Hasilkan SDM Pemimpin, Kementan dan LAN Fasilitasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN), memfasilitasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II, Selasa (14/05/2024).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam setiap kesempatan mengatakan SDM pertanian harus siap menghadapi potensi darurat pangan. Sebab, SDM dan pertanian dinilai sebagai tulang punggung penggerak pembangunannya.
“Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor,” kata Amran.
Karenanya, partisipasi seluruh SDM Pertanian untuk pangan sangat diharapkan Kementerian Pertanian, termasuk pimpinan. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan pihaknya mampu terus menyiapkan dan mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian yang andal.
“Sebagai insan pertanian, tugas kita bersama untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian,” tambahnya.
Karenanya, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN), memfasilitasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II, Selasa (14/05).
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin ketika membuka pelatihan ini mengungkapkan pelatihan bertujuan mengembangkan kompetensi Jabatan Tinggi Pratama (JPT) atau setingkat eselon II di instansinya masing-masing.
“Pelatihan ini dimulai 14 Mei-13 Sept 2024 dengan 933 jam pelatihan atau setara dengan 173 hari pelatihan,” ungkapnya.
Pelatihan bertema “Transformasi Tata Kelola Pembangunan Pertanian untuk Peningkatan Produksi Pangan” ini diikuti oleh 54 orang yang berasal dari Kementan, Badan Pangan Nasional/Bapanas, Badan Riset Inovasi Nasional/BRIN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK, Kepolisian Republik Indonesia/POLRI, Komisi Pemberantasan Korupsi/KPK, Kementerian Ketenagaan Kerja Indonesia/Kemenaker, Kementerian Koordinasi Perekonomian Indonesia, Pemkot Kendari, Pemkab Banggai Kepulauan, Pemkab Anambas, Pemkab Tanggamus, hingga Pemkab Teluk Wondama.
“Komposisi peserta yang ada 50 persen di Kementan dan 50 persen non Kementan. Dalam penyelenggaraannya peserta dibimbing dan didampingi pengajar widyaiswara dari Kementan, LAN dan instansi lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Amin menjelaskan, kurikulumnya terdiri dari empat agenda pembelajaran seperti mengelola diri, kepemimpinan strategis, manajemen strategis dan aktualisasi kepemimpinan strategis. Ditambah orientasi program pembelajaran di lapangan hingga dinamika kelompok dan evaluasi pembelajaran.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng M.Ed mengungkapkan pelatihan ini menjadi komitmen Kementerian/Lembaga untuk mengupayakan pegawai terbaik menjadi pemimpin. “Good leaders create good leader,” tuturnya.
Basseng menambahkan, untuk mencari pemimpin di sektor pertanian yang fokus pada peningkatan produksi dan kolaborasi internal dan eksternal, melalui peningkatan kompetensi kepemimpinan.
“Di masa kini kompetensi pemimpin penting menggabungkan pengetahuan dengan implementasi, termasuk penggunaan teknologi AI,” tuturnya.
Tak hanya itu, penting memiliki visi global dan inklusif untuk memperhitungkan dampak jangka panjang dan global dari keputusan dan kebijakan. “Pemimpin juga harus mampu mengkomunikasikan visi dan tujuan transformasi dengan jelas kepada semua pemangku kepentingan, serta secara teratur mengevaluasi dan menyesuaikan rencana transformasi sesuai kebutuhan,” jelasnya.(ES/ND)