Dukung Peningkatan Produksi dan Kawal Sawah Petani dari OPT, Kementan Luncurkan Aplikasi SIFORTUNA
Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Meluncurkan SIFORTUNA dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama serta Penganugeragan DAT Award di Hotel Harper, Purwakarta, Jawa Barat.

Dukung Peningkatan Produksi dan Kawal Sawah Petani dari OPT, Kementan Luncurkan Aplikasi SIFORTUNA

Pilarpertanian - Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Kementerian Pertanian meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Forecasting Organisme Pengganggu Tumbuhan Nasional (SIFORTUNA) acara dihelat bersamaan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dan penganugerahan DAT Award di Hotel Harper Purwakarta, Kamis (9/11), Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Dirjen Tanaman Pangan, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), Kepala BBPOPT, Kepala BPTPH dan Petugas POPT seluruh Indonesia baik yang hadir secara fisik maupun virtual.


Dalam sambutannya, Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto mengatakan bahwa SIFORTUNA merupakan media diseminasi informasi prakiraan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada komoditas tanaman pangan yaitu padi, jagung, kedelai, serta aneka kacang dan umbi (Akabi). Aplikasi ini merupakan wujud komitmen BBPOPT dalam meningkatkan pelayanan peramalan OPT, agar informasi prakiraan serangan OPT mudah diakses dan digunakan secara luas oleh masyarakat dan stakeholder terkait sehingga sistem peringatan dini dapat dilaksanakan dengan baik dan serangan OPT dapat diantisipasi.


“SIFORTUNA merupakan wujud komitmen BBPOPT dalam rangka peningkatan pelayanan peramalan OPT untuk para petani, petugas maupun stakeholder terkait, guna memonitor perkembangan OPT sehingga ketika OPT terkendali maka hasil panen dan produktivitas akan ikut terdongkrak”, ujar Yuris.


Lebih lanjut Yuris juga mengatakan bahwa selain SIFORTUNA, BBPOPT juga mengembangkan teknologi DAT (Disruptive Agriculture Technology) padi, jagung, dan kedelai. Teknologi ini merupakan rekayasa komponen-komponen yang menjadi input produksi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi penggunaan tenaga kerja, rasionalisasi sarana produksi, optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan sesuai dengan agroekosistem, serta dengan memperhatikan aspek pasar. Untuk memacu semangat para petugas pada acara ini digelar juga penganugerahan DAT Award untuk para pelaku DAT yang memenuhi kriteria dengan pencapaian terbaik.



Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang hadir melalui kanal zoom turut buka suara, Ia menyambut baik upaya BBPOPT yang telah berinovasi meluncurkan aplikasi SIFORTUNA, menurutnya aplikasi ini sangat bagus karena memiliki banyak kelebihan, terutama dalam hal peramalan yang bisa diakses secara real time.


Suwandi melanjutkan, memang saat ini sudah ada aplikasi sejenis seperti SIPERDITAN, namun ini beda, terdapat fitur prakiraan dan pengendalian, juga terdapat fitur simulasi potensi kehilangan hasil dan biaya pengendalian minimum sehingga SIFORTUNA bisa disandingkan dan saling melengkapi dengan aplikasi yang sudah ada.


“Harapannya, aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk pengendalian OPT di masyarakat luas,” ujar Suwandi.


Suwandi juga mengapresiasi kerja sama BBPOPT dengan BAIS TNI. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian.


Sementara itu, Kepala BAIS yang diwakili oleh Sekretaris Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia, Laksamana Muda TNI Adriansyah menyampaikan pesan tertulisnya, Ia mengungkapkan rasa syukur dan kehormatan atas hadirnya semua pihak dalam acara tersebut. Acara ini dianggap sebagai tonggak penting dalam upaya mengoptimalkan pengawasan dan pengamanan di bidang pengamatan, peramalan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dalam pertanian.


Menurutnya, aplikasi SIFORTUNA dianggap sebagai inovasi terkini yang akan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi dan sektor swasta diwujudkan dalam aplikasi ini dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian.


Aplikasi SIFORTUNA akan menjadi alat penting dalam memahami pola perubahan produksi pertanian, memprediksi tantangan yang mungkin dihadapi oleh petani, dan menyusun strategi pengendalian OPT yang lebih baik. Hal ini diharapkan akan membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan produktivitas, serta menjaga kualitas lingkungan.


Dalam akhir sambutannya, KABAIS berharap bahwa dengan semangat kerja sama yang ada, semua pihak dapat bersama-sama menjaga keberlanjutan pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan pertanian yang lebih besar.


Peluncuran Aplikasi SIFORTUNA ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendukung sektor pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing, serta memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan petani di seluruh negeri.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]