Wina Si Montok Dari Bandungan Semarang
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Wina Si Montok Dari Bandungan Semarang

Pilarpertanian - Pilar – Kabupaten Semarang selama ini terkenal dengan ragam kuliner yang bikin ketagihan, mulai dari wingko babat, bandeng presto, lumpia, tahu bakso, tahu gimbal hingga kue mochi. Di balik ragam kulinernya yang selalu dicari pengunjung, kabupaten Semarang juga memiliki potensi buah-buahan yang tidak kalah populer, salah satunya adalah alpukat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Alpukat asal Semarang terdaftar di Kementan dengan nama Wina Bandungan ini mulai banyak dikembangkan di kecamatan Bandungan , kabupaten Semarang sejak 1998. Alpukat ini memiliki keunggulan bobot buah mencapai 1.5 kg/buah, warna daging buah kuning mentega dan tekstur daging buah halus hampir tanpa serat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Catur Wahyudi, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa alpukat Wina sangat berpotensi untuk dikembangkan di daerah Bandungan Kabupaten Semarang. Saat ini sudah banyak petani yang berminat mengembangkan buah yang berukuran jumbo ini. “Keunggulan lain yang dimiliki buah ini selain dari berukuran jumbo adalah memiliki daya adaptasi tinggi, yaitu dapat tumbuh dengan baik mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari angka BPS, Catur menambahkan bahwa produksi alpukat di kabupaten Semarang mengalami peningkatan. Pada 2016 tercatat produksi alpukat sebesar 7.412,3 ton dan pada 2017 mengalami peningkatan menjadi 10.047 ton atau naik sebesar 35,5%. Pemerintah daerah melalui dana APBD I mendukung pengembangan kawasan alpukat di Jawa Tengah seluas 40 – 50 hektar setiap tahun tersebar di Kabupaten Semarang, Boyolali, Temanggung dan Wonogiri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tahun 2019 akan diperluas ke kabupaten Jepara dan Grobogan. Hal ini sebagai upaya pemerintah agar alpukat Wina semakin berkembang dan mampu bersaing di pasaran”, jelas Catur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sariyono, petani asal desa Jetis, kecamatan Bandungan yang mengembangkan alpukat sejak 1998, menceritakan bahwa permintaan pada bulan Desember – April mengalami peningkatan. Petani yang berprofesi sekaligus sebagai penangkar benih ini sangat antusias dalam mengembangkan alpukat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dari segi produktivitas, buah ini mampu menghasilkan 100 kg/pohon pada umur 5 tahun dengan harga rata-rata mencapai 20 ribu/kg. Jika satu hektare terdapat populasi 150 pohon, maka omset yang dapat dihasilkan adalah 300 juta”, kata Sariyono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirinya menjelaskan bahwa tidak hanya Wina yang berukuran jombo dengan permintaan pasar tinggi. “Ada juga varietas lainnya seperti Hawai dan Kalibening”, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih detil Sariyono menjelaskan bahwa sampai saat ini telah berkembang lebih dari 20 Hektar alpukat Wina di Kecamatan Bandungan. Sekarang semakin banyak petani di daerah lain yang termotivasi menanam alpukat Wina. Salah satu contohnya adalah di kabupaten Malang yang mulai mengembangkan seluas lebih dari 40 hektar dengan memanfaatkan lahan milik pemda dan kehutanan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Antusias petani yang semakin meningkat untuk mengembangkan alpukat ini disambut baik oleh Sarwo Edhy, Direktur Buah dan Florikultura. Pada saat kunjungannya beberapa hari yang lalu di Kecamatan Bandungan Semarang, Sarwo menerangkan bahwa selain untuk memenuhi permintaan dalam negeri, alpukat juga berpotensi untuk ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berdasarkan angka BPS, ekspor alpukat pada tahun 2017 mencapai 108 ton. Sampai dengan bulan Oktober 2018 menjadi 151 ton atau meningkat 39,8% dengan negara tujuan ekspor Hongkong, Malaysia, Singapura, China, Kuwait dan Uni Emirat Arab”, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sarwo berharap pengembangan alpukat akan semakin meluas tidak hanya di kabupaten Semarang, namun juga di daerah lainnya seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sampai dengan tahun 2018 ini Kementan telah memfasilitasi pengembangan kawasan alpukat di berbagai daerah sentra termasuk Semarang seluas 204 Hektar. Melihat antusiasme petani semakin meningkat dan peluang usaha menjanjikan, saya yakin ke depan alpukat akan menjadi salah satu buah unggulan yang dapat bersaing dengan buah-buahan impor”, tutupnya.(RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Densus 88 Mabes Polri Lakukan Deradikalisasi Melalui Komitmen Dukung Sektor Pertanian Indonesia

Densus 88 Mabes Polri Lakukan Deradikalisasi Melalui Komitmen Dukung Sektor Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan kegiatan evaluasi program pertanian binaan Densus 88 di Balai Pelatihan Pertanian. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya deradikalisasi para warga binaan napiter sekaligus berperan dalam memperkuat sektor pertanian Indonesia. Deradikalisasi napiter ini melalui berbagai kegiatan dan pelatihan bersama warga binaan yang ada di […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian siap menggelar Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 2-4 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]