7.000 Petani Pandeglang Antusias Ikuti Sekolah Lapang Pembuatan Biosaka
Bupati Pandeglang Irna Narulita Saat Menghadiri Sekolah Lapang Pembuatan Biosaka di Kecamatan Carita, Pandeglang, Banten.

7.000 Petani Pandeglang Antusias Ikuti Sekolah Lapang Pembuatan Biosaka

Pilarpertanian - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menggencarkan pengaplikasian Elisitor Biosaka untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan mendapat sambutan antusias dari petani hampir di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya petani Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, Elisitor Biosaka dapat menekan penggunaan pupuk kimia, biaya, hama penyakit dan mampu menyuburkan lahan serta tanaman sehingga petani tak lagi bertumpu pada pupuk kimia.


Berangkat dari ini, menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar Sekolah Lapang pembuatan Elisitor Biosaka yang melibatkan 7.000 petani di 35 kecamatan pada tanggal 25 Agustus 2023. Kegiatan ini dimaksudkan agar petani dapat meningkatkan ilmu dan keterampilannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang bersumber dari kearifan lokal sehingga menghadapi dampak El Nino atau kemarau panjang tetap mampu menyediakan pangan.


Bupati Pandeglang Irna Narulita mengapresiasi para pahlawan pangan yang terus berjuang dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui sekolah lapang pembuatan hingga teknik pengaplikasian Elisitor Biosaka. Kehadiran inovasi ini sejalan dengan semangat para petani di Pandeglang yang sangat produktif dalam pengolahan lahan dan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi secara berkelanjutan.


“Kami bangga kepada petani yang tiada hari tanpa tanam, dan mengoptimalkan lahan tidur sehingga Pandeglang berkontribusi ditingkat provinsi dan nasional,” ujarnya Irna di Pandeglang, Minggu (27/8/2023).



Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pandeglang, Nasir menjelaskan inovasi teknologi Biosaka saat ini menjadi salah satu alternatif para petani dalam upayanya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Biosaka bukan merupakan pupuk, bukan pestisida ataupun perangsang tumbuh kembang tanaman, namun Biosaka mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.


“Oleh karena itu penggunaan Biosaka oleh para petani sangat menguntungkan jika dalam aplikasinya dilakukan secara tepat. Metode inovasi tersebut saat ini sedang disosialisasikan secara gencar oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pandeglang yang sedang giat Sekolah Lapang di seluruh Balai Penyuluh Pertanian kecamatan se Kabupaten Pandeglang,” ucapnya.


Nasir mengatakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pandeglang menggelar Sekolah Lapang Pembuatan Elisitor Biosaka bertempat di Desa Cibaliung Kecamatan Cibaliung. Pelatihan ini sangat penting diadakan karena sudah saatnya petani kembali ke alam, memanfaatkan apa yang telah disediakan oleh alam untuk mengelola lahan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.


“Kita tidak perlu khawatir dengan mahalnya sarana produksi, karena kita akan manfaatkan rumput dan tanaman-tanaman yang telah disediakan oleh alam menjadi Biosaka. Selain mampu meningkatkan produksi pertanian, Biosaka juga mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50 sampai 90 persen, pada tingkat produktivitas yang sama,” tuturnya.


Lebih lanjut Nasir menegaskan, Elisitor Biosaka menguntungkan dan menjadi pilihan alternatif yang tepat bagi para petani di Kabupaten Pandeglang. Namun demikian perlu diperhatikan soal cara penerapan di lapangan karena pengaplikasiannya harus dilakukan secara tepat.


“Pada dasarnya pemanfaatan Biosaka sangat tergantung pada dua hal penting. Pertama cara pembuatan yang benar, sehingga menghasilkan Biosaka yang jadi, dan kedua cara aplikasi yang benar. Oleh karena itu, Sekolah Lapang ini tidak hanya menekankan teori pembuatan, tapi hingga teknik pengaplikasian Biosaka,” tegasnya.


Terpisah, Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis pembuatan Elisitor Biosaka hingga saat ini di 18 provinsi. Yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua dan Papua Barat.


“Biosaka bukan pupuk, bukan nutrisi, bukan pestisida, tetapi elisitor yang membuat sel-sel pada akar tanaman menjadi lebih aktif dan cerdas dalam mencari hara, sehingga tanaman bisa tumbuh lebih baik dan berproduksi. Bahkan Biosaka itu hemat biaya, ramah lingkungan, dapat menyuburkan lahan dan meminimalisir hama penyakit,” tuturnya.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Tegas, Kementan Minta Petani Laporkan Pungli Bantuan Alsintan

Tegas, Kementan Minta Petani Laporkan Pungli Bantuan Alsintan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa seluruh bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) diberikan kepada petani secara gratis, tanpa pungutan biaya dalam bentuk apa pun. Program ini bertujuan mendukung kelompok tani (Poktan, Gapoktan, UPJA) serta brigade dinas pertanian di provinsi, kabupaten, dan kota dalam meningkatkan produksi pertanian secara modern. Belakangan ini muncul laporan dari […]

Peternak Menangis Atas Respons Cepat Mentan Amran Atasi Masalah Susu

Peternak Menangis Atas Respons Cepat Mentan Amran Atasi Masalah Susu

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil memediasi peternak sapi perah dan industri pengolahan susu. Respons cepat Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut disambut dengan penuh rasa syukur oleh peternak. Bayu Aji Handayanto, pengepul susu asal Pasuruan yang melakukan aksi membuang susu, menangis karena aspirasi peternak didengar dan ditanggapi oleh pemerintah. Ia tersentuh dengan pemerintah […]

Mentan Amran Sulaiman dan Menteri PU Doddy Hanggodo Tandatangani Kesepakatan Krusial untuk Percepatan Swasembada Pangan

Mentan Amran Sulaiman dan Menteri PU Doddy Hanggodo Tandatangani Kesepakatan Krusial untuk Percepatan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Langkah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto semakin nyata dalam merealisasikan swasembada pangan secepat-cepatnya. Sebagai salah satu langkah nyata, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Doddy Hanggodo telah menandatangani Kesepakatan Bersama di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) di Ragunan, Jakarta Selatan, hari Jumat (8/11) pagi. Kesepakatan memfokuskan dukungan infrastruktur dalam […]

Mentan Amran Berhasil Mediasi Peternak Sapi Perah dan Industri Pengolahan Susu

Mentan Amran Berhasil Mediasi Peternak Sapi Perah dan Industri Pengolahan Susu

Pilarpertanian – Aksi protes peternak dan pengepul kepada industri pengolahan susu akhirnya berujung damai. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil mempertemukan peternak sapi perah, pengepul, dan industri pengolahan susu. Dalam mediasi tersebut, semua pihak yang terlibat bersepakat untuk bekerja sama agar produksi susu dalam negeri dapat terserap. “Kami sudah mempertemukan industri, peternak, dan pengepul. […]

Tingkatkan Ketahanan Pangan, Wamentan Sudaryono Ajak Petani Sawit Tanam Padi Gogo

Tingkatkan Ketahanan Pangan, Wamentan Sudaryono Ajak Petani Sawit Tanam Padi Gogo

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengajak petani sawit di Indonesia memanfaatkan lahan perkebunannya untuk melakukan tanam tumpang sari padi gogo. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pangan nasional dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menjelaskan, bahwa […]

Targetkan Indonesia Jadi Penentu Harga Sawit Dunia, Wamentan Sudaryono: B50 Jadi Alat Bargaining Kita

Targetkan Indonesia Jadi Penentu Harga Sawit Dunia, Wamentan Sudaryono: B50 Jadi Alat Bargaining Kita

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menargetkan Indonesia menjadi negara penghasil sawit terbesar di dunia pada tahun 2025 mendatang. Dengan begitu, kata Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, Indonesia juga akan memiliki otoritas penuh atas ketentuan harga yang berlaku di seluruh dunia. “Target kita Indonesia yang menentukan harganya dan dalam tempo yang […]

Ajak Petani Bali Jaga Kualitas, Wamentan Sudaryono: Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global

Ajak Petani Bali Jaga Kualitas, Wamentan Sudaryono: Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengajak petani kopi di Kabupaten Badung, Bali, untuk menjaga kualitas kopi lokal agar dapat bersaing dengan produk kopi dari luar negeri. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini juga mendorong para petani untuk meningkatkan produktivitas agar kebutuhan pasar nasional dapat terpenuhi. “Jangan sampai kita punya kopi […]

Mensesneg Apresiasi Gerak Cepat Mentan Amran Respon Peternak Susu

Mensesneg Apresiasi Gerak Cepat Mentan Amran Respon Peternak Susu

Pilarpertanian – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan jajarannya atas langkah cepat dalam menyelesaikan konflik antara peternak susu dan industri pengolahan susu. Konflik ini sebelumnya memuncak dengan aksi protes peternak di Boyolali dan Pasuruan, yang membuang ribuan liter susu akibat pembatasan kuota penerimaan oleh […]

Mentan Amran Gelar Rapat Maraton di Hari Minggu, Inginkan Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan

Mentan Amran Gelar Rapat Maraton di Hari Minggu, Inginkan Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Demi menjaga ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunjukkan keseriusannya dengan menggelar rapat maraton pada hari Minggu (10/11/2024). Tak tanggung-tanggung, rapat dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari untuk membahas strategi percepatan swasembada pangan. Rapat pertama dimulai pukul 6 pagi di kediaman Menteri, di mana Mentan Amran berdiskusi intensif mengenai rencana […]