Kementan Laksanakan Join Visit Dengan FAO Dan UGM, Pantau Belalang Kembara Di Pulau Sumba
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama FAO dan UGM Melakukan Kegiatan Join Visit dalam Rangka Pemantauan dan Evaluasi Kondisi Belalang Kembara di Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Kementan Laksanakan Join Visit Dengan FAO Dan UGM, Pantau Belalang Kembara Di Pulau Sumba

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan bekerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan join visit ke Pulau Sumba dari tanggal 3 sampai dengan 8 Juli 2023, mulai dari Kabupaten Sumba Timur hingga Kabupaten Sumba Barat Daya. Kunjungan ini dalam rangka memantau dan mengevaluasi kondisi belalang kembara di empat kabupaten yang selama beberapa tahun terakhir ini cukup meresahkan masyarakat Sumba.


Kunjungan awal (3/7-4/7) dilaksanakan di wilayah Sumba Timur. Kegiatan diawali pertemuan koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumba Timur. Dijelaskan oleh Kepala Dinas, Nico, bahwa secara umum serangan belalang kembara di Sumba Timur sudah jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya.


“Hampir sepanjang tahun 2022 kemarin kami terus berjibaku mengendalikan hama belalang ini. Kami melaksanakan gerakan pengendalian secara serentak dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) pada bulan Februari 2023 dengan menggunakan metode mekanik (penangkapan) dan kimiawi (pestisida). Puji Tuhan sekarang kami malah lebih sibuk dengan kegiatan panen raya di berbagai wilayah. Artinya, petani berhasil memanen tanamannya dan hama belalang sudah jauh berkurang, walaupun masih ada di beberapa kecamatan namun populasinya sudah rendah dan lebih homogen serta kepadatan populasinya rendah. Kami juga terus melakukan pengendalian siang dan malam. Tim Brigade Pengendalian terus bergerak aktif, memantau dan mengendalikan hama belalang ini,” jelas Nico.


Pada kesempatan yang sama, Gandi Purnama, Koordinator Substansi Pengendalian OPT Serealia (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan) mengatakan bahwa sekarang sudah dapat dirasakan manfaat dari pengendalian secara serentak dan kontinu, terlihat dari banyaknya petani yang melakukan panen di lahannya masing-masing. Gandi menjelaskan, “Diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mengendalikan hama, tidak hanya belalang kembara namun hama dan penyakit lainnya juga menjadi tanggung jawab bersama. Kami terus mendukung dan membantu masyarakat Sumba agar dapat menekan kerugian yang mungkin timbul akibat hama belalang ini.”



Ikut berpartisipasi juga dalam join visit ini, Prof. Alexandre Latchininsky dari FAO pusat di Roma sebagai expert belalang kembara. Alex, pria Rusia berkebangsaan Amerika, menjelaskan bahwa belalang kembara ini juga menjadi masalah di beberapa negara selain Indonesia. Menurut Alex, populasi belalang kembara di Sumba Timur bisa dikatakan menurun jika dibandingkan pada kunjungan pertamanya di bulan Juli tahun 2022.


Emergency Program dari FAO bekerja sama dengan UGM dan Kementan sudah berlangsung sejak Juni 2022 dan akan berakhir di Desember 2023. Bantuan berupa alat dan bahan pengendali, serta perlengkapan pelindung diri sudah diserahkan kepada empat Kabupaten di Sumba.


“Tahun lalu FAO berencana melaksanakan metode pengendalian dari udara dan darat, namun karena keterbatasan biaya maka kami lebih fokus kepada pengendalian lewat darat. Kita harus bisa memetakan sebaran populasi dan titik-titik lokasi pengendalian yang telah dilakukan. Ini akan membantu kita dalam melakukan evaluasi, melihat sejauh mana keberhasilan pengendalian hama belalang ini dan menentukan kebijakan selanjutnya,” lanjut Alex.


Selain pemantauan dan evaluasi kondisi belalang kembara, Tim UGM yang diwakili oleh Tri Harjaka dan Pramono melakukan kegiatan penelusuran musuh alami yaitu burung Branjangan Sumba dan eksplorasi agens hayati spesifik belalang kembara. Hal ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian yang mengarah ke ramah lingkungan dan upaya untuk memulihkan ekosistem di Sumba Timur sebagai salah satu upaya jangka panjang dalam mengelola belalang.


