Stok Beras Untuk Natal dan Tahun Baru Aman, Mentan Syahrul: Tahun Depan Kita Siap Ekspor

Stok Beras Untuk Natal dan Tahun Baru Aman, Mentan Syahrul: Tahun Depan Kita Siap Ekspor
Foto. Mentan, Syahrul Yasin Limpo Bersama Presiden, Joko Widodo Melihat Stok Beras

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kebutuhan beras nasional dalam kondisi aman. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepastian ini didukung dengan angka cadangan beras saat ini yang mencapai 4.776.000 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi kebutuhan natal dan tahun baru saya pastikan aman. Kami juga sudah mengantisipasi dan melakukan validasi data dari kesiapan-kesiapan panen,” ujar Syahrul di Kantor Presiden.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Syahrul mengatakan, kebutuhan beras juga akan terjamin karena secara perlahan panen raya akan berlangsung pada akhir Desember tahun ini hingga memasuki masa puncak pada April 2020. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan demikian, Indonesia akan memiliki stok beras yang baru.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Apalagi pada Januari nanti, kami prediksi akan terjadi stok beras baru sebanyak 16.000 ton. Lalu pada bulan Februari sebanyak 576.000 ton dan puncak panen raya pada bulan Maret menuju April, kurang lebih mencapai 4.255.000 ton,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski demikian, kata Syahrul, Indonesia sempat memiliki kekurangan beras sebanyak 1.241.000 ton pada periode November 2019. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kekurangan ini disimpulkan dari data produksi beras yang hanya 1.233.000 ton. Sedangkan perkiraan kebutuhan beras mencapai 2.474.000 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tapi, kita masih punya cadangan sebanyak yang saya sebutkan tadi,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di samping kebutuhan dalam negeri, Syahrul mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam kesempatan rapat terbatasnya menginstruksikan Kementerian terkait agar melalukan ekspor beras ke sejumlah negara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tadi ada perintah dari bapak Presiden, bahwa saya diminta untuk persiapkan ekspor beras sehingga Indonesia ini tidak hanya melihat impor. Tahun ini dipersiapkan beras premium (untuk ekspor). Insyaallah, per Januari akan dilakukan persiapan,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Syahrul, beras yang akan diekspor rencananya berjumlah 100.000 sampai 500.000 ton meliputi bibit, irigasi dan lahan. Di samping itu, ada juga persiapan diplomasi dagang yang menjadi bagian penting pada proses ekspor. Ia optimistis proses ini bisa dilakukan pada awal Maret 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam pikiran saya, semua negara akan dijajaki dulu. Yang jelas, kita harus bisa bersaing dengan beras-beras yang ada dari negara lain. Walaupun sampai sejauh ini belum ada komunikasi yang lebih teknis dengan negara tujuan ekspor. Saya mohon waktu,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk itu, Syahrul memastikan pemerintah akan menyesuaikan regulasi ongkos produksi dengan penyesuaian logistik dan distributor. Dalam hal ini, dia berharap pengusaha swasta dapat mengambil peranan pada peningkatan nilai ekspor beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ya kalau bisa pengusaha kenapa mesti pemerintah, Siapa pun menurut saya, mau BUMN atau siapa saja yang penting kita ekspor,” tukasnya.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan