinan Indonesia pilar-pilar yang dapat mendukung epicentrum of growth diperkuat semuanya. Misalnya ketahanan pangan, ketahanan energi dan kesehatan,” ujar Presiden dalam keterangannya usai memimpin KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis kemarin, 7 September 2023.

Secara khusus, Presiden menekankan pentingnya hilirisasi industri terhadap perkembangan ekonomi global sehingga manfaat keberlanjutannya dapat dirasakan langsung masyarakat Asia dan juga belahan dunia lainnya.

“Kita harus betul-betul melakukan apa yang kita inginkan. Adapun mengenai epicentrum of growth ini manfaatnya harus dirasakan masyarakat Asia,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menegaskan kerja sama ASEAN dan Australia diarahkan untuk mendukung upaya ASEAN dalam memperkuat ketahanan pangan dan merespon berbagai tantangan global saat ini. Demikian disampaikan Mentan usai menghadiri Pertemuan ASEAN-Australia Summit ke-3 sebagai rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC).

“ASEAN dengan Australia sudah 50 tahun bersama-sama, jadi agenda yang paling utama adalah masalah keamanan lintas kawasan dan penguatan kerja sama, yang kedua tentu masalah pangan, karena menghadapi krisis ini kita harus saling bahu-membahu,” katanya.

Dirinya menyebut kerja sama ini diyakini akan memperkuat pencapaian ketahanan pangan meski di tengah tantangan yang cukup masif seperti perubahan iklim, pemulihan pandemi dan ketegangan politik yang masih berlangsung.

“Kerja sama ini kita butuhkan karena tantangan juga datang dari alam, ada climate change yang unpredictable, ada potensi krisis, yang harus kita selesaikan secara hand in hand,” jelasnya.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan