Daya Tarik Ekonomis Jeruk RGL
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Daya Tarik Ekonomis Jeruk RGL

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Indonesia merupakan negara tropis kaya berbagai jenis jeruk yang dapat dikembangkan mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Jeruk Rimau Gerga Lebong (RGL) merupakan salah satu produk hortikultura potensial di Provinsi Bengkulu. Merujuk data BPS, produksi nasional jeruk siam atau keprok di Indonesia pada 2017 sebanyak 2.165.183,8 ton dan pada 2018 sebesar 2.176.596,9 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jeruk RGL merupakan hasil persilangan jeruk manis (Citrus sinensis Osbeck) dan jeruk keprok (Citrus reticulta Blanco). Tanaman ini beradaptasi dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian 900 – 1.200 m dpl.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ciri utama ukuran daun besar dan kaku serta kulit buah yang tebal. Karakteristik fisik jeruk RGL di antaranya berat per buah 173 – 347 gram, ketebalan kulit 0,4 – 0,5 cm. Warna kulit buah kuning orange dan warna daging buah orange. Sedangkan karakteristik kimia dari jeruk RGL di antaranya kadar gula 10,51% (12-16°Brix), kadar asam 0,92% dan kandungan vitamin C 18,34 mg/100 g.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Oni Aryani mengatakan prospek pengembangan jeruk RGL di Indonesia terutama di Provinsi Bengkulu sangat bagus, baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Jeruk RGL memiliki ukuran yang besar dan rasa yang manis segar, menjadikan jeruk ini sangat potensial untuk dikembangkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Penampakan fisik jeruk RGL yang berwarna kuning oranye membuat jeruk varietas ini tidak kalah dengan jeruk impor dan diminati oleh masyarakat. Keunggulan dari jeruk varietas RGL adalah dapat berbuah sepanjang tahun dengan waktu pemanenan dua kali dalam satu tahun pada Mei, Juni, Juli atau pun Oktober, November, Desember,” tambah Oni.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jeruk varietas RGL sudah ditetapkan sebagai varietas unggul nasional pada 2012, dengan SK No. 2087/Kpts/SA.120/6/2012. Program pengembangan jeruk RGL di Desa PAL VII, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong dimulai 2014. Luas lahan jeruk RGL di wilayah ini hingga awal tahun 2019 mencapai 200 hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ke depannya, lanjut Oni, kebun jeruk RGL di Kabupaten Rejang Lebong akan diperluas menjadi 500 hektare sebagai salah satu upaya pemenuhan permintaan konsumen di dalam negeri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ahmad Syafriansyah mengatakan saat ini terdapat tujuh kelompok tani yang menanam jeruk RGL di Desa PAL VII ini, di antaranya Kelompok Tani Citrun Mandiri I, Citrun Mandiri II, Citrun Mandiri III, Makariyo Utomo, Sidodadi, Mawar dan Maju Bersama.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ke semua kebun ini telah diregistrasi. Dengan registrasi ini diharapkan dapat memberikan jaminan mutu terhadap konsumen baik secara fisik, biologis ataupun kimiawi terhadap jeruk RGL yang akan dipasarkan,” ujar Ahmad.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ahmad menerangkan, benih jeruk didapatkan dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) dan diberikan secara gratis. “Hingga saat ini, Balitjestro sudah memberikan bantuan benih jeruk RGL sebanyak 28 ribu pohon kepada tujuh kelompok tani di Desa PAL VII, dengan target total 48.000 pohon.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Langgeng Satria, petani asal Desa PAL VII menjelaskan, jeruk RGL dapat dipanen sepanjang tahun. Dalam satu pohon, dapat menghasilkan 92 – 214 kg buah per tahunnya. Harga jeruk RGL di tingkat petani bervariasi, tergantung dengan grade yang diminta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Grade A dengan ukuran buah 3 – 4 buah per kg seharga Rp 17.500, grade B dengan ukuran buah 5 – 6 buah per kg seharga Rp 12.500, grade C dengan ukuran buah 7 – 8 buah per kg seharga Rp 7.500 dan grade D dengan ukuran buah 9 -10 buah per kg Rp 5000,” jelas Langgeng.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jeruk RGL saat ini sudah dipasarkan ke Bengkulu, Lampung, Jakarta, Sumatera Selatan, Jambi dan Riau. Selain itu, dilakukan kerja sama dengan swasta sebesar 2 ton per hari. Jumlah tersebut terkadang belum bisa terpenuhi oleh petani di wilayah Rejang Lebong.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tantangan yang dihadapi saat ini adalah permintaan pasar terhadap jeruk RGL sangat tinggi tetapi produksi belum dapat mencukupi keseluruhan permintaan. Diharapkan produksi jeruk RGL 2 tahun ke depan dapat lebih meningkat,” lanjut Langgeng.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Rejang Lebong sendiri, papar Langgeng, akan mengembangkan lima lokasi sentra terdiri dari Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya, Selupu Rejang, Sindang Kelingi dan Sindang Dataran dengan target pengembangan 1.000 hektare sehingga dapat memenuhi kebutuhan domestik dan diekspor ke luar negeri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik sangat mengapresiasi komitmen dari petani jeruk di Provinsi Bengkulu, khususnya di Kabupaten Rejang Lebong untuk terus mengembangkan kawasan dan meningkatkan kapasitas produksi jeruk RGL.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemerintah perlu berperan aktif untuk membina, memfasilitasi dan mempromosikan jeruk RGL sehingga secara bertahap dapat mengurangi impor jeruk,” ujar Yasid.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini kesadaran masyarakat terhadap mutu dan keamanan pangan telah meningkat. Ini menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh para pelaku usaha hortikultura termasuk petani jeruk RGL. Pemahaman yang baik mengenai sistem jaminan mutu sangat diperlukan oleh para petani agar dapat meningkatkan kualitas mutu jeruk sehingga dapat bersaing dengan jeruk impor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tampilan produk hortikultura segar yang baik dan bebas dari kerusakan eksternal merupakan salah satu atribut mutu yang sangat penting,” tambah Yasid.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yasid menekankan konsistensi mutu melalui penerapan standarisasi produk dari hulu ke hilir. Proses dimulai dari tingkat produksi (Good Agricultural Practices), penanganan pascapanen (Good Handling Practices) pengolahan (Good Manufacturing Practices) dan di tingkat distribusi hingga produk sampai ke tangan konsumen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk memenuhi tuntutan konsumen terhadap konsistensi mutu, menurut Yasid, kegiatan pasca panen merupakan salah satu tahapan yang penting. Salah satu persyaratan negara pengimpor adalah packing house yang telah teregistrasi. Produk segar yang dikeluarkan dari packing house teregistrasi dianggap telah memenuhi aspek minimal yang dipersyaratkan dalam GAP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Oleh karena itu, diharapkan ke depannya petani jeruk RGL dapat memiliki packing house dan meregistrasinya agar dapat meningkatkan kualitas mutu dan daya saing jeruk RGL dengan jeruk impor serta meningkatkan peluang ekspor produk tersebut,” tutupnya.(LT)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]