“Tentunya ini membutuhkan proses yang tidak sebentar, perjalanan masih cukup panjang agar ekosistem di Sumba dapat kembali lagi, musuh alami dapat berkembang dengan baik untuk menekan populasi belalang kembara sehingga selalu berada di bawah tingkat yang tidak merugikan atau di bawah ambang kendali,” tutur Tri.


Dukungan juga datang dari pemerintah setempat, Bupati Sumba Timur sudah membentuk Satuan Tugas pengendalian belalang kembara sampai dengan tingkat desa. Selain itu, Bupati juga telah menginstruksikan dan membuat peraturan perlindungan burung Branjangan yang merupakan salah satu musuh alami belalang ini. Diharapkan dengan ini kesadaran masyarakat akan terbentuk untuk menjaga lingkungannya dan tetap mengendalikan belalang kembara secara kontinu.


Selama kunjungan 2 hari, dengan ditemani oleh Brigade Perlindungan Sumba Timur, Tim join visit melakukan pemantauan di beberapa lokasi di Kecamatan Pandawai, Waingapu dan Lewa Tidahu. Belalang kembara nimfa instar 1 – 4 masih ditemukan di lokasi-lokasi tersebut namun jumlahnya cenderung rendah. Guna mencegah penyebaran dan peningkatan populasi belalang kembara, maka tim Brigade kemudian melakukan penyemprotan untuk mengendalikan hama tersebut.


Mengomentari hal tersebut, Plt. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Bambang Pamuji menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim FAO dan UGM serta teman-teman Brigade Perlindungan di Sumba Timur yang tanpa lelah terus memerangi keberadaan belalang kembara ini.


“Saya sangat mengapresiasi kinerja para petugas Brigade Perlindungan yang selalu memantau dan membantu masyarakat dalam mengendalikan hama belalang ini. Tidak mengenal siang ataupun malam, para petugas selalu siap bergerak ke lapangan melakukan penyemprotan. Kami dari pusat juga selalu mensupport dan memantau terus perkembangan hama belalang kembara ini. Upaya jangka pendek yang dilakukan yaitu fokus untuk menurunkan populasi belalang kembara di lapangan secara cepat baik menggunakan metode kimiawi maupun mekanik,” ujar Bambang.


Sementara itu, Bambang juga menjelaskan bahwa untuk jangka panjang, Kementerian Pertanian sepakat dengan FAO, UGM dan Kabupaten Sumba Timur untuk berupaya memulihkan ekosistem sehingga keseimbangan alam dapat terjaga dan lingkungan tetap lestari.


Dihubungi di tempat terpisah, Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan menegaskan komitmennya dalam membantu masyarakat untuk memerangi hama dan penyakit yang menyerang tanaman pangan. Tentunya hal ini demi tercapainya target produksi tanaman pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.


“Saya menghimbau kepada petugas POPT di lapangan agar senantiasa terus membantu petani dalam mengawal pertanamannya dari serangan hama dan penyakit. Tingkatkan pengamatan di lapangan, early warning system, dan lakukan pengendalian dini secara cepat dan tepat untuk mencegah peningkatan atau penyebaran hama ataupun penyakit,” tegas Suwandi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Rapimnas Tani Merdeka Bersama Sudaryono: Saatnya Petani Memimpin Perubahan Bangsa

Rapimnas Tani Merdeka Bersama Sudaryono: Saatnya Petani Memimpin Perubahan Bangsa

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono secara resmi membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tani Merdeka Indonesia di Auditorium Gedung F, Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (27/8/2025). Dalam sambutannya, Wamentan Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar menegaskan bahwa Tani Merdeka lahir dari semangat perjuangan akar rumput, khususnya para petani di desa-desa. Organisasi ini, menurutnya, telah menjadi […]

Sudaryono: Anak Petani Desa yang Terima Bintang Kehormatan dari Istana Negara

Sudaryono: Anak Petani Desa yang Terima Bintang Kehormatan dari Istana Negara

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono resmi menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam sebuah upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas jasa luar biasa Wamentan Sudaryono dalam sektor pertanian nasional. Selama menjabat sebagai Wamentan, ia dinilai berhasil memperkuat […]

Pasokan Beras Kian Aman, Panen Gadu 2025 Diprediksi Naik 11 Persen

Pasokan Beras Kian Aman, Panen Gadu 2025 Diprediksi Naik 11 Persen

Pilarpertanian – Produksi padi pada musim tanam gadu tahun ini diproyeksikan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Optimisme ini tidak hanya didasarkan pada pengamatan lapangan, tetapi juga diperkuat oleh proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) terkait potensi panen pada periode Juli–September 2025. BPS mencatat, luas panen padi pada Juli–September 2025 diperkirakan mencapai 3,07 juta hektare, naik 11,33 persen […]

Mentan Amran Benahi Ekosistem Perberasan demi Kesejahteraan Petani Terus Meningkat

Mentan Amran Benahi Ekosistem Perberasan demi Kesejahteraan Petani Terus Meningkat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pembenahan ekosistem perberasan nasional dilakukan bukan hanya untuk menjaga stabilitas pangan, tetapi juga demi memastikan kesejahteraan petani terus meningkat. Amran mengungkapkan, selama bertahun-tahun ekosistem perberasan tidak sehat karena adanya praktik curang seperti beras oplosan dan permainan harga oleh segelintir pelaku usaha besar. Akibatnya, petani dan […]

Mentan Amran: Ubah Mindset dan Kerja Kreatif Demi Majukan Indonesia

Mentan Amran: Ubah Mindset dan Kerja Kreatif Demi Majukan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak generasi muda dan pegawai Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk mengubah pola pikir, bekerja kreatif, dan berintegritas demi kemajuan bangsa. Ajakan tersebut disampaikan dalam kuliah umum daring yang digelar Politeknik STIA LAN Jakarta, Selasa (26/8), dan diikuti lebih dari 1.000 peserta. “Kalau ingin sukses, jangan kerja biasa-biasa […]

Mentan Amran Tegaskan Komitmen Bangun Ekosistem Pangan Sehat

Mentan Amran Tegaskan Komitmen Bangun Ekosistem Pangan Sehat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk membangun ekosistem pangan yang sehat di Indonesia sebagai kunci mewujudkan kedaulatan pangan. Komitmen tersebut disampaikan dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang digelar dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI. “Kami ingin sampaikan beberapa hal. Di […]

Mentan Amran Terima Anugerah Bintang Mahaputra Adipurna dari Presiden Prabowo

Mentan Amran Terima Anugerah Bintang Mahaputra Adipurna dari Presiden Prabowo

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman resmi menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipurna langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto, di Istana Negara pada Senin (25/8/2025). Tanda kehormatan ini diberikan atas jasa luar biasa dalam bidang pertanian melalui program swasembada pangan, subsidi alat dan benih bagi petani, serta pengendalian impor strategis. Bintang Mahaputera Adipurna adalah […]

Wamentan Sudaryono Sebut Prabowoisme Jadi Nafas Gerakan Organisasi Tani Merdeka

Wamentan Sudaryono Sebut Prabowoisme Jadi Nafas Gerakan Organisasi Tani Merdeka

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan dukungannya terhadap gerakan organisasi Tani Merdeka Indonesia, sebuah organisasi yang lahir dari semangat kerakyatan dan perjuangan petani demi kemakmuran bangsa. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar itu menegaskan, bahwa organisasi tersebut terbentuk dan bergerak berlandaskan pada nilai-nilai Prabowoisme, yakni paham kebangsaan yang berpihak pada rakyat, […]

Stabilisasi Harga Beras, Pemerintah Salurkan 43 Ribu Ton Beras SPHP Serentak Hari Ini

Stabilisasi Harga Beras, Pemerintah Salurkan 43 Ribu Ton Beras SPHP Serentak Hari Ini

Pilarpertanian – Pemerintah Indonesia menggelontorkan sekitar 43.665 ton beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) secara serentak pada Sabtu (30/8/2025) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini berpusat di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, dan tersebar di ribuan titik seluruh Indonesia. Ini merupakan bagian dari penyaluran beras SPHP yang ditargetkan mencapai 1,3 juta ton untuk […]