Rice Transplanter: Inovasi untuk Efisiensi dan Produktivitas Pertanian Padi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Melakukan Tanam Padi di Desa Gempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Rice Transplanter: Inovasi untuk Efisiensi dan Produktivitas Pertanian Padi

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong modernisasi sektor pertanian melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Salah satu bentuk modernisasi yang saat ini terus digencarkan Kementan adalah penggunaan rice transplanter, yakni alat tanam padi modern yang membantu petani menanam padi secara lebih cepat, rapi, dan efisien.


Penggunaan alsintan terbukti mampu meningkatkan efisiensi kerja petani, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual, serta mendorong peningkatan produktivitas.


Sejalan dengan upaya tersebut, dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa modernisasi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan.


“Dengan alsintan, proses budidaya pertanian dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan hasilnya pun meningkat,” ujarnya.



Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik Kementan, Moch. Arief Cahyono, menjelaskan bahwa rice transplanter dirancang untuk menanam bibit padi secara teratur tanpa petani harus menginjak sawah.


“Dengan satu operator, rice transplanter mampu menyelesaikan penanaman di satu hektare sawah hanya dalam waktu lima jam,” jelasnya.


Sebagai perbandingan, metode tanam manual membutuhkan sekitar 25–30 orang dan waktu hingga dua hari untuk luasan lahan yang sama. Oleh karena itu, penggunaan rice transplanter tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga menekan biaya operasional secara signifikan.


Selain itu, rice transplanter juga memberikan keunggulan dalam menjaga jarak tanam agar seragam. Hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan tanaman yang lebih merata dan hasil panen yang lebih tinggi. Di sisi lain, alat ini juga ramah lingkungan karena dapat mengurangi kerusakan lahan akibat injakan selama proses tanam manual.


Rice transplanter sendiri terdiri atas dua jenis, yaitu tipe berjalan (walking type) dan tipe mengendarai (riding type). Pada tipe berjalan, operator mengarahkan alat sambil berjalan di belakang mesin. Bibit padi diletakkan di rak khusus dan dapat diisi ulang dengan mudah selama proses penanaman berlangsung.


Sementara itu, tipe mengendarai memungkinkan operator duduk dan mengemudikan mesin seperti kendaraan. Walaupun mekanismenya serupa, alat ini menawarkan kenyamanan lebih. Kedua jenis ini sama-sama efektif mempercepat dan merapikan proses tanam, sehingga penggunaannya dapat disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan di lapangan.


Sebagai bentuk komitmen terhadap percepatan mekanisasi pertanian, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama Mentan Amran melakukan kunjungan kerja ke Desa Gempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada 24 Mei 2025.


Dalam kunjungan tersebut, Wapres dan Mentan Amran menanam padi bersama petani menggunakan rice transplanter walking type dengan sistem tanam Jajar Legowo (Jarwo), serta menggunakan varietas unggul Inpari 32 yang memiliki potensi hasil mencapai 8–8,5 ton per hektare.


Sistem tanam Jarwo merupakan metode menanam padi dengan mengatur jarak antarbaris tanaman serta memberikan barisan kosong sebagai pemisah. Tujuannya agar tanaman padi mendapatkan efek tanaman pinggir, seperti pencahayaan matahari yang merata. Sistem ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas, mengurangi serangan hama dan penyakit, serta mempermudah proses pemupukan dan pengendalian hama. Oleh karena itu, sistem tanam Jarwo dinilai sebagai salah satu metode terbaik dalam budidaya padi.


Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran menegaskan bahwa pemerintah akan terus hadir di tengah petani dan memastikan seluruh kebutuhan mereka terpenuhi. Ia juga menyampaikan bahwa cadangan beras pemerintah saat ini mencapai 3,9 juta ton, jumlah tertinggi dalam sejarah Indonesia.


Sebagai bentuk dukungan konkret, Wapres turut menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian kepada kelompok tani di Ngawi, berupa satu unit combine harvester dan 13 unit traktor roda dua.


Menutup kegiatan tersebut, Kementan kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas akses petani terhadap teknologi pertanian melalui penyediaan alat, pelatihan, dan dukungan pembiayaan.


