Sebuah Harapan Terpecahkannya Masalah Melalui Launching AWR Kementan
Foto: Teleconference Launching AWR di Kandanghaur, Indramayu.

Sebuah Harapan Terpecahkannya Masalah Melalui Launching AWR Kementan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Rasa cemas bercampur penuh harapan saat menunggu sapaan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang dijadwalkan hari ini akan menyapa di Kostrawil, Kostrada dan Kostrani. Sudah sejak pagi di lapangan pinggiran persawahan wilayah Kandang Haur, para penyuluh, para anggota poktan, Kepala Dinas Pertanian Indramayu, Camat, para pejabat Struktural, Kepala UPTD, Koramil, POPT, KTNA, Para anggota jasa tanam, jasa olah tanah, yang didampingi petugas dari pusat seperti dari Ditjen Tanaman pangan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, yang berjumlah sekitar 60 orang, sudah siap di depan hardware dan software OAR yang dipasang sejak pagi yang akan digunakan untuk teleconference.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kostratani meskipun terkadang masuk terkadang menghilang, tetapi mereka tetap setia menunggu. Itu menunjukan bahwa mereka siap mendukung program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) Kementrian Pertanian (Kementan).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tentunya harapan yang besar mendapat kesempatan disapa oleh Menteri Pertanian, yang diharapkan mampu membawa petani menjadi sejahtera. Tepat sesuai waktu yang ditentukan acara Launching Agriculture War Room (AWR) dimulai, dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia raya, kemudian sambutan oleh para menteri (seperti Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menteri Agraria Tata Ruang dan Kehutanan, Sofyan Jalil), Kepala Biri Pusat Statististik dan para pejabat pertanian (seperti Kepala Pusat Data Dan Statistik, I Ketut Kariyasa, Kepala Balai Sumber Daya Lahan Pertanian, Husnain).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari kehadiran para menteri dan para pejabat terkait di acara tersebut menunjukan adanya kesinergian antar instansi. Demikian juga yang di Kosstratani, guna mempercepat dalam memecahkan masalah, Mentan mengambil langkah salah satunya menggunakan Sistem AWR.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sistem AWR sudah dirancang secara multiguna, terutama dalam memantau kondisi pertanian di tingkat Kecamatan dan Desa. Mentan SYL berharap melalui teleconference, akan mudah bertatap muka langsung dengan petani, penyuluh ataupun pihak-pihak terkait lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di Era modern sekarang ini, merubah cara hidup orang yang selama ini yang sudah menjadi budaya menjadi hal baru yang penuh tantangan baru kehidupan. Yang harus bisa dihadapi dan diadaptasikan oleh masyarakat tak kecuali oleh penyuluh. Salah satunya dengan teleconference. Aktivitas penyuluh di masing-masing wilayah kerjanya dapat terpantau, sehingga segala masalah dilapangan dapat disampaikan. Ketika penyuluh harus siap kalau ditanyakan sedang mengawal kegiatan apa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu kedepan penyuluh harus bekerja keras mengawal berbagai program, menjadikan petani cerdas, dengan rasa ikhlas, penuh tanggung jawab, dan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kostratani merupakan program 100 hari kerja Menteri Pertanian dalam upaya mengoptimalisasikan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di awal pemerintahannya, Menteri Pertanian mempunyai program 100 hari melalui Gerakan Kostratani, dengan memfasilitasi 400 BPP di 34 kabupaten pada 13 provinsi dengan PC all in one yang terhubung dengan internet dan terhubung dengan AWR yang berada di Kantor Pusat Kementan, sehingga dapat melakukan video conference dengan Menteri Pertanian atau pejabat lain yang diperlukan atau yang memerlukannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah sambutan selesai, pak Menteri melakukan teleconference dengan daerah, awalnya yang disapa adalah Bupati Kolako, setelah itu BPP Kandang Haur yang ada di lapangan, sehingga suara agak kecil sebagai dampak berada di lahan terbuka.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat disapa, Kandang haur mewakilkan Kepala Dinas Pertaniannya untuk menyampaikan permasalahan di lapangan yang agak terlambat tanam sebagai dampak airnya tidak sampai atau tidak tercukupi, saluran pengairannya juga banyak yang rusak, ada kekeringan karena kerusakan jaringan irigasi, untuk itu mereka memohon bantuan normalisasi, berupa bantuan eskavator kecil sebanyak 10 buah, pompa air 6 inch 30 buah, pompa air 4 inch 60 buah, sumur dangkal 10 buah, traktor roda 4 sebanyak 10 buah, combine harverster besar 10 unit, dan insfrastruktur judes, jitut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu masalah harga gabah yg sejak 7 tahun yg lalu rata-rata hanya Rp. 4,000-Rp. 5.000,- , harapannya tidak ada impor, untuk melindungi petani lokal. (OIR)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]