Agroforestry Mendukung Peningkatan Produksi Padi
Foto : Sistem Tanam Pindah dan Tumpangsari atau Agroforestri akan Meningkatkan Kesuburan Lahan yang Berdampak pada Peningkatan Produktivitas Tanaman.

Agroforestry Mendukung Peningkatan Produksi Padi

Pilarpertanian - Pengembangan agroforestry, mempunyai prospek yang cukup baik dalam kontribusinya terhadap peningkatan produksi pangan dan peningkatan pendapatan petani sehingga mempermudah akses terhadap pangan, disamping menjaga keamanan dan kelestarian hutan bersama masyarakat atau petani disekitar hutan.


Sistem tanam pindah dan tumpangsari atau agroforestry yang diatur dengan baik akan meningkatkan kesuburan lahan yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman.


Sulitnya perluasan areal tanam dengan penambahan luas baku lahan terutama di Pulau Jawa, membuat kebijakan ini merupakan salah satu alternatif dalam perluasan areal pertanaman tanaman pangan, terutama di wilayah yang dominasi arealnya merupakan areal hutan.


Koordinator Padi Irigasi dan Rawa Kementan, Rachmat, dalam seri webinar tentang agroforestry hari Sabtu (21/8) mengatakan bahwa varietas padi yang bisa ditanam dengan konsep agroforestry adalah jenis padi lahan kering.



Kementerian Pertanian memberikan dukungan penuh pada konsep ini. Dukungan APBN pengembangan padi lahan kering tahun 2020-2022 secara berturut-turut sebesar 439.450 Ha, 66.603 Ha dan 40.000 Ha. Bahkan menurut Rachmat telah terdapat beberapa varietas unggul baru untuk padi lahan kering antara lain Inpago 13 Fortiz, Luhur 2, Luhur 1, Rindang 2 Agritan, Rindang 1 Agritan, Unsoed Parimas, IPB 9G, Inpago Lipigo 4, Inpago 9 dan Inpago 5.


Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian & Pengembangan Tanaman Pangan, Priatna Sasmita mengatakan dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan produksi dengan mengandalkan peningkatan produktivitas lahan sawah yang ada belum mendongkrak produksi secara nasional sehingga ekstensifikasi pada lahan-lahan baru atau pada lahan yang belum digunakan secara optimal menjadi opsi untuk peningkatan produksi.


“Salah satunya adalah lahan perkebunan/hutan yang naungannya masih dapat lahan tumbuh dan berkembangnya tanaman pangan”, sebutnya.


Lebih lanjut, Priatna menyampaikan bahwa inovasi teknologi pemanfaatan lahan sela sudah tersedia, seperti Largo Super, VUB, dan Alsintan. Untuk dapat mendukung ketahanan pangan potensi agroforestry untuk masih perlu dioptimalkan melalui kerja sama intensif berbagai pihak: Kementan, Kehutanan, Pemerintah Daerah dan perusahaan agroforestry sangat diperlukan untuk pemanfaatan lahan sela di perkebunan.


Menilik dari kehutanan, menurut Catur Endah, Plt. Direktur Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat menyampaikan bahwa budi daya tanaman pangan dalam rangka ketahanan pangan hanya dapat dilakukan di ruang pemanfaatan pada hutan produksi hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No. 9 Tahun 2021, Pasal 131.


Pengembangan agroforestry padi dengan tanaman kayu mendukung fungsi hutan untuk ketahanan pangan sekaligus peningkatan fungsi ekologi hutan. Beberapa spesies tanaman kayu yang lazim diusahakan bersama dengan padi adalah sengon (Paraseriantes falcataria), jati (Tectona grandis) dikombinasikan dengan tanaman semusim seperti Jagung, rumput gajah. “Jaminan Pasar adalah Salah Satu Kunci Keberhasilan Usaha Perhutanan Sosial”, tuturnya.


Berdasarkan database Agroforestry 2020 Perhutani, luas komoditi Padi di pulau jawa adalah 16.336,09 Ha, yang terdiri dari Jawa Tengah 319,25 Ha, Jawa Timur 4.219,72 Ha dan Jawa Barat & Banten 11.797.12 Ha. Hal itu diungkapkan M.Yusuf, Kadiv Pengelola Perhutanan Sosial.


Beberapa kerja sama telah dilakukan untuk pengembangan padi lahan kering di lahan perhutani maupun perkebunan seperti di Kab. Pandeglang dan Kab. Cianjur yang juga mendapatkan dukungan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan berupa bantuan benih unggul, bantuan saprodi (pupuk, insektisida, herbisida) dan alat mesin pertanian (pompanisasi, traktor roda 2, traktor roda 4)


Sebagai keynote speech pada acara webinar tersebut, Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan menyampaikan bahwa Ditjen Tanaman Pangan terus melakukan upaya pemenuhan pangan bagi negeri. Salah satu program yang menjadi arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo yaitu perluasan areal tanam, terutama menyasar ke lahan yang belum pernah ditanami tanaman pangan. Bahwa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendukung program tersebut bisa ditemui di lahan-lahan perhutanan sosial, seperti lahan kering, tadah hujan dan lahan rawa yang belum masuk dalam sasaran tanam tahun 2021; lahan yang belum/tidak pernah ditanami padi minimal dalam 1 tahun terakhir; seperti lahan hutan Perhutani, Inhutani, HTI, hutan rakyat dan perhutanan sosial lain, termasuk lahan bekas tambang yang sudah direklamasi.


“Yang lebih penting lagi musti tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan dengan dan tanpa fasilitas sumur bor, jika belum ada sumber airnya, kita adakan bantuan fasilitasi sumur pantek/bor, supaya pertanaman dapat berkelanjutan. Hal ini mendukung juga tujuan dari Agroforestry yaitu memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan pendapatan petani dan menjaga kelestarian hutan,” papar Suwandi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran: Atas Nama Petani Tebu, Kami Ucapkan Terima Kasih kepada Menko Perekonomian dan Menkeu

Mentan Amran: Atas Nama Petani Tebu, Kami Ucapkan Terima Kasih kepada Menko Perekonomian dan Menkeu

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani atas dukungan luar biasa dalam kebijakan pembiayaan petani tebu, khususnya program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan ini membuka ruang napas baru bagi para petani, terutama petani tebu plasma di seluruh Indonesia. ”Kami […]

Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Transformasi Pertanian Indonesia

Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Transformasi Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Puncak peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 Tahun 2025 menjadi momentum penting pengakuan terhadap peran strategis Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam menopang transformasi sektor pertanian dan mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi dedikasi para penyuluh dan Babinsa yang terus mendampingi petani di lapangan. Ia menegaskan, HKP tahun […]

APPSI Dukung Menteri Pertanian Bongkar Mafia Beras: Pedagang Pasar Juga Jadi Korban

APPSI Dukung Menteri Pertanian Bongkar Mafia Beras: Pedagang Pasar Juga Jadi Korban

Pilarpertanian – Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Mujiburohman, menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam membongkar praktik mafia beras yang meresahkan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pedagang pasar juga menjadi korban dari peredaran beras oplosan yang merugikan banyak pihak. Menurut Mujiburohman, maraknya praktik pengoplosan beras, baik dari sisi kualitas […]

Bareskrim Polri Mulai Pemeriksaan Produsen Beras Terindikasi Tak Sesuai Regulasi

Bareskrim Polri Mulai Pemeriksaan Produsen Beras Terindikasi Tak Sesuai Regulasi

Pilarpertanian – Penindakan terhadap dugaan praktik mafia pangan kian serius. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa Bareskrim Polri telah melayangkan surat pemanggilan kepada 10 perusahaan produsen beras terbesar yang diduga melakukan pelanggaran dalam distribusi dan pengemasan beras. Langkah ini dilakukan menyusul temuan mengejutkan dari hasil investigasi lintas lembaga terhadap 268 merek beras yang […]

Inpres No.3/2025, Era Baru Penyuluhan Pertanian Menuju Swasembada Pangan

Inpres No.3/2025, Era Baru Penyuluhan Pertanian Menuju Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) akan berupaya keras untuk menyelesaikan seluruh proses penataan kelembagaan Penyuluhan, sampai akhir 2025 ini. Sehingga di awal 2026, Kementan sudah bisa mengefektifkan sekaligus mengoptimalkan peran puluhan ribu Penyuluh Pertanian Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh Indonesia, untuk memberikan bimbingan dan informasi kepada petani. Dengan meningkatnya efektivitas penyuluhan pertanian, diharapkan dapat […]

Stok Beras Tertinggi, Mentan Amran Banjir Apresiasi dari Komisi IV DPR RI

Stok Beras Tertinggi, Mentan Amran Banjir Apresiasi dari Komisi IV DPR RI

Pilarpertanian – Kinerja gemilang Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menuai apresiasi dari anggota Komisi IV DPR RI dalam Rapat Kerja (Raker) yang digelar di Kompleks DPR/MPR Senayan. Salah satu pencapaian yang paling disorot adalah keberhasilan Kementerian Pertanian (Kementan) menjaga stok beras nasional pada level 4,2 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Dalam […]

Komisi IV DPR RI Sambut Positif Terpilihnya Wamentan Sudaryono sebagai Ketum HKTI

Komisi IV DPR RI Sambut Positif Terpilihnya Wamentan Sudaryono sebagai Ketum HKTI

Pilarpertanian – Sejumlah Anggota Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi atas terpilihnya Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030. Wamentan Sudaryono atau yang disapa Mas Dar ini dinilai telah berhasil menyatukan dualisme kepemimpinan HKTI yang telah terjadi selama lebih dari satu dekade. “Kami menyampaikan ucapan selamat kepada […]

Hari Krida Pertanian ke-53, Mentan Amran : Penyuluh Ujung Tombak Pertanian Indonesia

Hari Krida Pertanian ke-53, Mentan Amran : Penyuluh Ujung Tombak Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Dalam peringatan Hari Krida Pertanian ke-53, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di seluruh Indonesia. Peringatan ini sekaligus menjadi momentum penting bagi seluruh insan pertanian untuk merayakan capaian besar sektor pertanian yang tidak lepas dari kontribusi dari para penyuluh di lapangan. “Kami ucapkan terima kasih […]

Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen

Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen

Pilarpertanian – Produksi beras nasional diperkirakan mengalami peningkatan signifikan sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras selama periode tersebut diperkirakan mencapai 24,97 juta ton atau naik 14,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar 21,88 juta ton. Peningkatan produksi beras ini sejalan dengan pertumbuhan luas panen dan […]