Terapkan Teknologi Rawa Pasang Surut Intensif,  Panen Padi di Banyuasin Meningkat
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Terapkan Teknologi Rawa Pasang Surut Intensif, Panen Padi di Banyuasin Meningkat

Pilarpertanian - Pilar – Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), terus berupaya melakukan terobosan guna meningkatkan produksi padi dibeberapa provinsi sentra produksi padi di Indonesia. Salah satunya dengan dalam bentuk demonstrasi farming (Demfarm) berbagai agroekosistem dengan paket teknologinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kali ini, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan berhasil melaksanakan demfarm teknologi sistem produksi padi sawah pasang surut intensif, super dan aktual (RAISA) seluas 50 hektar di Desa Sukaraja, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Teknologi RAISA berhasil meningkatkan produksi padi lahan rawa dan pasang surut sekaligus untuk mempercepat proses diseminasi teknologi pertanian secara langsung kepada petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sumatera Selatan mempunyai potensi cukup luas bagi pembangunan pertanian, khususnya pengembangan pertanian lahan rawa pasang surut. Pemanfaatan lahan rawa pasang surut untuk budi daya tanaman pangan, khususnya padi, menghadapi beberapa hambatan dan masalah, di antaranya kesuburan tanah yang rendah, reaksi tanah yang masam, adanya pirit, tingginya kadar Al, Fe, Mn, dan asam organik, kahat P, dan lain-lain,” kata Amir Pohan Kepala BPTP Sumatera Selatan dalam saat wawancara selepas panen dan di Banyuasin, Senin (12/11/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu Kepala BB Padi Priatna Sasmita mengatakan dalam rangka mengoptimalkan lahan rawa diperlukan teknologi pengelolaan lahan yang tepat dan terpadu serta penggunaan varietas padi yang adaptif dilingkungan rawa. Priatna berharap penerapan teknologi ini menjadi solusi baru lahan rawa pasang surut dan rawa lebak yang merupakan salah satu ekosistem yang sangat potensial untuk pengembangan pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk meningkatkan produktivitas padi rawa pasang surut perlu terus dikembangkan teknologi budidaya yang bisa dikembangkan secara berkelanjutan. Saat ini BB Padi sedang menyusun berbagai teknologi pendukung agar pengelolaan lahan rawa terus berkelanjutan, seperti teknologi RAISA yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Banyuasin saat ini. Dari tiga varietas Inpara 2, Inpara 3, dan Inpara 8 yang dipanen diperoleh hasil produksi rata-rata 4,6-8,2 t/ha atau ada peningkatan hasil 1-2 t/ha dibanding budidaya cara petan,” beber Priatna.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Priatna menjelaskan bahwa teknologi RAISA merupakan rangkai komponen teknologi yang pada prinsipnya mengambil dari Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi pasang surut. Namun demikian, komponennya menjadi aktual, karena menggunakan hasil inovasi Balitbangtan terkini untuk pengelolaan dan sistem produksi padi di lahan rawa pasang surut. Dikatakan intensif karena teknologi ini mendorong peningkatan hasil dan peluang peningkatan indeks pertanaman dari 1 menjadi 2 atau 3 kali, jelas Priatna yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala BPTP Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, menurut Nurwulan Agustiani M.Agr selaku peneliti RAISA dari BB Padi, beberapa komponen utama seperti modernisasi cara tanam dengan menggunakan alat tanam amator yang ditarik dengan traktor dan dimodifikasi sesuai jarak tanam tegel maupun legowo dan bisa disesuaikan dengan kondisi lapisan tanah yang dalam maupun dangkal, sehingga memudahkan dan menghemat waktu tanam. Pemupukan yang tepat dan eco friendly melalui bio-remediasi dan ameliorasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penambahan unsur hara anorganik pada paket teknologi RAISA dilakukan berdasarkan status hara tanah dan kebutuhan tanaman agar kondisi hara dalam tanah berimbang atau sesuai target produktivitas tanaman yang akan dicapai. Penentuan takaran N, P dan K berdasarkan uji tanah dapat menggunakan alat Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR), sedangkan pemberian pupuk N susulan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mendukung keberlanjutan sumber daya lahan, paket teknologi RAISA dilengkapi dengan aplikasi pupuk hayati yang adaptif dengan tanah masam lahan rawa dan mampu meningkatkan produktivitas tanaman yaitu Biotara. Keunggulan dari pupuk hayati biotara adalah dapat mengikat N, meningkatkan ketersediaan hara P tanah, mendekomposisi sisa-sisa organik dan memacu pertumbuhan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu pupuk hayati biotara juga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan N dan P sampai dengan 30% dan meningkatkan hasil padi sampai dengan 20% di lahan rawa. Aplikasi pembenah tanah atau amelioran juga dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga kondisi tanah menjadi lebih sesuai (favorable) bagi tanaman. Beberapa bahan amelioran, yang dapat digunakan antara lain bahan organik, pupuk organik, kompos, gypsum, fosfat alam, biochar dan kapur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam rangka pemulihan tanah yang sudah mengalami degradasi baik fisik, kimia maupun biologi, komponen paket teknologi RAISA juga menyertakan kegiatan remediasi. Proses ini dapat meningkatkan pH, retensi air dan hara, aktivitas biota tanah dan mengurangi keracunan dan pencemaran. Pada kegiatan kali ini digunakan remediasi hayati berupa pemanfaatan gulma yang banyak ditemukan di sekitar lahan yaitu purun tikus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengendalian hama penyakit diarahkan pada strategi pengelolaan hama penyakit terpadu (PHT). 4. Pemanfaatan varietas unggul baru potensi hasil tinggi spesifik ekosistem varietas unggul merupakan salah satu komponen utama teknologi yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas. varietas unggul padi spesifik lahan pasang surut diantaranya Inpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 6, Inpara 7, Inpara 8 Agritan dan Inpara 9 Agritan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Banyuasin sebagai penyumbang terbesar produksi padi di Sumatera Selatan tahun 2017 sebesar 26,41 % produksi padi Sumatera Selatan berasal dari Banyuasin. Produksi padi di Kabupaten Banyuasin pada tahun 2017 sebesar 1.305.533 ton GKG, dari produksi tersebut Banyuasin telah mencapai surplus 733.352 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain panen, ditempat yang sama juga dilaksanakan temu lapang sekaligus dialog dengan 250 petani yang hadir untuk menerima umpan balik dari penerapan teknologi yang telah dilaksanakan di wilayahnya. Pelaksanaan panen demfarm juga dihadiri oleh Wakil Bupati Banyuasin Slamet Seno Sentono, SH, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Dr. Priatna Sasmita, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan Ir. Amir Pohan, MSi, Kepala Dinas Pertanian Banyuasin, perwakilan BPS, peneliti, penyuluh dan petani dari beberapa poktan dan gapoktan Kecamatan Tungkal Ilir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengelolaan lahan yang tepat melalui penerapan inovasi teknologi yang sesuai, diharapkan bisa mendongkrak produksi padi di Kabupaten Banyuasin dan umumnya Kabupaten-kabupaten lain yang memiliki lahan rawa pasang surut sehingga Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan nasional bisa terwujud. Upaya lain yang telah dilakukan BB Padi adalah menerapkan teknologi jarwo super untuk lahan sawah irigasi, largo super untuk lahan kering, kering masam, naungan terbuka dan dataran tinggi, serta Tepat sae Isabela untuk lahan tadah hujan.(RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Jatim dan Jateng  Masuk Panen Raya, Bersiap Jaga Harga dan Serap Gabah Petani

Jatim dan Jateng Masuk Panen Raya, Bersiap Jaga Harga dan Serap Gabah Petani

Pilarpertanian – Petani Jawa Tengah dan Jawa Timur tengah masuk masa panen padi dan melangsungkan kegiatan panen raya yang dimulai akhir Februari hingga diperkirakan April puncaknya. Hasil panen ini akan membanjiri ketersediaan beras di pasaran. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Didik Rudy Prasetya mengatakan bahwa panen tahun ini mengalami peningkatan luas panen dari […]

Panen Padi Di Sumsel Optimal, Optimis Puncak Panen Mencukupi Pasar

Panen Padi Di Sumsel Optimal, Optimis Puncak Panen Mencukupi Pasar

Pilarpertanian – Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan panen padi di beberapa Kabupaten, salah satunya di Kabupaten Banyuasin yang terdiri dari enam Kecamatan yakni Muara Telang, Tanjung Lago, Air Salek, Muara Padang, Sumber Marga Telang, Muara Sugihan, Pulau Rimau dan Selat Penuguan. Banyuasin sudah melakukan panen sejak Januari, Februari dan untuk Maret diprediksi akan panen seluas […]

Kementan Pastikan Produksi Beras Nasional Tetap Aman

Kementan Pastikan Produksi Beras Nasional Tetap Aman

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan produksi beras dalam negeri dari berbagai daerah tetap akan memasok kebutuhan nasional. Kementan memprediksi, jumlah produksi pada awal tahun 2024, mulai dari Januari hingga Maret, masih akan memasok kebutuhan nasional. Sebut saja pada Januari 2024, dari seluruh daerah di Indonesia, diprediksi produksi padi berjumlah 1,6 jt ton-GKG. Lalu, pada […]

Gelar Panen Raya, Kabupaten Maros Siap Banjiri Beras Pasar Nasional

Gelar Panen Raya, Kabupaten Maros Siap Banjiri Beras Pasar Nasional

Pilarpertanian – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) optimis dapat memenuhi kebutuhan beras di masa panen raya Februari 2024. Pasalnya, potensi luas lahan padi Kabupaten Maros yang tengah dipanen tahun ini mencapai 26.617 hektar dan diperkirakan mampu memperkuat ketahanan pangan lokal maupun nasional. Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Maros, Agustam mengatakan bahwa wilayah […]

Akomodir Usulan Petani,  Kementan Bersinergi Dengan Pemda Pompanisasi di Bojonegoro

Akomodir Usulan Petani, Kementan Bersinergi Dengan Pemda Pompanisasi di Bojonegoro

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian memastikan percepatan tanam padi gencar dilakukan di seluruh daerah serta memberikan pendampingan dan pengawalan sehingga proses produksi berjalan lancar. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi melakukan kunjungan lapang di dua desa wilayah Bojonegoro untuk melihat secara langsung proses produksi dan permasalahan petani di sana, Rabu, 21/2/24. Suwandi menyampaikan, sesuai […]

Sistem Sumur Submersible Swadaya di Ngawi Efektif dan Patut Dicontoh

Sistem Sumur Submersible Swadaya di Ngawi Efektif dan Patut Dicontoh

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Tanaman Pangan melakukan kunjungan lapang ke dua titik lahan pertanian di Kabupaten Ngawi, yakni Keltan Lodok Sari Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, dan di lahan tadah hujan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, berdasarkan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, produksi pangan […]

Dukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional, Sulawesi Barat Gencar Lakukan Gerakan Tanam Padi

Dukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional, Sulawesi Barat Gencar Lakukan Gerakan Tanam Padi

Pilarpertanian – Meskipun bukan merupakan provinsi sentra produksi padi, tidak menghentikan semangat petani Sulawesi Barat dalam memberikan kontribusinya bagi peningkatan produksi padi nasional. Kegiatan gerakan tanam padi gencar dilakukan sepanjang bulan Februari ini hingga bulan Maret ke depan oleh petani-petani di seluruh Kabupaten yang ada di Sulawesi Barat. Syamsul Ma’arif yang merupakan Kepala Dinas Tanaman […]

Dukung Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Luncurkan Program Kampung Peramalan di Lamongan

Dukung Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Luncurkan Program Kampung Peramalan di Lamongan

Pilarpertanian – Dalam rangka meningkatkan produksi dan mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian – Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) meluncurkan program pengembangan Kampung Peramalan di Lamongan Provinsi Jawa Timur. Hal ini selaras dengan kebijakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang terus memacu semua jajarannya untuk berkontribusi positif dalam meningkatkan […]

Kampus Apresiasi Kinerja Mentan Amran Wujudkan Swasembada

Kampus Apresiasi Kinerja Mentan Amran Wujudkan Swasembada

Pilarpertanian – Mewakili civitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas), Rektor Jamaluddin Jompa mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mengakselerasi mewujudkan swasembada pangan. Pasalnya, kinerja Mentan Andi Amran Sulaiman nampak sebagai solusi nyata mengingat kondisi dunia khususnya Indonesia sekarang tengah menghadapi masa krusial yakni ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim ekstrem yang berdampak langsung […]