Bimbingan Teknis Pengelolaan Kesuburan Lahan di BPP Dolopo, Kabupaten Madiun

Bimbingan Teknis Pengelolaan Kesuburan Lahan di BPP Dolopo, Kabupaten Madiun
Foto : Bimbingan Teknis Mengenai Pengelolaan Kesuburan Tanah di BPP Dolopo

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Lahan pertanian di Kabupaten Madiun merupakan lahan yang relatif subur dengan pH netral dan kandungan basa (Ca, Mg dan K) yang tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jenis tanah di Madiun adalah Grumusol (Vertisol) yang mempunyai sifat mengembang pada musim hujan dan mengkerut (pecah-pecah) bila musim kemarau, sehingga memerlukan pengelolaan lahan yang tepat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain tanahnya yang subur, Madiun juga terkenal dengan kulinernya yaitu nasi pecel Madiun, Brem, Madumongso, dan bluder Cokro yang dapat dijadikan buah tangan bagi keluarga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bimbingan Teknis Pengelolaan Kesuburan Lahan merupakan program Kementerian Pertanian yang dilaksanakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program atau IPDMIP bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Cq. Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian dan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bimtek Pengelolaan Kesuburan Lahan bertujuan meningkatkan dan membekali pengetahuan dan keterampilan penyuluh untuk mengelola kesuburan lahan dengan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Perangkat Uji Pupuk (PUP) yang didistribusikan oleh National Project Implementation Unit (NPIU), IPDMIP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Kesuburan Lahan dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2020, di BPP Dolopo Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Bimtek dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Bapak Sodik Heri Purnomo,SSi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peserta Bimtek sebanyak 30 orang yang terdiri dari 14 orang PPL (masing-masing 2 orang dari BPP Gemarang, BPP Saradan, BPP Madiun, BPP Geger, BPP Kebonsari, BPP Dolopo dan BPP Dagangan), 7 orang Koordinator Penyuluh Pertanian di BPP, 7 orang dari penyuluh swadaya dan 2 orang Penyuluh Pertanian dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam arahannya, Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun menyatakan bahwa kita harus memikirkan bagaimana para petani dapat lebih baik lagi, sehingga dapat mencapai harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), yaitu maju, mandiri, modern.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani harus mandiri, dapat membuat pupuk organik sendiri sehingga dapat mengurangi biaya usaha tani. Melalui sarana prasarana yang ada, petani harus maju, mandiri, modern. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa akan memberikan chopper kepada setiap kelompok tani, agar petani dapat mengolah jerami menjadi pupuk organik, sehingga dapat mandiri dalam mencukupi kebutuhan pupuk organik.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya beliau menyatakan bahwa untuk membawa petani lebih baik, maka para penyuluh harus terlebih dahulu diperkuat. Setiap desa akan dilengkapi dengan PUTS sehingga Penyuluh Pertanian dapat mengetahui kebutuhan pupuk di setiap lokasi dan dapat menerapkan pemupukan berimbang, menuju petani sejahtera.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya Kadis mengharapkan semua peserta bimtek dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama bimtek. Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pupuk sehingga mengurangi biaya usaha tani, lebih lanjut Bapak Kadis menyampaikan bahwa tidak asyik apabila peningkatan produksi dibarengi dengan peningkatan biaya usaha tani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perangkat Uji Pupuk (PUP) digunakan untuk mengetahui kadar hara N, P dan K dalam pupuk anorganik, sehingga petani terhindar dari penggunaan pupuk yang tidak berkualitas dan tidak sesuai dengan label.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Madiun mempunyai luas lahan sawah irigasi 30.992 ha dan lahan non irigasi 2.117 Ha. Indek pertanaman padi 300 dengan tingkat produktivitas tanaman padi sawah berkisar 6,5 – 7,5 t/ha.  Angka ini melebihi rata-rata produktivitas nasional padi sawah 5,35 t/ha (BPS 2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Umumnya varietas padi yang ditanam adalah varietas Ciherang, Membrano dan Cibodas. Dosis pupuk majemuk NPK yang digunakan yaitu 150 kg/ha, Urea 300 kg/ha dan SP-36 200 kg/ha. Produktivitas padi yang cukup tinggi di Kabupaten Madiun harus dipertahankan dan ditingkatkan melalui penerapan inovasi teknologi penggunaan varietas padi unggul, pemupukan berimbang spesifik lokasi, efisiensi penggunaan air irigasi dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu, sehingga efisiensi pemupukan dan kesuburan tanah meningkat serta tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Budidaya porang sedang dikembangkan di BPP Saradan, Dolopo dan Gemarang.Materi Bimtek yang disampaikan terdiri dari 1).Pemupukan berimbang dan kualitas pupuk, 2). Metode pengambilan contoh tanah, 3). Praktek cara pengambilan contoh tanah komposit 4). Cara penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan 5). Cara penggunaan Perangkat Uji Pupuk (PUP) disampaikan oleh peneliti Balai Penelitian Tanah, Dr. Wiwik Hartatik dibantu oleh Puji Wuningrum.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rekomendasi pemupukan pada padi sawah umumnya beragam antar wilayah, agar pemupukan menjadi lebih efektif dan efisiensi maka harus didasarkan konsep pemupukan berimbang yaitu pemupukan yang berdasarkan tingkat kesuburan tanah atau status hara tanah dan kebutuhan hara tanaman padi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk menentukan status hara tanah, Balitbangtan menghasilkan PUTS untuk menentukan status hara tanah di lapang lebih cepat, praktis dan murah sehingga menghemat biaya dan waktu, karena contoh tanah tidak perlu dibawa ke laboratorium kimia tanah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu kaidah 5 tepat pemupukan perlu diterapkan yaitu tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat, tepat cara dan tepat jenis pupuk.Contoh tanah yang akan dianalisis menggunakan PUTS harus mewakili areal lahan yang akan ditetapkan tingkat kesuburan tanah atau status hara tanahnya dan rekomendasi pupuknya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu, pengambilan contoh tanah yang benar perlu dipahami. PUTS digunakan untuk menguji kadar N, P, K dan pH. Prinsip kerja dari perangkat uji ini adalah mengekstrak dan mengukur kadar hara di dalam tanah.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Besarnya nilai hara yang dikandung dalam tanah dikelompokkan menjadi status hara rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan status hara tanah tersebut dan kebutuhan tanaman padi maka ditetapkan rekomendasi pupuk N, P, dan K.Pupuk yang beredar di pasaran sangat beragam baik jenis dan mutunya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Beberapa jenis pupuk mempunyai kadar hara yang tidak sesuai dengan label dalam kemasan karung. Hal ini menyebabkan kerugian petani karena pupuk yang dibeli tidak sesuai kandungan haranya, sehingga hasil panen menurun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
PUP merupakan perangkat uji untuk menetapkan kadar hara N, P dan K dalam pupuk anorganik di lapang secara cepat, praktis dan murah. Penggunaan pupuk yang berkualitas oleh petani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada sesi diskusi peserta bimtek menanyakan tentang standar tanah yang subur, kapasitas tukar kation (KTK) tanah dan pupuk hayati untuk lahan sawah. Standar tanah yang subur secara sederhana di lapang yaitu tanahnya berwarna hitam, tanah gempur tidak padat, banyak makro dan mikro fauna tanah seperti cacing, dan pH nya netral sehingga unsur hara dapat tersedia optimal. Kapasitas tukar kation merupakan kemampuan tanah memegang hara, sedangkan pupuk hayati merupakan pupuk yang mengandung mikroba seperti mikroba perombak bahan organic, mikroba penambat N seperti Rhizobium, mikroba pelarut P dan mikroba penyedia K.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bimtek Pengelolaan Kesuburan Tanah, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi penyuluh dan petani swadaya dalam mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah atau status hara tanah, dan menetapkan dosis rekomendasi pupuk untuk padi sawah di wilayah kerjanya, agar produktivitas tanah dan tanaman dapat meningkat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Para penyuluh dapat berperan aktif dalam mendukung program Kementan dalam upaya mencukupi kebutuhan pangan dan mensejahterakan petani.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Acara Bimtek ditutup oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan SDM, Parna, SP. Beliau mengingatkan kepada seluruh peserta agar dapat melaksanakan uji coba di lapangan dan melaporkan ke Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jika hasilnya positif, maka BPP lain selain peserta Bimtek dapat mengajukan PUTS dan PUP kepada Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun. Pada akhir acara, kepada peserta diberikan Sertifikat Bimtek oleh Perwakilan dari NPIU IPDMIP (Sri Wijiastuti) yang secara simbolik disampaikan kepada Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Swadaya.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sri Wijiastuti juga memberikan dorongan dan menekankan kepada para peserta untuk dapat meningkatkan produktivitas tanaman di wilayah kerjanya, khususnya padi, mengingat wilayah binaan mereka juga merupakan wilayah IPDMIP yang telah mendapatkan beberapa kegiatan dan fasilitas yang dapat mendukung peningkatan produktivitas padi. (DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan