Turun Ke Subang, Kementan Bantu Mensolusi Petani
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi (tengah kemeja biru) Saat Melakukan Turun Lapangan dan Kunjungan Kerja ke Kelompok Tani di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Turun Ke Subang, Kementan Bantu Mensolusi Petani

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian terus melakukan pendampingan ke petani dalam rangka peningkatan produksi padi dan jagung.


Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, pemerintah terus berupaya memaksimalkan produksi pangan di Indonesia, khususnya padi. Pemerintah menargetkan agar Indonesia mampu memenuhi beras sendiri.


“Kita menargetkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri dari para petani, bahkan ke depan kita targetkan memasok global.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi turun ke lapangan untuk membantu para kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Subang mencari solusi, Sabtu, 17/2/24.



Suwandi dan jajaran Kementan melakukan kunjungan kerja di dua wilayah, yakni Desa Jati dan Desa Kosambi Kecamatan Cipunegara, Kabupaten Subang.


Di Desa Jati, Suwandi bertemu dengan Mitra Tani 1, Gapoktan Jati Jaya. Mereka melakukan tanam padi varietas inpari 32, 37, 48 dan inpari 49 dengan hasil panen 6 ton per hektare.


Dengan harga gabah GKG Rp 9.000 dan GKB Rp 7.000, biaya produksi sekitar Rp12 juta per hektare, serta pompa air dari sungai.


Sementara, untuk olah tanah membutuhkan sewa traktor Rp 1,2 juta per hektare, combine panen Rp 2 juta, tandur Rp 1,2 juta, pupuk membutuhkan 6 kuintal per hektare dengan nilai Rp 2 juta, dan obat semprot Rp 1 juta.


Dari rincian biaya cukup besar tersebut, ungkap Suwandi, para petani mengeluh kendala biaya dan air. Mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahannya.


“Sudah lima tahun kami selalu terkendala air. Kita akan tindak lanjuti dengan membuat sumur dengan pantek. Kemudian Rp 20 juta untuk kebutuhan sumur submersible melayani untuk 2-3 hektare, perlu sumur dan pompa-pompa di Subang memiliki lahan kering tadah hujan sangat luas. Kita sudah hitung semuanya. Mudah-mudahan segera teratasi,” papar Suwandi.


Sementara, untuk di Desa Kosambi, Suwandi bertemu Kelompok Tani Karya Tani. Di Februari ini, mereka menargetkan tanaman padi pada lahan 54 hektare.


“Target semula 34 hektare ditingkatkan menjadi 54 hektare per tahun dengan produksi rata-rata 6-7 ton dari biaya produksi Rp 12 juta dan harga gabah Rp 7.000 per kilo varietas inpari 32, 42, Ciherang. Sedangkan untuk beras ketan ini di Subang menjadi sentra nasional luas tanam 26 ribu hektare sampai 30 ribu hektare per tahun,” kata Suwandi.


Sejumlah keluhan juga dibahas dan disolusi untuk memastikan target-target tersebut bisa terealisasi agar terpenuhi kebutuhan pangan daerah.


“Kita pastikan apa yang dikeluhkan para petani di Subang ini, kita akan tindaklanjuti untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal dan nasional,” jelas Suwandi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Menteri Jepang Mundur karena Krisis Beras, Indonesia Kokoh dengan Produksi yang Makin Kuat

Menteri Jepang Mundur karena Krisis Beras, Indonesia Kokoh dengan Produksi yang Makin Kuat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto, secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya imbas krisis beras dan ketidakpuasan publik terhadap penanganan pemerintah atas lonjakan harga beras. Jepang saat ini menghadapi krisis beras dan peningkatan harga beras imbas gelombang panas ekstrem yang merusak panen. Untuk kemasan 5 kilogram, rata-rata harga beras di supermarket mencapai 4.268 yen […]

FAO Ungkap Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin Produksi Pangan Global

FAO Ungkap Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin Produksi Pangan Global

Pilarpertanian – Asisten Direktur Jenderal/Perwakilan Regional FAO untuk Asia dan Pasifik, Alue Dohong, mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global dalam produksi pangan. Hal ini disampaikannya usai melakukan pertemuan resmi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Jakarta, sebagai bagian dari penugasan barunya di kantor regional FAO. “Indonesia memiliki potensi […]

Jepang Terpuruk oleh Harga Beras, Indonesia Maju dengan Strategi Pangan Unggulan

Jepang Terpuruk oleh Harga Beras, Indonesia Maju dengan Strategi Pangan Unggulan

Pilarpertanian – Dinamika pangan di Jepang belakangan ini menjadi sorotan. Pengunduran diri Menteri Jepang, Taku Eto, dan penanganan pemerintah terhadap krisis beras menjadi perhatian publik. Prima Gandhi, Mahasiswa Doktoral Ekonomi Pertanian Tokyo University of Agriculture, sekaligus Ketua Umum Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang, menjelaskan bagaimana gejolak yang terjadi di Jepang hingga berujung pada pengunduran diri […]

Presiden Prabowo Sebut Stok Beras RI Tertinggi Sepanjang Sejarah, Mentan Amran Mantapkan Langkah Swasembada

Presiden Prabowo Sebut Stok Beras RI Tertinggi Sepanjang Sejarah, Mentan Amran Mantapkan Langkah Swasembada

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia saat ini berada di jalur yang tepat menuju swasembada pangan. Ia menyampaikan bahwa produksi beras dan jagung nasional telah mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, disertai dengan cadangan beras pemerintah yang juga tertinggi sepanjang masa. “Dengan waktu yang singkat kita buktikan, kita sudah ke arah swasembada […]

Pertama dalam Sejarah, Mentan Chile hingga Jepang Kunjungi Kementan untuk Perkuat Kolaborasi Pertanian

Pertama dalam Sejarah, Mentan Chile hingga Jepang Kunjungi Kementan untuk Perkuat Kolaborasi Pertanian

Pilarpertanian – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua pejabat tinggi sektor pertanian dari negara mitra, Menteri Pertanian Chile, Esteban Valenzuela Van Treek, dan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Eto Taku melakukan kunjungan resmi secara terpisah ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan). Kunjungan bersejarah ini menandai babak baru dalam penguatan kerja sama pertanian antara Indonesia […]

Segini Bobot 4 Sapi Jumbo Sumbangan Wamentan Sudaryono di Expo Sapi Boyolali

Segini Bobot 4 Sapi Jumbo Sumbangan Wamentan Sudaryono di Expo Sapi Boyolali

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono, menunjukkan komitmennya dalam mendukung peternakan lokal dengan menyumbangkan empat ekor sapi jumbo berbobot masing-masing 1,15 ton, 900 kilogram, 890 kilogram, dan 820 kilogram pada acara Kontes dan Expo Sapi APPSI Season 2. Acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Jawa Tengah ini […]

RI–Chile Jalin Kemitraan Strategis, Fokus Penguatan Teknologi Pertanian dan Akses Pasar Global

RI–Chile Jalin Kemitraan Strategis, Fokus Penguatan Teknologi Pertanian dan Akses Pasar Global

Pilarpertanian – Pemerintah Indonesia dan Chile menyepakati penguatan kerja sama di sektor pertanian melalui pertukaran teknologi dan penguatan perdagangan bilateral. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertanian Chile, Esteban Valenzuela Van Treek, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta (19/5/2025). Salah satu fokus utama kerja sama adalah pengembangan […]

Bukan Sekadar Kontes! Wamentan Sudaryono Ubah Expo Sapi Jadi Panggung Revolusi Ternak

Bukan Sekadar Kontes! Wamentan Sudaryono Ubah Expo Sapi Jadi Panggung Revolusi Ternak

Pilarpertanian – Kontes dan Expo Sapi APPSI Boyolali 2025 yang awalnya hanya ajang tahunan para peternak, berubah menjadi panggung besar revolusi sektor peternakan nasional. Hal ini tak lepas dari kehadiran Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, yang tampil all out membawa visi besar kemandirian pangan berbasis peternakan lokal. Dalam acara yang digelar di Pasar Hewan […]

Mentan Amran Targetkan Luwu Timur Tanam Padi 4 Kali Setahun

Mentan Amran Targetkan Luwu Timur Tanam Padi 4 Kali Setahun

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong peningkatan produksi pangan nasional. Salah satunya mendorong peningkatan indeks pertanaman (IP) di Kabupaten Luwu Timur menjadi IP400 atau empat kali tanam dalam setahun. “Luwu Timur potensinya luar biasa, bisa tanam tiga kali setahun. Tadi saya lihat padinya bagus, hasilnya bisa […]