“Kami mengajak seluruh petani di Indonesia untuk memanfaatkan rice transplanter guna mewujudkan pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan,” tutup Moch. Arief Cahyono.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Komisi IV DPR RI: Produksi Surplus 3,7 Juta Ton, Harga Beras Bukan Tugas Mentan Amran

Komisi IV DPR RI: Produksi Surplus 3,7 Juta Ton, Harga Beras Bukan Tugas Mentan Amran

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Riyono, mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang dinilai berhasil menjaga produksi dan stok pangan nasional tetap aman dengan surplus 3,7 juta ton beras. Ia menegaskan, fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan) memang menjaga ketersediaan dan produksi pangan, sementara urusan harga beras merupakan kewenangan lembaga […]

Harga Pangan Terkendali, Kementan Tuai Apresiasi Komisi IV DPR

Harga Pangan Terkendali, Kementan Tuai Apresiasi Komisi IV DPR

Pilarpertanian – Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi kepada kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satu yang disorot adalah keberhasilan pemerintah yang dinilai mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok khususnya beras. Hal ini disampaikan Heri Dermawan, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PAN. Ia melihat adanya koreksi atau […]

Panen Raya di 10 Provinsi, Pasokan Beras Nasional Sangat Aman dan Terkendali

Panen Raya di 10 Provinsi, Pasokan Beras Nasional Sangat Aman dan Terkendali

Pilarpertanian – Pemerintah memastikan kondisi pasokan beras nasional sangat aman dan terkendali seiring dengan berlangsungnya panen raya di berbagai wilayah. Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi bahwa potensi luas panen dan produksi gabah kering giling (GKG) selama periode Agustus–Oktober 2025 menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan rilis Berita Resmi Statistik pada 1 September […]

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Dukung Penuh Mentan Amran Lawan Mafia Pangan

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Dukung Penuh Mentan Amran Lawan Mafia Pangan

Pilarpertanian – Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus memberantas praktik mafia pangan yang selama ini merugikan petani dan masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan Tamsil usai melakukan audiensi bersama Mentan Amran di Kantor Pusat Kementerian Pertanian […]

Harga Pangan Stabil, Inflasi Nasional Turun, Mentan Amran Pastikan Stok Aman

Harga Pangan Stabil, Inflasi Nasional Turun, Mentan Amran Pastikan Stok Aman

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa kondisi pangan nasional saat ini berada dalam tren positif. Dari hasil pemantauan langsung di Pasar Palembang Jaya Km 5, Sumatera Selatan, terlihat harga sejumlah komoditas pangan utama relatif stabil bahkan menurun. Kondisi ini tercermin dari angka inflasi nasional yang turun dari 2,37 persen menjadi 2,31 […]

Mentan: Produksi Beras Nasional hingga Oktober 2025 Lampaui Capaian 2024

Mentan: Produksi Beras Nasional hingga Oktober 2025 Lampaui Capaian 2024

Pilarpertanian – Produksi beras nasional hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,04 juta ton. Angka ini berhasil melampaui total produksi sepanjang tahun 2024 yang tercatat sebesar 30,62 juta ton, sekaligus menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 12,16 persen dibandingkan periode Januari–Oktober 2024 yang hanya mencapai 27,67 juta ton. Peningkatan produksi ini ditopang oleh meluasnya areal panen padi yang […]

Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik Seluruh Indonesia, Kementan Dapat Rekor MURI

Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik Seluruh Indonesia, Kementan Dapat Rekor MURI

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Perum Bulog, berhasil mencatat sejarah baru dalam menghadirkan pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak di seluruh Indonesia, pemerintah berhasil menyalurkan beras murah di 4.337 titik sekaligus. Atas capaian tersebut, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) resmi menganugerahkan penghargaan kepada […]

Wamentan Sudaryono Ungkap Inovasi Pupuk Indonesia yang Bikin Petani Panen Melimpah

Wamentan Sudaryono Ungkap Inovasi Pupuk Indonesia yang Bikin Petani Panen Melimpah

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa ide dan inovasi yang lahir dari PT Pupuk Indonesia menjadi faktor kunci dalam menjaga ketersediaan pupuk bagi para petani di Indonesia. Sehingga hal ini berpengaruh dalam memperkuat swasembada pangan nasional. Selain itu, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menyatakan inovasi tersebut, turut berkontribusi […]

Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Pilarpertanian – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan inflasi pangan nasional yang terus menunjukkan tren penurunan. Ia mengapresiasi berbagai pihak yang melakukan langkah stabilisasi harga pangan khususnya beras melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), khususnya penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). “Secara nasional angka inflasi menurun dari 2,37 persen menjadi 2,31 persen (yoy). […]