Tuduhan AB2TI Terkait Perbenihan Sulit Dinalar
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Tuduhan AB2TI Terkait Perbenihan Sulit Dinalar

Pilarpertanian - Pilar – Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) melalui Merdeka.Com (9/2/2018) menyatakan bahwa pengadaan benih oleh pemerintah justru merugikan petani karena bantuan tersebut bukan kualitas benih tapi kualitas konsumsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya pemerintah tidak perlu membantu benih tapi cukup membantu fasilitas perbenihan. AB2TI mengklaim dirinya mampu menghasilkan benih yang berkualitas tinggi untuk berbagai varietas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menanggapi hal itu, Dr. Akhmad Musyafak, Peneliti Madya Balitbangtan mengatakan bahwa tuduhan tersebut menunjukkan AB2TI tidak paham regulasi produksi benih dan peredaran benih nasional. Tuduhan tersebut juga menunjukkan bahwa ada “kesengajaan” AB2TI membangun citra buruk Kementerian Pertanian, karena dasarnya opini keliru dan bukan bukti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Akhmad Musyafak, benih yang berdedar di lapangan itu harus diproduksi sesuai SOP sehingga dapat disertifikasi dan dilabel sesuai Kepmentan No. 1316 tahun 2016. Untuk dapat sertifikasi dilakukan pemeriksaan 4 item yaitu pemeriksaan kebenaran benih sumber, pemeriksaan lapangan dan pertanaman, pemeriksaan isolasi tanaman, dan pemeriksaan alat panen. Kemudian setelah lolos sertifikasi, baru dilakukan pelabelan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Semua diatur detil dalam Kepmentan tersebut. Jadi bagaimana mungkin pemerintah memberi bantuan benih kelas konsumsi?” tanya Musyafak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah benih diproduksi, peredarannya harus diawasi sesuai Kepmentan No. 356 tahun 2015. Pengawasan peredaran benih meliputi monitoring, pengecekan mutu, pelabelan ulang jika diperlukan, pananganan kasus, pengawasan terhadap produsen yang bermasalah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam Kepmentan tersebut diatur dengan jelas tata cara peredarannya dan sanksi bagi yang melanggar. Tidak boleh benih yang tidak bersertifikat/berlabel atau benih kualitas konsumsi beredar diwilayan NKRI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jika AB2TI menemukan benih kualitas konsumsi beredar di lapangan, seharusnya segera melapor agar segera ditindak, bukan membangun citra buruk pemerintah” imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tuduhan bahwa bantuan benih oleh pemerintah merugikan petani, Musyafak meminta agar AB2TI memberi bukti-bukti yang valid dan jangan hanya beropini. Lakukan kajian terhadap hal tersebut dengan metodologi yang kredibel. “Tidak asal tuduh dan bikin gaduh, karena bangsa ini tidak membutuhkan institusi semacam itu”, tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam masalah perbenihan nasional, pemerintah telah memberi bantuan tidak hanya berupa benih tetapi juga fasilitas perbenihan seperti dryer, seed cleaner, siller, lantai jemur, gudang prosesing, gudang penyimpanan, dan lain-lain. Fasilitas perbenihan baik berupa alat mesin maupun bangunan sudah banyak di berikan ke BBI (Balai Benih Induk) maupun ke penangkar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Musyafak, jelas tidak mungkin petani biasa (bukan penangkar) diberi bantuan fasilitas perbenihan, ini gagasan yang ngawur. Kedepan, bantuan benih unggul untuk petani tetap masih diperlukan karena benih berperan signifikan dalam proses peningkatan produksi yaitu 10-15%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama ini stakeholders yang terlibat dalam perbenihan di Indonesia terdiri dari penangkar (perorangan, kelompok tani, swasta berbadan hukum, dan BUMN), BBI, dan lembaga sertifikasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pernyataan bahwa bantuan benih pemerintah merugikan petani karena benih yang diberikan kualitas konsumsi, mengindikasikan bahwa seolah-olah kinerja lembaga-lembaga perbenihan tersebut bermasalah”, sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam sistem perbenihan nasional, pemerintah juga mensyaratkan bahwa lembaga-lembaga perbenihan tersebut harus mempunyai kualifikasi yang handal. Penangkar harus teregister, dan lembaga produsen benih harus mendapat sertifikat sistem manajemen mutu dari Lembaga Sertifikasi Sitem Mutu (LSSM) yang terakreditasi. Secara teknis mereka mempunyai skill mumpuni, punya sarana prasarana yang memadai dan pengalaman panjang dalam memproduksi benih. Maka, Musyafak menyarankan, tidak ada salahnya AB2TI perlu belajar banyak dari mereka.(RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Sri Mulyani Puji Reformasi Pupuk Subsidi, Berhasil Dongkrak Produksi Pangan

Sri Mulyani Puji Reformasi Pupuk Subsidi, Berhasil Dongkrak Produksi Pangan

Pilarpertanian – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi langkah reformasi distribusi pupuk subsidi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan), yang dinilai berhasil meningkatkan produktivitas petani dan mendongkrak kinerja produksi beras nasional sepanjang tahun 2024-2025. Menurut Sri Mulyani, kebijakan penyaluran pupuk subsidi yang dilakukan lebih dini dan tepat sasaran, ditopang oleh penyederhanaan regulasi oleh Kementan, telah berdampak […]

Tercapai Serapan 4 Juta Ton Beras, Pemerintah Gaspol Lanjutkan!

Tercapai Serapan 4 Juta Ton Beras, Pemerintah Gaspol Lanjutkan!

Pilarpertanian – Pemerintah tak mengendurkan langkah untuk memastikan swasembada beras bisa diraih secepat-cepatnya. Meski stok beras nasional di gudang Bulog nyaris menyentuh angka 4 juta ton, penyerapan gabah petani terus digenjot. Langkah ini ditegaskan sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi petani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Pertanian, […]

Wamentan Sudaryono Sambangi Kampus Top Dunia, Siapkan Jurus Sakti Hentikan Impor Pangan!

Wamentan Sudaryono Sambangi Kampus Top Dunia, Siapkan Jurus Sakti Hentikan Impor Pangan!

Pilarpertanian – Dalam upaya mempercepat transformasi pertanian nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, melakukan kunjungan strategis ke salah satu institusi riset pertanian terbaik dunia, Wageningen University and Research (WUR) di Belanda. Didampingi oleh Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, serta jajaran dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan […]

Tercapai Serapan 4 Juta Ton Beras, Pemerintah Gaspol Lanjutkan!

Tercapai Serapan 4 Juta Ton Beras, Pemerintah Gaspol Lanjutkan!

Pilarpertanian – Pemerintah tak mengendurkan langkah untuk memastikan swasembada beras bisa diraih secepat-cepatnya. Meski stok beras nasional di gudang Bulog nyaris menyentuh angka 4 juta ton, penyerapan gabah petani terus digenjot. Langkah ini ditegaskan sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi petani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Pertanian, […]

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kotawaringin Timur, Kementan Optimis Gapai Swasembada

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kotawaringin Timur, Kementan Optimis Gapai Swasembada

Pilarpertanian – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan swasembada pangan dengan melakukan berbagai langkah strategis, salah satunya program cetak sawah. Berlokasi di Desa Handil Sohor, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kementan melaksanakan tanam perdana di lahan seluas 745 hektare yang digarap oleh Kelompok Tani Karya Berkah Bersama dan Karya Baru 1. […]

Presiden Prabowo: Saya Presidennya Buruh, Presidennya Petani, Presidennya Nelayan

Presiden Prabowo: Saya Presidennya Buruh, Presidennya Petani, Presidennya Nelayan

Pilarpertanian – Dalam peringatan Hari Buruh Internasional, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen kuatnya untuk membela hak-hak kaum pekerja, petani, nelayan, dan seluruh rakyat Indonesia. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kepemimpinannya akan terus berpihak kepada rakyat. “Saya menjadi presidennya buruh, presidennya petani, presidennya nelayan, presidennya orang yang susah,” tegas Presiden Prabowo dalam peringatan Hari Buruh […]

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan Meski Keluarga Sendiri

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan Meski Keluarga Sendiri

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip meritokrasi sebagai landasan utama pengangkatan pejabat struktural di Kementerian Pertanian (Kementan). Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya saat melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat (2/5/2025). “Ini ada kemarin, seharusnya saya lantik. Namun, tadi malam saudara saya mengirim pesan […]

Panggil Menteri Amran, Presiden Prabowo Terima Laporan Terkait Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional

Panggil Menteri Amran, Presiden Prabowo Terima Laporan Terkait Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional

Pilarpertanian – Presiden Prabowo Subianto menerima laporan langsung dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkait perkembangan ketahanan pangan nasional dalam pertemuan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 30 April 2025. Dalam keterangan pers usai pertemuan, Menteri Amran mengungkapkan sejumlah capaian signifikan di sektor pangan nasional, khususnya dalam hal ketersediaan stok beras yang menjadi […]

Departemen Pertanian Amerika Serikat Ramalkan Produksi Beras Indonesia Tertinggi di ASEAN

Departemen Pertanian Amerika Serikat Ramalkan Produksi Beras Indonesia Tertinggi di ASEAN

Pilarpertanian – Laporan terbaru dari United States Department of Agriculture (USDA) mengungkapkan bahwa produksi beras Indonesia diperkirakan akan mencapai 34,6 juta ton pada tahun ini, mengalami lonjakan signifikan dibandingkan dengan angka produksi tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Indonesia berhasil meraih posisi tertinggi dalam produksi beras di kawasan ASEAN. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan […]