Tantangan dan Peluang Agribisnis Jeruk di Masa dan Pasca Pandemik Covid-19
Foto : Pada acara webinar, Rabu (10/6) terungkap bahwa ditengah Pandemi Covid-19 permintaan terhadap buah-buahan meningkat terutama yang banyak mengandung vit C.

Tantangan dan Peluang Agribisnis Jeruk di Masa dan Pasca Pandemik Covid-19

Pilarpertanian - Mengambil tema “Tantangan dan Peluang Agribisnis Jeruk di Masa dan Pasca Pandemik Covid-19” Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro) Badan Litbang Pertanian mengadakan webinar yang diikuti oleh sekitar 1.400 peserta yang terdiri dari praktisi, akademisi, petani, peneliti, dan pelaku agribisnis lainnya Rabu (10/6).


Webinar ini menghadirkan nara sumber Direktur Buah dan Florikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Liferdi, Kepala Balitjestro Harwanto, Business Development Manager PT. Laris Manis Vendi Tri Suseno, Petani Jeruk Lereng Gunung Lawu Muhtar Syafie dan sebagai moderator adalah Hardiyanto, peneliti senior Balitjestro.


Lifrerdi menyampaikan pandemi Covid-19 meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya hidup sehat. Masyarakat kerap melakukan segala cara agar terhindar dari serangan coronavirus. Mulai dari rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang lebih sehat, hingga membeli produk-produk kesehatan.


Baca Juga: Kertaji, Varietas Baru Jeruk Keprok Indonesia



Permintaan akan buah-buahan meningkat, khususnya buah yang mengandung Vitamin C yang tinggi seperti Jeruk. Kandungan Kandungan vitamin C pada jeruk sebesar 53,2 mg per 100 g. Selain itu terdapat antioksidan, flavanoid, beta karoten dan hesperidin yang berfungsi sebagai pembentuk antibodi tubuh dan dapat meningkatkan imunitas tubuh. “Hal ini menjadikan permintaan jeruk dalam negeri pun semakin meningkat di masa Covid-19 saat ini dan memberikan peluang untuk lebih dikembangkan,” lanjutnya.


Sementara, Kepala Balitjestro menjelaskan bahwa pihaknya ikut berkontribusi di masa pandemi dengan memperkenalkan pemasaran online melalui bimbingan teknis online, riset potensi jeruk (kulit buah dan daging) sebagai pencegahan virus corona, serta mengolah kulit jeruk yang dianggap sebagai limbah menjadi minyak atsiri dari jeruk manis dan purut.


Terkait penyediaan aneka ragam jeruk di tanah air, Harwanto mengatakan saat ini telah terdaftar berbagai varietas unggul substitusi impor, “diantaranya keprok JOP, Ortaji, Orinda Agrihorti, DN Sabilulungan, Siam Banjar, Topazindo Agrihorti, Soe 86 Agrihorti, Krisma Agrihorti, keprok RGL, dan masih banyak lainnya.” Tambahnya.


Baca Juga: Manis dan Segarnya Budidaya Jeruk Lemon


Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry juga telah menegaskan bahwa pengembangan jeruk asli Indonesia akan terus digenjot untuk dapat bersaing dengan jeruk impor.


“Kualitas jeruk kita lebih baik, lebih segar, lebih manis. Dan dengan adanya pengembangan buah jeruk oleh Kementan di Balitjestro (Balai Besar Penelitian tanaman Jeruk dan buah Subtropika) di Batu, produksi jeruk di Indonesia diupayakan terus meningkat dengan kualitas ekspor yang tidak kalah dengan jeruk negara lain,” ujar Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry.


Disisi lain Business Development Manager PT Laris Manis Vendi Tri Suseno mengungkapkan bahwa preferensi konsumen Indonesia umumnya memilih jeruk untuk dikonsumsi langsung, baik peras maupun olah, dimana 90% meminta tingkat brix yang tinggi. “Konsumen sebenarnya tidak mengharuskan jeruk berwarna kuning atau oranye, mereka juga menyukai jeruk berwarna hijau, selama rasanya manis”, ungkapnya.


Baca Juga: Luar Biasa, Bimtek Daring Jeruk dan Buah Subtropika Diikuti Hampir 1000 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri


Muhtar Efendi, selaku petani jeruk di lereng Gunung lawu menjelaskan bahwa di wilayahnya telah mengembangkan jeruk lemon dan Dekopon /DN Sabilulungan. Lemon segar ini telah dipasarkan 5 ton per bulan, berasal dari kebun sendiri dan petani binaan, dengan area pemasaran ke Solo dan Yogyakarta.


Selain itu, sari buah lemon penjualannya 1.500 botol per bulan, 1.000 liter per bulan curah, dengan pemasaran online dan offline. “Kami juga memanfaatkan limbah kulit lemon untuk membuat tepung kulit lemon sebagai lulur mandi dengan kapasitas 300 – 400 botol per bulan melalui pemasaran online dan offline.” Lanjutnya.


Dari diskusi selama webinar ini terlihat sinergi antar stakeholder mulai dari penentu kebijakan, petugas, pelaku agribisnis, dan pelaksana langsung di lapangan. Kedepan diharapkan agribisnis jeruk semakin berkembang dan mampu mensubstitusi buah impor di pasaran. (aminuddin fajar/RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kementan Respon Cepat Banjir Di Lahan Pertanian Grobogan

Kementan Respon Cepat Banjir Di Lahan Pertanian Grobogan

Pilarpertanian – Di puncak musim hujan awal tahun 2024 ini, beberapa daerah diguyur hujan lebat sehingga beberapa lahan pertanian di Provinsi Jawa Tengah dilanda banjir. Kabupaten Grobogan adalah salah satu yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Lusi dan Sungai Serang serta jebolnya tanggul Cabean. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa berdasarkan data per tanggal […]

Salurkan Bantuan Secara Cepat, Masyarakat Demak Sampaikan Terima Kasih Kepada Mentan Amran

Salurkan Bantuan Secara Cepat, Masyarakat Demak Sampaikan Terima Kasih Kepada Mentan Amran

Pilarpertanian – Masyarakat di Desa Ngaluran, Kecamatan Kaliteko, Kabupaten Demak, Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas bantuan benih padi Kementerian Pertanian yang diberikan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Mereka bersyukur karena bantuan tersebut disalurkan secara cepat dan tepat. Petani yang juga masyarakat sekitar, Muhammad Mahin (48), mengatakan bahwa petani di desa tersebut sedang […]

Kementan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan

Kementan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan

Pilarpertanian – Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengakibatkan terendamnya 4.309 hektar sawah. Kementerian Pertanian (Kementan) siap berkoordinasi dengan daerah setempat untuk melakukan mitigasi meredam dampak terjadinya puso. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan siap membantu proses mitigasi banjir di Grobogan. Menurutnya, Kabupaten Grobogan salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian […]

Kementan Kucurkan Bantuan Kepada Petani Terdampak Banjir Di Jawa Tengah

Kementan Kucurkan Bantuan Kepada Petani Terdampak Banjir Di Jawa Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap memberikan sejumlah bantuan kepada para petani di Demak, Grobogan dan Kudus yang terdampak bencana banjir. Kementan pun terus bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk segera bergerak menyusutkan genangan air. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya memberikan bantuan total senilai 30 Miliar, dengan rincian benih […]

BPS Sebut Lonjakan Panen Bulan Februari-Maret, KTNA Yakin Indonesia Surplus Beras

BPS Sebut Lonjakan Panen Bulan Februari-Maret, KTNA Yakin Indonesia Surplus Beras

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan akan ada lonjakan produksi beras pada Bulan Februari dan Maret 2024 mendatang. Lonjakan tersebut bahkan mencapai angka tinggi, yakni sebesar 6,10 juta ton GKG yang terjadi pada Bulan Maret berikutnya. Diketahui, hasil Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan BPS pada bulan Desember 2023 menunjukkan bahwa produksi gabah pada […]

Kementan Bersama Gempita Genjot Penanaman Jagung di Subang, Jabar

Kementan Bersama Gempita Genjot Penanaman Jagung di Subang, Jabar

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal jalannya kegiatan gerakan pemuda tani Indonesia (Gempita) yang melakukan penanaman jagung di Desa Gembor, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Nantinya, hasil penanaman tersebut akan diserap langsung oleh perusahaan Internasional sebagai rangkaian dari program CSR. Direktur Pembiayaan Kementan, Indah Megawati mengatakan bahwa kerja sama petani dan pengusaha harus didorong […]

Kunjungi Korban Banjir Demak, Mentan Berikan Bantuan Benih 10.000 ha dan 30 Miliar Sarana Pertanian

Kunjungi Korban Banjir Demak, Mentan Berikan Bantuan Benih 10.000 ha dan 30 Miliar Sarana Pertanian

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat melakukan penanganan banjir yang terjadi di Jawa Tengah. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan total senilai 30 Miliar, dengan rincian benih padi untuk 10.000 hektar, JIT, Asuransi Pertanian (AUTP), Pompa, Combine Harvester dan traktor untuk 3 kabupaten. Kepastian ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau […]

Nyoblos di TPS Senayan, Mentan Amran Berharap Program Pertanian di Era Presiden Joko Widodo Tetap Dilanjutkan

Nyoblos di TPS Senayan, Mentan Amran Berharap Program Pertanian di Era Presiden Joko Widodo Tetap Dilanjutkan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap program pangan yang sudah berjalan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat dilanjutkan pada pemerintahan yang akan datang. Menurutnya, semua program yang ada saat ini memiliki perkembangan yang sangat cepat dalam sejarah pertanian Indonesia. “Mohon untuk dilanjutkan pembangunan yang sudah bagus ini. Sektor pertanian tumbuh lebih […]

Jaga Produksi 2024, Kementan Gerak Cepat Tangani Lahan Pertanian Terdampak Banjir di Grobogan

Jaga Produksi 2024, Kementan Gerak Cepat Tangani Lahan Pertanian Terdampak Banjir di Grobogan

Pilarpertanian – Di puncak musim hujan awal tahun 2024 ini, beberapa daerah diguyur hujan lebat sehingga beberapa lahan pertanian di Provinsi Jawa Tengah dilanda banjir. Kabupaten Grobogan adalah salah satu yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Lusi dan Sungai Serang serta jebolnya tanggul Cabean. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa berdasarkan data per tanggal […]