Presiden Jokowi Minta Petani Keluar dari Rutinitas On Farm

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) untuk penguatan sektor pertanian dan perikanan di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam pengantar ratas, Jokowi meminta petani mulai keluar dari rutinitas “on farm”, dan mulai memaksimalkan kegiatan “off farm” yang berkaitan dengan penjualan produk-produk pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jokowi juga minta instansi terkait untuk ikut melakukan pendampingan kepada para petani. “Karena itu, perlu langkah-langkah terobosan agar sektor pertanian dan perikanan tumbuh lebih besar lagi menjadi motor penggerak perekonomian nasional,” tegas Presiden.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Presiden Jokowi memiliki 3 catatan yang perlu mendapat perhatian bersama. 1. Selama ini, perhatian kita hanya fokus pada peningkatan produksi pertanian dan perikanan di on farmnya saja. Kita tidak pernah menyentuh off farmnya, terutama pasca produksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Jokowi, petani dan nelayan perlu keluar dari on farm menuju off farm dengan memberikan nilai tambah dari aktivitas usaha tani dan nelayan melalui pengolahan produk pertanian dan perikanan maupun melalui pengembangan usaha yang berbasis pertanian dan perikanan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
2. Untuk masuk ke off farm, petani dan nelayan perlu skema pembiayaan dan pendampingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
3. Dari sisi pembiayaan, kita telah memiliki skema KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang plafon anggarannya tahun 2020 sebanyak 190 triliun rupiah dengan bunga hanya 6%. Oleh sebab itu, Presiden sudah perintahkan agar KUR didesain dengan skema kluster per-kluster sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan grace period produk kluster pertanian. Namun, menurut Presiden pembiayaan ini harus diikuti dengan pendampingan, baik dalam pengelolaan keuangan maupun dalam pengemasan produk, branding maupun dalam pengembangan pasar (marketing) yang baik. (RZ)