SI PDPS dan BANPEM, Merajut Akuntabilitas Data Produksi Tanaman Pangan
Foto : Sistem Informasi Pengumpulan Data Pangan Strategis dan Bantuan Pemerintah Berbasis Tabular dan Spasial.

SI PDPS dan BANPEM, Merajut Akuntabilitas Data Produksi Tanaman Pangan

Pilarpertanian - Data merupakan suatu kebutuhan dalam sejarah manusia. Karena hampir semua bidang ilmu bertumpu pada data. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo tanggal 24 Januari 2020 di Istana Negara, Jakarta, pada acara pencanangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020, bahwa data akurat adalah kekayaan baru yang sangat berharga saat ini.


Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tanaman pangan merupakan salah satu sumber kebutuhan manusia, terutama untuk pangan dan pakan. Menteri Pertanian RI, sangat memperhatikan kebutuhan pangan nasional bersumber dari produksi dalam negeri (domestik). “Bicara ketahanan pangan adalah bicara kekuatan negara dan bangsa,” kata Menteri yang akrab dipanggil SYL. Saat memberikan ceramah kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 61, Senin (27/7). Syahrul menyampaikan bahwa negara akan bermasalah apabila ketahanan pangannya bermasalah. “Kekuatan apapun yang kita miliki tidak bisa menjaga negara dengan baik kalau ketahanan pangan kita bersoal,” lanjut Syahrul.


Untuk itu mulai Juli 2020, Kementan telah melakukan pengembangan sistem informasi tanaman pangan, hingga 7 Oktober 2020. Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Bambang Pamuji melaunching Sistem Informasi Pengumpulan Data Pangan Strategis dan Bantuan Pemerintah (SI PDPS dan BANPEM) berbasis tabular dan spasial.


Struktur data yang perlu diperhatikan, ujar Bambang Pamuji antara lain, jenis komoditi; jenis wilayah (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa), jenis lahan (lahan baku sawah dan lahan baku bukan sawah), luas tanam (luasan dan hari setelah tanam), varietas, dan status pertanaman (bantuan pemerintah dan non bantuan pemerintah).



Ditambahkan Bambang, semua dapat dikontrol secara berjenjang. “Diharapkan ini menjadi sebuah proses dukungan pengambilan kebijakan (decision support system),“ imbuh Bambang.


Semangat perubahan yang diinginkan Bambang Pamuji adalah meyakinkan bahwa Kementerian Pertanian sampai jajarannya di lapangan harus percaya bahwa yang lebih tau tanaman pangan adalah insan yang bekerja di tanaman pangan. “Artinya, kita harus menjadi Produsen Data Tanaman Pangan. Kerja sama semua pihak terus dilakukan untuk memperkuat SI PDPS dan BANPEM ini, sesuai dengan prinsip dan tata kelola Satu Data Indonesia,” ujarnya.


Kata kunci keberhasilan yang perlu digarisbawahi adalah aplikasi yang tepat, penugasan petugas pengelola data dan petugas pengumpul data, serta komitmen unit kerja di Pusat dan Daerah.


Bambang menegaskan bahwa era digital saat ini harus menjadi peluang membangun sistem data dan informasi yang akuntabel, sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana. “Kami bergerak cepat dengan melakukan konsolidasi pemikiran dengan mengedepankan aturan terkini yaitu Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Kita butuh desain dan aplikasi, yang dapat menjembatani kondisi lapangan dan kebijakan di pusat maupun di daerah. Poin utamanya adalah pemutakhiran data dan pelaporan produksi yang baik,“ jelas Bambang panjang lebar.


Menurut Direktur Statistik TPH dan Perkebunan, BPS, Kadarmanto, aplikasi ini merupakan suatu aplikasi yang sangat strategis, detail dan akurat untuk mendukung kepentingan nasional. “Ini sebuah sejarah terobosan pendataan secara detail sampai level desa Dinas Pertanian Provinsi sangat mendukung upaya ini dengan antusiasnya dinas pertanian untuk melakukan konsolidasi dengan petugas lapangan,” sebutnya.


Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan bahwa tata kelola data produksi menjadi sangat penting diperbaiki dan dicarikan terobosan sesuai perkembangan teknologi saat ini. “Jangan sampai bantuan pemerintah jatuh ke lokasi yang sama tanpa memberikan outcome, benefit, dan impact“ ujar Suwandi menyampaikan amanah Menteri Pertanian yang disesuaikan dengan kondisi selama ini.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Pilarpertanian – Kondisi cuaca yang memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, dapat memicu munculnya serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa wilayah. Salah satunya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang belum lama dilaporkan pertanaman padinya terserang hama wereng batang coklat (WBC). Menyadari kondisi ini, para petani yang tergabung dalam […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]