UMKM Indonesia Siap Produksi Olahan Hasil Porang
Foto : Salah Satu Olahan Porang dari UMKM Indonesia.

UMKM Indonesia Siap Produksi Olahan Hasil Porang

Pilarpertanian - Porang merupakan salah satu jenis tanaman penghasil umbi di Indonesia. Umbi ini dikenal sebagai penghasil glukomanan cukup baik karena mengandung 45% kadar glukomanan. Selain itu porang dikenal mempunyai kandungan serat yang tinggi serta rendah kalori, sehingga sangat cocok untuk mendukung perilaku hidup dengan makanan sehat.


Dengan besarnya manfaat yang dikandung oleh porang, maka tidaklah mengherankan jika saat ini permintaan ekspor porang dari berbagai negara di dunia terus meningkat. Selama tahun 2020, total ekspor porang Indonesia sebanyak 20,47 juta kilogram atau meningkat satu kali lipat dibandingkan tahun 2019.


Jenis produk yang di ekspor saat ini mayoritas berbentuk irisan porang kering atau chips porang, bahan ini selanjutnya akan diolah menjadi tepung yang siap digunakan dalam industry makanan dan kebutuhan. Tentunya porang yang sudah berbentuk tepung dan siap digunakan di industry makanan inilah yang mempunyai nilai ekonomis lebih baik.


Menyikapi hal tersebut petani dan pelaku usaha porang yang tergabung dalam Himpunan Petani dan Pengusaha Porang Indonesia (HIPPORA), Petani Penggiat Porang Indonesia (P3N) dan Asosiasi Pembudidayaan Porang Indonesia (Aspeporin) sepakat untuk mengolah hasil produksi porang tahun 2021 menjadi olahan porang yang siap digunakan langsung. Kesepakatan tersebut muncul dalam webinar dengan topik “Kemana Hasil Panen Porang 2021” yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Sabtu (3/7).



Abdul Halim selaku ketua umum HIPPORA menyampaikan bahwa organisasinya telah membina dan mengawal pertanaman porang petani seluas lebih dari 50.000 hektar. Dari areal seluas itu dia mengupayakan agar hasil produksinya bisa dijual dalam bentuk bahan atau makanan jadi seperti mie porang, beras porang dan lainnya.


Sementara itu, Tazbir Abdullah Dewan Penasehat Kadin DIY menyampaikan perlunya memperhatikan kepentingan UMKM. “Porang tidak hanya untuk ekspor tapi juga mampu menggerakkan ekonomi dalam negeri. Oleh karena itu harus digerakkan oleh UMKM kuliner. Di beberapa daerah sudah banyak penggiat porang yang mulai menguasai bagaimana olahan porang dan siap mengisi produk kuliner dalam negeri,” sebutnya.


Menurutnya, petani porang sangat antusias begitu tahu porang bisa diolah untuk makanan. Sudah tidak hanya khusus ekspor tapi juga bisa untuk diolah sebagai bahan makanan. “Kita memiliki satu gerakan yang bersifat merakyat dengan badan hukum koperasi untuk lebih fokus kita mitrakan dengan UMKM porang,” lanjutnya.


Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa kuncinya adalah kemitraan. “Jika siap tanam maka harus siap pasarnya juga. Kuncinya pastikan pasar dan kepastian harga,” kata Suwandi.


Tanaman porang yang nama latinnya adalah Amorphopallus muelleri, tahun ini dibudidayakan hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Prediksinya tahun depan lebih tinggi lagi. Suwandi mengingatkan harus ada antisipasi solusi panen tahun depan. “Apa yang bisa dilakukan di Madiun, saya yakin di beberapa daerah lain juga bisa,” ujarnya.


Kementerian Pertanian sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo bertugas untuk menjembatani petani dan industri, mendorong industri baru tumbuh, baik skala kecil maupun UMKM. “Investasi UMKM dengan mesin tentunya perlu modal, tugas Kementan untuk mendekatkan pembiayaan melalui KUR. Masalah selama ini kan petani masih banyak sendiri-sendiri kesulitan memasarkannya, industri kesulitan cari bahan baku. Tugas kitalah menjembatani,” lanjut Suwandi.


Suwandi menyampaikan bahwa ada dua hal yang harus dilakukan petani porang saat ini, pertama petani harus mau tergabung dalam kelompok atau perhimpunan petani, agar daya tawarnya dihadapan pelaku usaha lain menjadi lebih kuat. Hal kedua adalah petani harus berupaya meningkatkan nilai tambah dari porang yang dibudidayakannya.


Ia pun mengapresiasi komitmen dari organisasi petani untuk bersama-sama dengan pemerintah meningkatkan nilai tambah porang dengan cara menjual porang dalam bentuk yang siap untuk digunakan bahan makanan.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Pilarpertanian – Kondisi cuaca yang memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, dapat memicu munculnya serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa wilayah. Salah satunya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang belum lama dilaporkan pertanaman padinya terserang hama wereng batang coklat (WBC). Menyadari kondisi ini, para petani yang tergabung dalam […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]