Kementan: Dampak Perubahan Iklim 2022 Lebih Rendah, Bahkan Produksi Padi Surplus
Kementerian Pertanian Telah Melakukan Berbagai Upaya Pengendalian Dampak Perubahan Iklim dengan Gerdal OPT dan Gerakan Penanganan Dampak Perubahan Iklim di Masyarakat.

Kementan: Dampak Perubahan Iklim 2022 Lebih Rendah, Bahkan Produksi Padi Surplus

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan berbagai upaya pengendalian Dampak Perubahan Iklim diantaranya banjir, kekeringan dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) guna mengamankan budidaya sehingga tidak terjadi gagal panen (puso) dan produksi pertanian aman. Di antaranya, Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT dan gerakan penanganan Dampak Perubahan Iklim.


“Alhasil, karena pengendalian Dampak Perubahan Iklim ini dilakukan sejak dini, puso akibat hama penyakit, banjir dan kekeringan di tahun 2022 ini lebih rendah dibanding 2021 dan rerata 5 tahun terakhir ini,” demikian dikatakan Direktur Perlindungan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Mohammad Takdir Mulyadi di Jakarta, Kamis (15/12/2022).


Takdir menjelaskan berdasarkan data Direktorat Perlindungan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, luas puso tanaman padi secara nasional akibat hama dan penyakit pada periode Januari-Oktober 2022 sebesar 6.218 hektar, sementara periode yang sama 2021 sebesar 3.959 hektar dan rerata 5 tahun sebesar 5.484. Puso akibat banjir pada periode Januari-Oktober 2022 sebesar 26.167 hektar, sementara periode yang sama 2021 sebesar 81.235 hektar dan rerata 5 tahunan 48.092 hektar.


Kemudian, lanjutnya, puso akibat kekeringan pada periode Januari-Oktober 2022 hanya 32 hektar. Sementara periode yang sama 2021 sebesar 6.930 dan rerata 5 tahun sebesar 38.765 hektar.



“Dengan demikian, luas total puso Januari-Oktober 2022 hanya 32.417 hektar dengan luas tanam 8,67 juta hektar atau 0,37 persen. Angka ini jauh di bawah ambang batas toleran 4 persen,” ujarnya.


“Sementara puso pada Januari-Oktober 2021 lebih tinggi yakni 92.124 hektar dari luas tanam 10,81 juta hektar atau 0,85 persen dan rerata 5 tahun terakhir 92.341 hektar dari luas tanam 11,06 juta hektar,” sambung Takdir.


Lebih lanjut Takdir menegaskan, berkat upaya penanganan Dampak Perubahan Iklim yang begitu masif dan fokus serta melibatkan berbagai pihak yang dilakukan Kementan, produksi padi di tahun 2022 pun tidak terganggu. Mengacu data BPS, prognosa luas panen padi 2022 sebesar 10,54 juta hektar dengan produktivitas 5,25 ton/hektar dan produksinya mencapai 55,36 juta ton gabah kering giling (GKG), setara 31,90 juta ton beras.


“Dengan besarnya konsumsi nasional 30,20 juta ton, maka terjadi surplus 1,70 juta ton. Hasil survey stok beras (SCBN BPS) mencatat stok beras cukup aman, dimana stok beras pada April 2022 sebanyak 10,15 juta ton. Produksi beras pada Januari-Juni 2022 sebesar 18,54 juta ton dan prognosa produksi beras Juli-Desember 2022 sebesar 13,36 juta ton,” terangnya.


“Bahkan, keberhasilan penanganan Dampak Perubahan Iklim ini pun membuahkan hasil yang luar biasa pada kinerja perberasan Indonesia. Yakni sejak 2019 hingga sekarang tidak ada impor beras umum,” sambung Takdir.


Perlu diketahui, adapun Gerdal OPT yang dilaksanakan Kementan secara ramah lingkungan dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH). Di samping itu, dalam rangka mengantisipasi dampak La Nina yaitu berupa hujan yang berlebihan, melakukan Gerdal Dampak Perubahan Iklim, membentuk brigade banjir, brigade hama penyakit, early warning system, adaptasi dan mitigasi, pembersihan saluran air, menggunakan benih tahan genangan disaat musim hujan, asurasi usahatani dan bantuan benih bagi yang puso serta penyiapan panen pasca panen hingga dryer pengering.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Estafet Agropreneur Muda Wagir Menjadi Maju Mandiri dan Modern

Estafet Agropreneur Muda Wagir Menjadi Maju Mandiri dan Modern

Pilarpertanian – Semakin bertambah pesat perkembangan teknologi dan inovasi dalam segala bidang akan menimbulkan pengaruh yang dirasakan oleh masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung serta berpengaruh positif atau sebaliknya. Hal ini juga yang dihadapi oleh sektor pertanian, dan masih banyak faktor lain yang bisa berpengaruh terhadap perkembangan sektor pertanian. Pesatnya perkembangan teknologi juga akan […]

Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah, Kementan Imbau Petani Segera Tebus

Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah, Kementan Imbau Petani Segera Tebus

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani yang berhak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi segera menebus kuota yang dimiliki. Hal ini agar musim tanam berikutnya seluruh kuota terserap secara maksimal dan proses tanam tidak terhambat. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton atau naik 100 persen […]

Rakor di NTB, Mentan Amran Genjot Produksi Lewat Pompanisasi

Rakor di NTB, Mentan Amran Genjot Produksi Lewat Pompanisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk segera memasang pompanisasi di lahan pertaniannya secara masif. Langkah ini merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi El Nino yang dampaknya telah membuat produksi padi nasional mengalami penurunan. “Kekeringan El Nino ini sudah overlap dan kita harus […]

Komitmen Wajib Tanam dan Produksi Di Dalam Negeri oleh Penerima RIPH untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Komitmen Wajib Tanam dan Produksi Di Dalam Negeri oleh Penerima RIPH untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Pilarpertanian – Sekitar 100 pelaku usaha impor bawang putih, penerima Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) tahun 2023–2024, mengikuti kegiatan evaluasi dan asistensi realisasi komitmen wajib tanam dan produksi bawang putih yang digelar Direktorat Jenderal Hortikultura – Kementerian Pertanian di Hotel Eastparc Yogyakarta. Sebagaimana diketahui, importir pemegang rekomendasi dan ijin impor bawang putih telah membuat komitmen […]

Di Kebumen, Plt Sekjen Prihasto Dorong Optimalkan Lahan Tadah Hujan Melalui Pompanisasi

Di Kebumen, Plt Sekjen Prihasto Dorong Optimalkan Lahan Tadah Hujan Melalui Pompanisasi

Pilarpertanian – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah bergerak bersama agar kondisi pangan tidak bergejolak terutama di bulan Agustus, September, dan Oktober. Hal itu disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kementan saat melakukan serangkaian kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. Oleh karena itu, pihaknya terus […]

Apel Pompanisasi di Bandung, Mentan Amran Jelaskan Pompanisasi Hidupkan Perekonomian Desa

Apel Pompanisasi di Bandung, Mentan Amran Jelaskan Pompanisasi Hidupkan Perekonomian Desa

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan program pompanisasi yang saat ini digulirkan bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Berdasarkan hitung-hitungannya, petani bahkan bisa memperoleh keuntungan 15 triliun dalam satu tahun atau 150 triliun dalam 10 tahun. “Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektar, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa […]

Kementan Mendorong UPSUS Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Kementan Mendorong UPSUS Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Antisipasi Darurat Pangan Nasional dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan fokus pada komoditas padi dan jagung nasional sebagai antisipasi krisis pangan global sebagai akibat fenomena el nino dan la nina. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementan yaitu optimalisasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip padi gogo. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan kekhawatirannya soal stok […]

Mentan Minta Wartawan Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Mentan Minta Wartawan Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak berbagai pihak untuk mengawasi jalannya pendistribusian pupuk subsidi yang saat ini sudah bertambah 100 persen. Mentan ingin, saluran pupuk tidak terhambat oleh kenakalan distributor, pengecer maupun pihak tertentu yang dapat merugikan petani dalam berproduksi. “Kalau nanti ada yang mempersulit lapor ke wartawan biar cepat sampai ke […]

Cara Mentan Amran Gaet Anak Muda Bandung, Bangun Klaster Pertanian Modern

Cara Mentan Amran Gaet Anak Muda Bandung, Bangun Klaster Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare. Sebagai langkah awal, pembangunan tersebut akan dimulai di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan akan melibatkan banyak pihak termasuk perguruan tinggi dari berbagai kampus. “Kami ingin membuat klaster di Jawa Barat 5.000 sampai 10.000 hektare. Jadi nanti semuanya menggunakan teknologi […]