Kementan Dukung Aplikasi Teknologi Pengolahan Singkong di Indonesia
Kementerian Pertanian Siap Mendukung Teknologi Pengolahan Singkong dari Hulu ke Hilir di Pasar Indonesia.

Kementan Dukung Aplikasi Teknologi Pengolahan Singkong di Indonesia

Pilarpertanian - Singkong merupakan salah satu pangan alternatif favorit masyarakat yang sudah dibudidayakan sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Teknologi yang mendukung kegiatan produksi dan hilirisasi komoditas singkong di Indonesia pun kian berkembang. Hal tersebut tergambar dalam Bimtek Propaktani Episode 1064 dengan tema “Teknologi Pengolahan Tanaman Singkong” (Senin/18-12-2023).


Ihlana Nairfana yang merupakan Wakil Dekan FITP Universitas Teknologi Sumbawa menjelaskan mengenai penanganan pascapanen komoditas singkong. “Singkong (Manihot esculenta) merupakan sumber bahan makanan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Tingkat produksi, sifat fisik dan kimia singkong akan bervariasi menurut tingkat kesuburan yang ditinjau dari lokasi penanaman singkong. Dalam kaitannya dengan penanganan pascapanen singkong mencakup pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan. Penanganan pascapanen yang baik akan mampu mengurangi susut dan menjaga kualitas hasil panen. Di Indonesia terdapat 12 varietas unggul singkong/ubi kayu yang terdiri dari enam varietas ubi kayu manis (HCN < 40 ppm) sesuai untuk konsumsi langsung dan enam varietas ubi kayu pahit (HCN > 40 ppm) sesuai untuk bahan baku industri”, ujar Ihlana.


Jenri Parlinggoman Hutasoit selaku Kaprodi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa memaparkan singkong yang dapat dijadikan sebagai bahan baku berbagai produk bakery/kue. “Singkong merupakan salah satu jenis umbi yang dapat dijadikan tepung sehingga dapat bertahan lama dan mudah disimpan. Dalam bentuk tepung, singkong dapat dijadikan alternatif tepung terigu dan bebas gluten, meningkatkan karakteristik produk, sebagai bahan baku berbagai makanan dan bebas alergen. Tepung berbahan baku singkong dapat diolah menjadi berbagai produk roti/bakery dan kue/cookies”, ungkap Jenri.


Wakil Dekan Fatepa Universitas Mataram Satrijo Saloko mengungkapkan besarnya potensi singkong sebagai bahan pangan lokal. “Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan lokal paling potensial untuk dikembangkan karena memiliki produktivitas tinggi, mampu tumbuh baik pada lahan marjinal ataupun subur, tersebar di seluruh Nusantara dan teknologi budidayanya sederhana/mudah. Indonesia termasuk 5 besar negara penghasil singkong di dunia dengan produksi mencapai 18 juta ton/tahun”, sebut Satrijo.



“Salah satu bentuk produk turunan dari singkong adalah tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang merupakan tepung yang terbuat dari ubi kayu yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi. Teknologi fermentasi yang digunakan adalah memanfaatkan Bakteri Asam Laktat (BAL). BAL memiliki kelebihan menghasilkan rasa dan aroma yang khas pada makanan dan meningkatkan nilai penerimaan produk pangan”, lanjut Satrijo.


Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi turut berpesan untuk fokus pada peningkatan produksi pangan salah satunya pada komoditas singkong. “Budidaya singkong ada di mana-mana di Indonesia, terluas ada di Sumatera Utara, Lampung, sebagian wilayah Jawa Barat seperti Sukabumi dan Cianjur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Yang menjadi tantangan bagaimana hilirisasi menjadi satu kesatuan dengan produksi. Pembangunan pabrik industri pengolahan singkong didekatkan dengan wilayah produksinya seperti contohnya di wilayah Lampung. Kami juga mendorong hal tersebut dapat dilakukan di wilayah lainnya misalnya di Sukabumi”, jelas Suwandi.


“Selain itu, kita harus fokus pada cara meningkatkan produktivitas dari singkong. Penggunaan berbagai macam teknologi untuk meningkatkan produktivitas kami dorong untuk dilakukan misalnya pemanfaatan teknologi Biosaka. Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar kita semua fokus dan bergerak untuk peningkatan produksi pangan padi dan jagung serta pangan lokal lainnya seperti singkong juga kualitas hasil guna mensejahterakan petani”, pungkas Suwandi.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Menteri PPN/Kepala Bappenas Puji Mentan Amran, Optimis Pertanian Bangkit Lebih Kuat

Menteri PPN/Kepala Bappenas Puji Mentan Amran, Optimis Pertanian Bangkit Lebih Kuat

Pilarpertanian – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, memberikan apresiasi tinggi atas kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mendorong kebangkitan sektor pertanian nasional. Hal ini disampaikan saat menghadiri Kongres Tani yang digelar oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Selasa […]

Satgas Pangan Beri Waktu 2 Minggu Agar Pelaku Usaha Beras Patuhi Aturan

Satgas Pangan Beri Waktu 2 Minggu Agar Pelaku Usaha Beras Patuhi Aturan

Pilarpertanian – Pemerintah memberikan ultimatum tegas kepada para pengusaha beras agar segera mematuhi regulasi yang berlaku, khususnya terkait mutu, harga, dan kesesuaian informasi pada kemasan produk. Hal ini disampaikan usai Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap hasil investigasi nasional yang menunjukkan anomali pada produk beras yang beredar di pasaran dan berpotensi merugikan konsumen hingga Rp 99,35 triliun […]

Mentan Amran di Munas BEM SI ke-18: Mahasiswa Harus Jadi Motor Inovasi Pertanian dan Kedaulatan Pangan

Mentan Amran di Munas BEM SI ke-18: Mahasiswa Harus Jadi Motor Inovasi Pertanian dan Kedaulatan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam implementasi transformasi pertanian Indonesia dari sistem tradisional menuju pertanian modern yang berbasis teknologi dan inovasi. Dalam arahannya pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-18 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Institut Pertanian Bogor (IPB), Amran menegaskan bahwa masa depan pertanian […]

Mentan Amran Pastikan Penyatuan HKTI Memperkuat Akselerasi Sektor Pertanian

Mentan Amran Pastikan Penyatuan HKTI Memperkuat Akselerasi Sektor Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa penyatuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan memperkuat akselerasi pembangunan sektor pertanian nasional. Langkah ini dinilai strategis memperkuat peran kelembagaan petani untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan. Sejak Musyawarah Nasional (Munas) VII di Bali pada Juli 2010, HKTI mengalami dinamika […]

Akhir Drama Dualisme! Kubu Moeldoko dan Fadli Zon Sepakat Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua Umum HKTI

Akhir Drama Dualisme! Kubu Moeldoko dan Fadli Zon Sepakat Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua Umum HKTI

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan tanggapannya terkait dukungan kuat dari berbagai pihak untuk menjadikannya Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI dan Kongres Tani Indonesia yang berlangsung di Kementerian Pertanian, Jakarta, Sudaryono menegaskan komitmennya untuk menyatukan dualisme yang telah lama […]

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

Pilarpertanian – Langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membongkar praktik curang 212 mafia pangan dari 10 provinsi menuai apresiasi dan dukungan luas dari masyarakat. Investigasi gabungan yang melibatkan Kementerian Pertanian, Satgas Pangan Polri, dan Kejaksaan Agung mengungkap modus kejahatan mafia pangan berupa penjualan beras dengan mutu tak sesuai, berat tidak sesuai label, serta […]

HKTI: Mentan Amran Tokoh Pemersatu HKTI

HKTI: Mentan Amran Tokoh Pemersatu HKTI

Pilarpertanian – Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Oesman Sapta Odang (OSO), menyebut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai sosok pemersatu di tubuh HKTI. Ia menilai kepemimpinan Amran tak hanya kuat dalam visi pertanian, tetapi juga mampu merajut kembali simpul-simpul organisasi yang sempat renggang. “Pak Amran ini menteri yang canggih. […]

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja melaksanakan investigasi yang mengevaluasi mutu dan harga beras yang beredar di pasaran. Temuan ini menunjukkan adanya potensi kerugian besar bagi konsumen, dengan total kerugian yang bisa mencapai hingga Rp 99,35 triliun per tahun. Ternyata ditemukan mayoritas beras yang dijual di pasaran, baik dalam kategori premium maupun medium, menunjukkan […]

Mentan Amran: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung

Mentan Amran: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan temuan mengejutkan terkait peredaran beras bermasalah di pasar. Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Pertanian, Amran menyatakan bahwa sebanyak 212 merek beras dari total 268 merek yang diperiksa diketahui tidak sesuai dengan ketentuan mutu, berat, dan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Temuan ini […]