Raih Keuntungan Terapkan KRPL, Solusi Krisis Pangan Saat Covid-19
Foto : Junaidi Eko Susilo, Anggota Poktan Jago Tani, Desa Talawaan, Minahasa Utara.

Raih Keuntungan Terapkan KRPL, Solusi Krisis Pangan Saat Covid-19

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Di tengah pandemi Covid-19, pengembangan pangan lokal dan pemanfaatan lahan pekarangan menjadi alternatif dan peluang usaha sektor pertanian. Seperti dilakukan Kelompoktani (poktan) Jago Tani Desa Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara, bertanam sayuran dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Corona virus yang melanda berbagai negara diprediksi berdampak pada krisis pangan dan energi. Tidak terkecuali Indonesia dengan penduduk 267 juta jiwa. Upaya tanggap darurat dilakukan Kementerian Pertanian melalui instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pertanian tetap berproduksi agar pangan tersedia bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi setiap saat menyerukan agar penyuluh tetap bekerja secara produktif dengan menyesuaikan Surat Edaran Protokol Pencegahan Covid-19. Dedi Nursyamsi juga mendorong petani dan kelompoknya genjot produksi pertanian dan mengembangkan pangan lokal, dengan tetap mematuhi Protokol Pencegahan Covid-19 yang diterapkan masing-masing daerah, Jakarta (3/4)
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Junaidi Eko Susilo, anggota Poktan Jago Tani menanam paria di lahan pekarangan miliknya seluas 250 meter persegi dan cabai keriting di lahan kering seluas 0,5 hektare. Menurutnya, menanam paria di pekarangan cukup mudah, hanya membutuhkan peralatan sederhana seperti bibit paria, tali gawang, mulsa, pupuk, bambu dan dapat dikerjakan sendiri. Panen pertama paria dilakukan saat tanaman umur 45 – 50 hari selanjutnya panen dilakukan setiap 2 hari sampai 20 kali panen. Setiap panen, Junaidi bisa memetik 400 buah paria. Dari menanam paria, Junaidi mampu meraih keuntungan sebesar Rp. 2 juta, dengan biaya produksi Rp. 2-2,5 juta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara keuntungan dari menanam cabai sekitar Rp. 105 juta didasarkan analisis usaha tani sederhana. Lahan kering seluas 0,5 hektare mampu ditananami 6.000 batang pohon cabai keriting. Satu batang pohon cabai kriting membutuhkan biaya produksi sekitar Rp. 7.500, sehingga biaya produksi 6.000 pohon Rp. 45 juta. Produksi rata-rata 1,4 kilogram per batang pohon. Harga jual di tingkat petani Rp. 12.500 per kilogram.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keberhasilan Junaidi tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)/Kostratani Talawaan, Fera Monare yang memberikan pendampingan rutin dan terus memotivasi sekalipun sedang mewabah Virus Covid-19. Selama diberlakukan Protokol Pencegahan Covid-19, Fena Monare tetap melakukan pendampingan kepada petani binaannya melalui telepon dan tetap menjaga jarak serta mengenakan masker saat pembinaan langsung dengan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
KRLP
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementerian Pertanian mengimplementasikan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi Pasal 26 tentang upaya penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan dalam bentuk program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Merujuk peraturan tersebut, pemerintah menganjurkan masyarakat memanfaatkan setiap jengkal tanah termasuk lahan tidur, galengan, maupun tanah kosong yang tidak produktif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anjuran pemanfaatan pekarangan sangat tepat untuk memenuhi pangan dan gizi keluarga, mengingat selama ini pekarangan dan lahan di sekitar rumah belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal lahan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil pangan, dalam memperbaiki gizi keluarga sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Disebutkan dalam Petunjuk Teknis Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Melalui KRPL Tahun 2018 yang diterbitkan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, KRPL adalah sebuah konsep lingkungan perumahan penduduk atau lingkungan aktivitas/tempat tinggal kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan pekarangan atau lahan sekitarnya untuk kegiatan budidaya secara intensif sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sumber pangan secara berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan gizi warga setempat. (OIR)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan Mentan usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. “Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju […]