Pupuk Lambat Urai Tingkatkan Produksi dan Cegah Pencemaran
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pupuk Lambat Urai Tingkatkan Produksi dan Cegah Pencemaran

Pilarpertanian - Pilar – Pupuk Lambat Urai (PLU) adalah salah satu inovasi unggulan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) – Badan Litbang Pertanian yang dipamerkan di stand gelar teknologi pada acara “Aksi Peduli Lingkungan Pertanian”, di Kab. Pati Jawa Tengah 2-6 Juli lalu. Beberapa pengunjung pada stand gelar teknologi tersebut tertarik dengan inovasi ini. Mereka bertanya soal apa itu pupuk lambat urai, cara penggunaannya, serta ketersediaan di pasar. Peneliti Balingtan, Miranti Ariani, SP, M.Si mengungkapkan bahwa pupuk yang diformulasi menjadi pupuk lambat urai adalah pupuk urea. Pupuk tersebut diselimuti dengan bahan penghambat nitrifikasi alami yang berasal dari gulma Babandotan (Ageratum conizoides). “Pengembangan PLU bertujuan agar nitrogen (N) yang berada dalam pupuk terurai ke tanah secara perlahan-lahan. Sehingga pada saat tanaman membutuhkan, pupuk nitrogen masih tersedia di tanah, tidak hilang terbawa air atau udara, maupun mencemari lahan”, ungkap Miranti. Hasil penelitian Miranti, dkk menunjukkan, melalui pemanfaatan PLU serapan N oleh tanaman meningkat, dibarengi dengan produksi yang juga meningkat, di sisi lain kehilangan pupuk N dapat dihambat. Hasil penelitian di kebun percobaan Balingtan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa penggunaan pupuk lambat urai mampu meningkatkan hasil jagung sebesar 17% dibandingkan dengan pupuk urea biasa, meningkatkan efisiensi penggunan N hingga 16%, serta mampu menekan emisi dinitrogen oksida (N2O) sebesar 25%. Dengan demikian penggunaan pupuk lambat urai (PLU) atau slow release fertilizer menjadi salah satu komponen penting dalam praktek pertanian ramah lingkungan. Pada kesempatan terpisah Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Prof. Dr. Dedi Nursyamsi, M. Agr. menekankan perlunya terus mendorong praktek-praktek pertanian ramah lingkungan melalui berbagai inovasi. Pertanian ramah lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan pengurangan penggunaan pupuk an-organik, pemanfaatan bahan-bahan alami sebagai pupuk maupun pestisida alami, dan pemanfaatan limbah pertanian yang tersedia di lapangan. Dedi juga mengajak masyarakat untuk terlibat memelihara tanah dengan menerapkan pertanian ramah lingkungan, agar tanah tetap sehat dan menghasilkan pangan yang sehat. “Tanah yang sehat menghasilkan manusia yang sehat, manusia yang sehat akan menghasilkan bangsa yang hebat,” ungkap Dedi. PLU masih dalam tahap penelitian lapang, formulasi dan pengemasannya akan terus disempurnakan, dengan harapan produk ini dapat cepat tersedia di pasaran. (HLS/SB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]