Jaga Keberlangsungan Pertanian Indonesia, Kementan Gandeng DPR RI Gelar Bimtek Pelatihan

Jaga Keberlangsungan Pertanian Indonesia, Kementan Gandeng DPR RI Gelar Bimtek Pelatihan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - SOLO – Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) bekerja sama dengan Komisi IV DPPR RI, Luluk Nur Hamidah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pembangunan pertanian khususnya di wilayah Jawa Tengah.

Kegiatan Bimtek diselenggarakan , di Kusuma Sahid Prince, Solo, Jawa Tengah. Bimtek ini mengambil tema “Pembuatan Nutrisi Alam Hayati”. Bimtek dihadiri Wakil Direktur I Polbangtan YoMa, Praktisi Pertanian Organik, Luluk Nur Hamidah – Anggota Komisi IV DPPR RI (secara virtual) dan sekitar 100 Pemuda Milenial Wonogiri.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak kepada seluruh jajaran agar kembangkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern dengan menggerakan generasi milenial sebagai penerus pembangunan pertanian. “Petani-petani muda harus memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian termasuk secara organik agar menghasilkan produk disukai masyarakat dan pasar bahkan pasar internasional”, ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa salah satu program yang diusung Kementan adalah melahirkan pengusaha petani milenial.

“Pertanian organik itu tidak hanya membuat budidaya sayuran organik, namun juga sarana prasarana pertanian yang organik seperti pupuk dan nutrisi, bahkan sistem pemasaran organik”, imbuh Dedi.

Hadi dalam kesempatan ini anggota Komisi IV DPR RI, Luluk menyatakan sebagai perwakilan rakyat Ia selalu menemani proses-proses petani dan pemuda tani untuk maju dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan inovasi bidang agribisnis.

“Hulu dan hilir pertanian kami berharap dapat diberdayakan termasuk pertanian organik. Apalagi di masa pandemik Covid-19, sektor pertanian mendapatkan momentum untuk tumbuh positif dan sangat berkontribusi pada PDB Indonesia”, jelas Luluk.

Sementara Yakhob, Praktisi Pertanian Organik, menegaskan nutrisi alam hayati memberi peran penting untuk menghasilkan produk pertanian sehat dan organik, mengembalikan kesuburan tanah, ramah lingkungan dan menjaga kelestarian ekosistem alam. “Nutrisi ini dapat kita buat dari berbagai bahan alami di sekitar kita bahkan dari limbah atau sisa makan yang organik. Nanti kita bersama-sama praktek membuat nutrisi alam hayati dan cara aplikasinya”, tutur Moehammad.

Sedangkan Wakil Direktur I Polbangtan YoMa, Sujono berharap semua peserta dapat mengembangkan diri dan menindaklanjuti hasil kegiatan bimtek terkait pertanian organik dan pembuatan nutrisi alam hayati.

“Sektor pertanian di masa pendemi hampir selalu eksis dan berharap bisa makin mensejahratakan petani dan masyarakat. Untuk itu, tindak lanjut di sektor pertanian oleh bapak ibu, pemuda pemudi petani milenial Wonogiri, pastinya nanti akan memberikan dampak pada ekonomi pertanian, agribisnis, dan ketersediaan pangan”, jelas Sujono. HG

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan