Alsintan Percepat Luas Tambah Tanam Padi di Poso

Alsintan Percepat Luas Tambah Tanam Padi di Poso
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Alat dan mesin pertanian (Alsintan)  terutama traktor roda dua dan roda empat terbukti dapat mempercepat luas tambah tanam padi di Kabupaten Poso Propinsi Sulteng. Demikian kata Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Poso  Ir Heningsih EG Tampai MSi saat rapat koordinasi optimalisasi pemanfaatan alsintan di Kantor Dinas. Luas baku lahan sawah di Poso 18.277 ha dan sekitar 10.326 ha tanam dua kali dalam setahun. “Untuk mengolah lahan sawah seluas itu, Poso mutlak memerlukan traktor karena bila dikerjakan secara manual, selain tidak efisien juga tenaga kerja sangat langka”, ungkap Herningsih. Penanggungjawab Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan Propinsi Sulteng Prof. Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa alsintan bantuan Kementan (traktor roda dua, traktor roda empat, mico transplanter, dan combine harvester) harus dimanfaatkan secara maksimal dan tidak boleh ada yg mangkrak. “Bantuan alsintan ditujukan agar pengolahan tanah berlangsung cepat dan efisien sehingga tanam juga cepat yang akhirnya dapat mendongkrak produksi pajale nasional”, ujarnya. Sementara Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP)  Dinas Pertanian Kab. Poso Alpius Lampelulu, SP., M.Si mengatakan bahwa alsintan bantuan Kementan sudah digunakan secara maksimal. Alsintan milik swasta atau petani hanya sekitar 20%, jadi sebagian besar alsintan di Poso berasal dari bantuan Kementan. “Jadi jelas, alsintan bantuan Kementan sangat diandalkan di Poso”,  kata Alpius menambahkan. Kepala Seksi Pupuk, Pestisida, dan Alsintan, Dinas Pertanian Tanaman Kab. Poso Ni Ketut Wardani mengatakan bahwa hingga saat ini alsintan bantuan Kementan meliputi: traktor roda dua 179 unit, roda empat 22 unit, pompa air 53 unit, juga ada rice transplanter dan combine harvester. Ketut yang dikenal sangat rapih dalam pengadministrasian alsintan mengatakan bahwa jumlah traktor yang ada saat ini masih belum memadai untuk mengolah lahan sawah 18.277 ha dan 10.326 ha diantaranya ditanam 2 kali (IP2). Lebih lanjut Herningsih mengatakan bahwa tahun lalu Kementan melakukan cetak sawah baru sekitar 2.000 ha dan tahun ini rencana cetak sawah baru 500 ha. Hal ini tentu saja berdampak terhadap kebutuhan alsintan yang semakin meningkat baik itu traktor maupun transplanter dan combine harvester kata Herningsih menambahkan. “Ini semua pasti akan meningkatkan produksi padi Kabupaten Poso”, ujar Herningsih. Hal ini terbukti dari data luas tambah tanam padi Okmar 2017/2018 21.018 ha. “Berarti berhasil melampaui target 18.716 ha atau pencapaian 112%”, ungkapnya (Pronika)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan