Tingkatkan Produksi, Kementan Gandeng Petani Milenial
Kementerian Pertanian Melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Mengadakan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani Secara Daring.

Tingkatkan Produksi, Kementan Gandeng Petani Milenial

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng petani milenial sebagai penggerak pertanian dalam meningkatkan produksi guna terwujudnya ketahanan pangan nasional di tengah ancaman tantangan global cuaca ekstrim. Membuka ruang keterlibatan petani muda merupakan salah satu terobosan sebab memiliki jiwa, semangat dan gagasan kreatif untuk melahirkan inovasi yang dapat mengembangkan ketahanan pangan Indonesia.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengutarakan kunci ketahanan pangan adalah mampu mencukupi kebutuhan pangan sendiri. Peningkatan produksi dilakukan dengan berbagai program, misalnya penyediaan bibit unggul, pupuk berimbang, mekanisasi pertanian, penanganan pasca panen dan juga mendorong keterlibatan petani muda untuk mengembangkan pertanian dari hulu hingga hilir.


“Saat ini, setelah 38 tahun negara kita berhasil mencapai swasembada beras. Arahan Mentan, tahun 2023, Indonesia bisa swasembada jagung. Saat kondisi sulit terdampak covid dan iklim ekstrim, kita perlu tetap selalu waspada dan antisipasi. Kita harus menjaga stabilitas inflasi dengan bahan pangan, caranya dengan meningkatkan produksi. Peran petani milenial sangat dibutuhkan,” kata Suwandi dalam Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani yang mengangkat tema “Sumbangsih Pemuda Tani Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Indonesia”, Rabu (5/10/2022).


Ia menambahkan bahan pangan yang selama ini diimpor harus disubstitusi. Misalnya, meningkatkan penanaman kedelai, singkong dan sorgum sebagai substitusi gandum. Peran pemuda mewujudkan hal ini sangat penting karena kunci peningkatan produksi adalah teknologi, yang ada pada pemuda.



“Disamping mekanisasi, peningkatan produksi dilakukan melalui teknologi IT. Sekarang semua bisa online. Selain itu, pemuda merupakan ahli tata kelola. Hilirisasi produk sebelum masuk pasar, produk diolah dengan berbagai variasi, sehingga nilai tambah bisa lebih tinggi,” ungkapnya.


“Peran pemuda mengarah pada zero waste, dengan menggunakan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Setiap daerah harus mencukupi kebutuhan sendiri, dengan memanfaatkan semua potensi yang ada. Disinilah peran pemuda sebagai penggerak,” tambah Suwandi.


Bersamaan, Ketum DPP Pemuda Tani HKTI, Rina Saadah mengatakan status negara agraris, menjadi tantangan dan potensi bagi generasi muda. Sesuai dengan arahan Presiden, saat Indonesia butuh regenerasi petani, apalagi dinamika dunia saat ini, mendorong untuk berbenah masalah pangan.


“Jumlah penduduk yang bertambah, berpengaruh besar pada ketahanan pangan, baik aspek ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas. Peran generasi muda sangat dibutuhkan dalam inovasi, gagasan baru, serta akses pasar dan akses modal,” jelasnya.


Ketua Pemuda Tani Sulsel, Rachmat Sasmito menyebutkan salah satu upaya untuk meningkatkan optimalisasi pendapatan petani agar bergeser dari kelas bawah menjadi kelas menengah adalah dengan melakukan usaha pertanian dengan sistem integrated farming/pertanian terpadu. Pertanian terpadu lebih menekankan pada tatalaksana dengan memadukan komoditas (tunggal atau campuran spesies) tanaman dengan tanaman lainnya atau tanaman dengan hewan ternak pada suatu lahan atau sistem sehingga menghasilkan keuntungan bagi petani, lingkungan dan konsumen.


Integrated farming ditujukan untuk memaksimalkan keuntungan agribisnis dan optimalisasi lahan karena integrated farming akan memilihara siklus yang dimanfaatkan dari masing-masing komoditas sehingga tercipta zero wasted,” terangnya.


“Sistem Integrated Farming dapat dilaksanakan dalam bentuk intensifikasi pekarangan, sistem pertanian surjan, pertanian-perikanan terpadu, pertanian peternakan terpadu dan pertanian-peternakan-perikanan terpadu,” imbuh Rachmat.


Turut hadir Ketua Pemuda Tani Bali, Agung Wedha menuturkan dengan smart farming, Pemuda Tani Bali sudah mengedukasi ribuan anak muda yang terdampak di Bali untuk menjadi petani baru. Dengan Smart Farming, stigma petani panas, kotor dan miskin, dapat mematahkan stigma tersebut dan dengan smart farming banyak kegiatan budidaya yang dikontrol dari smartphone.


“Kami super optimis, saat ini banyak negara yang mengalami inflasi tinggi karena kekurangan pangan. Selama pertanian kuat, negara akan baik-baik. Kita harus bangga menjadi petani, karena petanilah yang menjaga tatanan bangsa kita. Saat ini generasi muda tengah gemar melakukan inovasi di sektor agro,” cetusnya.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]