Bank Jangan Beri Kredit Ke Perusahaan Perusak Lingkungan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Bank Jangan Beri Kredit Ke Perusahaan Perusak Lingkungan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup di era Orde Baru yang sekarang sebagai Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia (UI), mengkritik bank-bank dan lembaga keuangan yang tidak mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan dalam memberikan kredit untuk proyek-proyek. Pembangunan harus memperhatikan berbagai aspek, bukan hanya aspek ekonomi, tapi juga aspek sosial dan lingkungan. Untuk proyek-proyek yang hanya mengejar keuntungan semata,harusnya bank tidak memberikan kucuran pinjaman.


Kalau yang diperhitungkan hanya keekonomian saja, pembangunan tidak akan berkelanjutan dalam jangka panjang. Perusakan alam akan membahayakan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. “Pembangunan tidak boleh hanya memperhitungkan manusia, tapi juga air, tanah udara, dan makhluk-makhluk hidup lainnya. Cara berpikir ini belum terjadi di pola pikir para direksi bank,” kata Emil dalam diskusi di Hotel Morrissey, Jakarta, Rabu (15/11/2016).


Pada Oktober 2015 lalu telah dicanangkan pola pem- bangunan yang berkelanjutan (sustainable development goals/SDG) untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Emil meminta semua pihak mengikuti kesepakatan ini.


“Pembangunan sudah berjalan puluhan tahun. Kenapa dunia ini berjalan tambah rusak? Maka di Oktober 2015 diputuskan untuk mengubah pola pembangunan jadi konvensional ke sustainable. Ada SDG,” tuturnya.



Pola pembangunan berkelanjutan juga sesuai dengan kesepakatan COP 21 di Paris akhir 2015 lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi telah mendeklarasikan komitmen Indonesia untuk ikut menurunkan emisi CO2 sebesar 29% di tahun 2030 melalui dokumen Intended Nationally Determined Contributions (INDCs).


Untuk mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak hanya mengejar keuntungan saja tanpa memedulikan kelestarian alam, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai tahun 2017 akan mewajibkan bank dan lembaga keuangan memasukkan aspek kelestarian lingkungan suatu proyek dalam proses penilaian untuk pemberian kredit.


Aspek lingkungan yang harus diperhatikan bank dan lembaga keuangan misalnya soal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kalau AMDAL-nya buruk, sebaiknya bank tidak memberikan pinjaman.


Kalau bank tetap nekad mengucurkan kredit pada proyek- proyek yang tidak sesuai standar lingkungan, OJK akan menjatuhkan sanksi. Sanksinya bisa macam-macam, contohnya memberikan status high risk pada bank yang melanggar.


KEMENTERIAN LHK SETUJU PERKETAT KREDIT


Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian LHK Tuti Hendrawati menilai, pemberian pinjaman kredit kepada pelaku industri yang dapat merusak lingkungan memang harus diperketat.


“Saya melihat OJK itu mengikuti aturan Bank Indonesia termasuk dalam memberikan izin pinjaman kredit bagi pelaku industri. Sehingga tidak mudah merusak lingkungan,” ujar Tuti dalam konferensi pers kegiatan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dengan tema ‘Ubah Limbah Menjadi Nilai Tambah’ di Surabaya, beberapa waktu lalu.


“Kementerian LHK bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI), bahwa setiap izin usaha yang ingin mengajukan pinjaman ke bank itu harus memiliki dokumen amdal (analisis dampak lingkungan). Kemudian, ada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) maka perusahaan itu harus mendapatkan penilaian berwarna biru. Warna biru berarti perusahaan itu menaati peraturan,” jelasnya.


“Apabila perusahaan mendapatkan penilaian berwarna merah atau hitam maka kemungkinan besar tidak akan mendapatkan izin usaha. Perusahaan kalau dapat merah biasanya mereka pusing, karena jadi susah mendapatkan pinjaman. Pihaknya sering menerima laporan dan keluhan dari pelaku industri yang usahanya mendapatkan penilaian tidak baik dalam pengelolaan limbahnya.


“Kita sering menerima orang-orang bank yang menanyakan tentang status proper dari calon nasabahnya. Apakah dokumennya tentang lingkungannya memiliki nilai yang baik atau buruk,” bebernya.


OJK menginginkan perbankan untuk menjauhi pemberian kredit kepada sektor industri yang merusak lingkungan. Hal ini akibat beberapa organisasi menuding industri jasa keuangan ikut serta memuluskan terjadinya kerusakan itu.


Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad memperingatkan industri jasa keuangan supaya tidak memberi pembiayaan kepada perusahaan perusak lingkungan. Ke depannya, jangan harap perusahaan yang merusak lingkungan dapat memperoleh pembiayaan dari perbankan.


Tuti menuturkan, terkait dengan perizinan pengelolaan limbah B3 termasuk izin pemanfaatan, pemerintah melakukan upaya debirokratisasi melalui unit Pelayanan Terpadu. Di samping itu dilakukan juga penyederhanaan beberapa persyaratan izin pemanfaatan dan penyusunan persyaratan teknis pemanfaatan limbah B3.


“Upaya debirokratisasi tentunya harus dilakukan dengan penyusunan peraturan pelaksanaan sebagai turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang pengelohan limbah B3,” lanjutnya.


Sekadar informasi, dari hasil pemetaan KLHK pada tahun 2014, luas lahan terkontaminasi limbah B3 sekitar 172,967.13 meter kubik dengan jumlah limbah B3 yang dibuang sebesar 563,952.7 ton. Untuk itu, maka harus dilakukan pemulihan. Misalnya dimanfaatkan sebagai pengganti bahan baku seperti abu terbang (fly ash) sebagai material beton, material jalan, dan beton. (E14)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Ikut Gerakan Menanam Padi Serentak, Tulang Bawang Optimis Capai Target Tanam di Bulan Ini

Ikut Gerakan Menanam Padi Serentak, Tulang Bawang Optimis Capai Target Tanam di Bulan Ini

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menko Pangan, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan hari ini dalam rangka memimpin kegiatan tanam padi serentak di 14 provinsi secara nasional. Dalam kegiatan tersebut, Presiden turut serta dalam kegiatan tanam padi menggunakan drone pertanian yang mampu menyebar […]

Duta Besar Palestina ke Kementerian Pertanian, Minta Dukungan Dari Sektor Pertanian

Duta Besar Palestina ke Kementerian Pertanian, Minta Dukungan Dari Sektor Pertanian

Pilarpertanian – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Kementerian Pertanian Indonesia hari ini. Dalam pernyataannya, Duta Besar Al-Shun mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang konsisten diberikan oleh Indonesia kepada Palestina, khususnya dalam sektor pertanian. “Indonesia selalu mendukung dari belakang untuk Palestina. Kita saling berdiskusi untuk […]

Dukung Penuh Penyuluh Pertanian, Mentan Amran Bagikan Sepeda Motor untuk Penyuluh Berprestasi

Dukung Penuh Penyuluh Pertanian, Mentan Amran Bagikan Sepeda Motor untuk Penyuluh Berprestasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyerahkan secara langsung sepeda motor kepada penyuluh pertanian berkinerja terbaik. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi penyuluh dalam mendampingi petani dan mendorong percepatan luas tambah tanam (LTT). “Saudaraku, sahabatku, tanpa PPL (penyuluh pertanian lapangan), tidak mungkin kita mencapai lompatan seperti yang terjadi hari […]

Di Hadapan Ribuan Penyuluh Pertanian, Wamentan Sudaryono: Kawal Swasembada, Petani dan Penyuluh Sejahtera

Di Hadapan Ribuan Penyuluh Pertanian, Wamentan Sudaryono: Kawal Swasembada, Petani dan Penyuluh Sejahtera

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono mengajak seluruh penyuluh pertanian di Indonesia untuk merapatkan barisan dan serentak mengawal penuh pelaksanaan program-program strategis Kementerian Pertanian (Kementan). Pasalnya, lanjut Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, sesuai Inpres No 3 Tahun 2025, penyuluh pertanian kini langsung berada di bawah arahan Kementan sebagai ujung […]

Buka Kornas Penyuluh Pertanian Se-Indonesia, Mentan Amran Pastikan PPL Bergerak Wujudkan Swasembada Pangan

Buka Kornas Penyuluh Pertanian Se-Indonesia, Mentan Amran Pastikan PPL Bergerak Wujudkan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman secara resmi membuka Koordinasi Nasional (Kornas) Penyuluh Pertanian se-Indonesia yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian. Dalam acara ini, Mentan menekankan peran strategis penyuluh pertanian sebagai pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Selamat datang di Kementerian Pertanian Saudaraku, sahabatku semua. Tanpa PPL, tidak mungkin kita mencapai […]

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kapuas: Strategi Wujudkan Swasembada Pangan

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kapuas: Strategi Wujudkan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) secara resmi memulai kegiatan tanam perdana di lahan cetak sawah yang berlokasi di Desa Karya Bersama, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis nasional dalam rangka mendukung upaya swasembada pangan. Tanam perdana dilakukan di […]

Transformasi Pertanian Nasional, Kementan Launching Pertanian Modern

Transformasi Pertanian Nasional, Kementan Launching Pertanian Modern

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian resmi meluncurkan Program Pertanian Modern sebagai agenda utama dalam kegiatan nasional bertajuk Launching Pertanian Modern yang dirangkaikan dengan Gebyar Mekanisasi, Kamis, 24 April 2025, di Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Program ini menjadi tonggak transformasi sistem pertanian nasional ke arah yang lebih terstruktur, terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Pertanian […]

Kini Langsung Di Bawah Kementan, Penyuluh Pertanian Satukan Tekad Akselerasi Swasembada Pangan

Kini Langsung Di Bawah Kementan, Penyuluh Pertanian Satukan Tekad Akselerasi Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Dalam upaya mengakselerasi swasembada pangan nasional, puluhan ribu penyuluh pertanian dari seluruh Indonesia mengikrarkan komitmen bersama untuk memperkuat peran dan sinergi di lapangan. Sebanyak 5.000 penyuluh hadir di Lapangan Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) dan 32.000 mengikuti secara online. Penyuluh pertanian menyatakan siap mendukung swasembada pangan berkelanjutan. Mereka berkomitmen untuk berkontribusi pada percepatan […]

Surplus Beras, Wamentan Sudaryono Ungkap Indonesia Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia

Surplus Beras, Wamentan Sudaryono Ungkap Indonesia Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga April 2025, produksi gabah nasional mencapai 13,9 juta ton. Sementara konsumsi beras domestik tercatat sekitar 10,37 juta ton, hal ini menunjukkan surplus dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Selain itu, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar […]