Produksi, Angka Inflasi, dan Ketahanan Pangan Bangsa
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Produksi, Angka Inflasi, dan Ketahanan Pangan Bangsa

Pilarpertanian - Pilar – Pengendalian laju inflasi harga bahan pangan dari sisi penawaran berhubungan dengan sistem produksi pertanian. Secara singkat, sistem produksi pertanian, manajemen logistik, distribusi/ perdagangan pangan masih tetap relevan dalam pengendalian laju inflasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak awal tahun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan janji Pemerintah untuk menjaga pengaruh harga pangan yang bergejolak (volatile food) terhadap inflasi. Bagaimana hasilnya? Sepanjang 2018 boleh dikatakan harga bahan pangan relatif stabil. Bahkan pada jelang dan pasca hari Lebaran Idul Fitri tak ada gejolak yang berarti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Badan Pusat Statistik (BPS) memang mencatat harga beras mengalami kenaikan antara 1,3 samai 2,52 persen pada November 2018. Baik beras kualitas premium, medium, maupun rendah. Namun begitu, Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Gedung BPS Senin (3/12/2018) mengatakan, tingjat harga ini masih wajar karena tidak jauh berbeda dengan harga beras pada periode sama tahun 2017 (year on year).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
November 2018 tingkat inflasi pangan bahkan lebih rendah daripada bulan Oktober. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya bulan November biasanya harga lebih tinggi karena mendekati akhir tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Catatan BPS ini sedikit banyak menunjukkan hasil positif kinerja pemerintah khususnya Kementerian Pertanian dalam menjaga produksi dan mempertahankan stok pangan untuk stabilitas harga di pasar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pekerjaan terus berlanjut, tugas pemerintah belum selesai. Misi menjaga angka inflasi menjadi genting di penghujung masa Pemeritahan yang berjalan. Isu-isu politik yang mewarnai Pemilu nasional, akan menjadi tantangan lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tengah upaya berkelanjutan ini, para pakar dan pengamat memberi perhatian penuh dengan menyampaikan pandangan-pandangannya.Di antaranya Dwi Andreas, Pengamat yang begitu aktif mengungkapkan perhatiannya pada pertanian Indonesia. Andreas menyampaikan keraguannya pada target produksi padi, jagung, dan kedelai (Pajale) tahun 2019. Masing-masing padi 84 juta ton, jagung 33 juta ton, kedelai 2,8 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, dengan data luas lahan BPS yang baru menggunakan pendekatan KSA, target ini sulit tercapai. (Fajar Indonesia Network, Kamis (6/12/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kendati demikian, ia tetap optimistis prospek pertanian pada tahun 2019 tidak ada permasalahan yang serius sehingga ada potensi peningkatkan produksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Koreksi Target Produksi 2019
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemerintah sebenarnya juga tetap menjaga kehati-hatian. Dua hari sebelum pandangan Andreas muncul di laman berita, Kepala Biro Perencanaan Kementan Kasdi Subagyono menyebut Kementan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih melakukan pembahasan terkait koreksi target produksi padi 2019. Koreksi diperlukan menyusul diterbitkannya data baru produksi padi/beras nasional hasil penyempurnaan oleh BPS bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN, BIG, dan LAPAN.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada 2019, target produksi padi 84 juta ton, data ini masih akan dikoreksi. Saat ini, kami masih melakukan pembahasan dengan Bappenas untuk penentuan target 2019. Proses korektif sedang berjalan, formulasinya sedang di-exercise, sambil proses pengecekan lapangan kita lakukan,” kata Kasdi usai diskusi Kinerja Pertanian Tahun 2018 dan Proyeksi Tahun 2019 di Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penjelasan Kasdi, penyusunan formulasi penentuan target produksi padi 2019 dilakukan dengan memperhitungkan perspektif biotik dan abiotik. Faktor-faktor menyangkut aspek produksi seperti lahan dan produktivitas, SDM (petani), investasi infrastruktur dan alsintan (peralatan mesin dan pertanian), iklim, bahkan politik. Formulasi ini agak complicated karena tidak linier sehingga dinamis. Mengacu data produksi padi hasil penyempurnaan BPS yang dirilis pada 22 Oktober 2018, hingga September 2018, luas panen padi nasional adalah 9,50 juta hektare (ha). Sedangkan dengan memperhitungkan potensi sampai Desember 2018 maka luas panen tahun ini diperkirakan mencapai 10,90 juta ha. Dari angka tersebut, produksi gabah kering giling (GKG) nasional hingga September 2018 ditaksir mencapai 49,65 juta ton dan diperkirakan potensi produksi sampai Desember 2018 sebesar 56,54 juta ton GKG atau setara dengan 32,42 juta ton beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani Optimistis Target Produksi Tercapai
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bagaimana suara petani, sebagai pihak yang secara teknis melakoni proses produksi? Benarkah target produksi 2019 – yang kini masih dievaluasi untuk koreksi – sulit tercapai? Ketua Umum Serikat Tani Nasional Ahmad Rifai melihat target produksi sebagai upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani. Dan dari sisi petani menurutnya ini jelas sudah benar. Agar target produksi pangan tercapai, Rifai memberi catatan agar pemerintah menyiapkan cara atau percepatan dengan memberi modal dan teknologi kepada petani secara langsung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Target itu harus mendapat dukungan banyak pihak, dan menggunakan taktik juga,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rifai meminta agar semua pihak mengeluarkan pernyataan positif, bukan justru mematahkan semangat petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baginya, yang sangat diperlukan oleh bangsa kita hari ini bukan mengeluarkan pernyataan-pernyataan lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemerintah menuai dukungan petani. Selain petani padi, optimisme juga mengalir dari petani jagung dan kedelai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Ketua Asosiasi Petani Jagung Solahudin, target itu harus jelas dan dilakukan upaya untuk dicapai. Bahwa di lapangan ada kendala tikus atau faktor alam adalah lain hal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Begitupula petani kedelai dan pengrajin tahu tempe, satu suara mengingat kedelai termasuk kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Iya dong kita harus mendukungnya. Kan kita ingin para petani kita hidup, baik secara kesejahteraan maupun secara pasokan,” kata Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, Kamis (20/12/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keresahan petani benar adanya. Target produksi Pajale 2019 memang harus mendapat restu dan dukungan semua pihak. Karena ketahanan pangan adalah isu besar bagi Indonesia yang dihuni penduduk yang tidak sedikit jumlahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mengutip apa yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati 2017 lalu, untuk mengemban misi besar ini Kementerian/ Lembaga lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus mengambil bagian membangun konektivitas untuk menyalurkan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ketahanan pangan bukan hanya tugas Kementan. Juga harus bekerja keras sektor lain untuk hubungkan farm ke non farm atau lahan pertanian ke pasar,” ungkap Sri Mulyani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemenuhan pangan untuk mengisi perut ratusan juta penduduk di tanah air juga bukan persoalan yang dapat diselesaikan satu – dua hari. Bangsa ini memerlukan dukungan tanpa adanya batas dan sekat antar sektor dan pihak baik pemerintah, akademisi – pakar/ ahli, bahkan rakyatnya sendiri. Dukungan dari semua pihak untuk memenuhi kebutuhan pangan kita bersama menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Bersama melangkah mewujudkan ketahanan dan stabilitas pangan yang menyejahterakan. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Pilarpertanian – Kondisi cuaca yang memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, dapat memicu munculnya serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa wilayah. Salah satunya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang belum lama dilaporkan pertanaman padinya terserang hama wereng batang coklat (WBC). Menyadari kondisi ini, para petani yang tergabung dalam […]

Pemerintah Daerah Aceh dan Petani Sambut Gembira serta Terimakasih atas Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi

Pemerintah Daerah Aceh dan Petani Sambut Gembira serta Terimakasih atas Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Tahun ini, Pemerintah Provinsi Aceh mendapat tambahan alokasi pupuk bersubsidi hingga 100 persen. Tambahan tersebut merupakan dampak dari alokasi 28 triliun yang diperjuangkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman beberapa hari lalu. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemprov Aceh, Cut Huzaimah mengatakan bahwa tambahan tersebut meliputi pupuk organik sebanyak 14.643 ton dari yang […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Terima Kasih Petani Jatim Sambut Tambahan Pupuk Subsidi 28 Triliun

Terima Kasih Petani Jatim Sambut Tambahan Pupuk Subsidi 28 Triliun

Pilarpertanian – Tambahan alokasi pupuk subsidi yang mencapai 28 triliun membuat para petani di banyak daerah semakin percaya diri. Mereka yakin Indonesia dalam beberapa tahun ke depan mampu mencapai swasembada. Apalagi, selain pupuk, pemerintah juga menyiapkan benih gratis bagi petani yang mau mempercepat tanam. Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa […]