Kementan Lakukan Gerakan Panen Kacang Hijau di Kabupaten Purworejo, Demi Mendukung Peningkatan Ekspor
Kegiatan Gerakan Panen Kacang Hijau di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Kementan Lakukan Gerakan Panen Kacang Hijau di Kabupaten Purworejo, Demi Mendukung Peningkatan Ekspor

Pilarpertanian - Prospek budidaya komoditi kacang hijau akhir-akhir ini memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan untuk para petani dikarenakan produksi kacang hijau dalam negeri ternyata telah diminati beberapa negara tetangga. Pada tahun 2022, Kementerian Pertanian mendorong peningkatan produksi kacang hijau dengan memberikan perhatian lebih melalui dukungan anggaran APBN untuk pengembangan kacang hijau nasional pada Tahun 2022.


Kabupaten Purworejo khususnya Kecamatan Pituruh merupakan salah satu sentra produksi kacang hijau di pulau Jawa, dengan produksi pertahun sebesar 3.295 (ton), mereka mampu memenuhi kebutuhan kacang hijau sendiri. Beberapa waktu lalu dilakukan Gerakan Panen kacang hijau di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.


Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Yuris Tiyanto mengungkapkan, bahwa komoditi kacang hijau merupakan komoditas pangan yang potensial untuk dibudidayakan di musim kemarau dibandingkan komoditas palawija lainnya, karena secara agronomis dapat tumbuh pada lahan kering, resiko gagal panen kecil, teknologi budidaya mudah dan umur tanam pendek, input biaya produksi, memiliki pangsa pasar luas dan harga panen stabil.


“Kemauan petani untuk mengembangkan kacang hijau sebegai keperluan ekspor, akan kita dukung terus dan yang lebih penting lagi kita akan dukung terus petani disini untuk mekanisasi, karena di sini untuk mekanisasi pratanam yaitu berupa alat pengolah tanah yang wujudnya rotary guna menghemat tenaga kerja itu belum ada, kemudian alat paska panennya juga belum ada,” ungkap Yuris.



Yuris menambahkan, “salah satu tantangan untuk budidaya kacang hijau tahun ini terutama di Jawa Tengah adalah curah hujan yang cukup tinggi sehingga banyak petani yang gagal panen, namun Kabupaten Purworejo khususnya Kecamatan Pituruh masih berhasil melakukan produktivitas dengan kualitas panen yang tinggi. Hal ini terbukti dari hasil ubinan panen mencapai 1,9 ton/ha dan harga jual yang tinggi mencapai Rp18.000-Rp19.000 per kg. Nah hari ini kita coba dan ternyata hasil panen kacang hijau dengan combine harvester itu sangat bagus sekali, tinggal nanti ditambah dengan yang namanya rumah UV untuk pengeringan Insya Allah nanti hasilnya akan lebih bagus lagi,” pungkas dia.


Sementara itu, Hj. Yuli Astuti, Wakil Bupati Kabupaten Purworejo berharap kegiatan budidaya kacang hijau berkualitas ekspor dapat berlangsung terus khususnya di Kecamatan Pituruh.


“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih atas kesiagaan dari Kementerian Pertanian yang sudah membimbing petani kita sehingga bisa menghasilkan khususnya kacang hijau yang baik mutunya, dan juga bisa untuk kualitas ekspor,” jelasnya.


Sebagai informasi, rata-rata luas tanam kacang hijau Jateng 2018-2021 seluas 97.477 ha dengan provitas 11,20 ku/ha dan rata-rata luas tanam Purworejo 2018-2021 seluas 3.017 ha dengan provitas 11,71 ku/ha. Pengembangan kacang hijau di Kabupaten Purworejo khususnya Kecamatan Pituruh ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian berupa dukungan anggaran APBN dan Pemda. Untuk pengembangan kacang hijau nasional pada Tahun 2022 seluas 3.000 ribu ha di 6 provinsi dimana bantuan untuk Provinsi Jawa Tengah seluas 1.250 ha dan sudah realisasi 100%.


Karsono, Ketua Gapoktan Mekar Tani mengatakan, peluang permintaan kacang hijau dari luar negeri menjadi tantangan untuk terus menghasilkan inovasi varietas kacang hijau unggulan. Dengan adanya bantuan dari Kementan, ia berharap pengembangan budidaya kacang hijau dapat meningkatkan produktivitas yang maksimal.


“Petani mengharapkan bantuan-bantuan terutama untuk alat sebagai pembantu menanam yang satu, yang kedua pembantuan berupa alat yang untuk memanennya, juga yang ketiganya mengharapkan untuk pengamatan hama dan cara pengendaliannya,” ucap Karsono.


Pada kesempatan lain, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan, bahwa untuk mendukung permodalan petani, skema pembiayaan budidaya perlu diintegrasikan bantuan dari Kementan, Dana Desa, Subsidi Pupuk serta pinjaman KUR untuk memenuhi kebutuhan analisis usaha tani. Pengembangan kawasan kacang hijau di Purworejo dibangun dengan model industri dari hulu ke hilir termasuk pada saat pascapanen.


“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa kita harus lakukan kegiatan extraordinary, terukur, nyata untuk peningkatan produksi, substitusi impor dan peningkatan ekspor serta digitalisasi sistem proses produksi sampai dengan pelaporan,” jelas Suwandi.


“Kementan mentargetkan peningkatan luas tanam dan produksi kacang hijau, serta memperkuat kerja sama dan sinergi antar petani dengan stakeholder terkait, dan juga mendorong terbentuknya kelembagaan petani yang berbasis korporasi,” tutup Suwandi.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran di Munas BEM SI ke-18: Mahasiswa Harus Jadi Motor Inovasi Pertanian dan Kedaulatan Pangan

Mentan Amran di Munas BEM SI ke-18: Mahasiswa Harus Jadi Motor Inovasi Pertanian dan Kedaulatan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam implementasi transformasi pertanian Indonesia dari sistem tradisional menuju pertanian modern yang berbasis teknologi dan inovasi. Dalam arahannya pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-18 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Institut Pertanian Bogor (IPB), Amran menegaskan bahwa masa depan pertanian […]

HKTI: Mentan Amran Tokoh Pemersatu HKTI

HKTI: Mentan Amran Tokoh Pemersatu HKTI

Pilarpertanian – Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Oesman Sapta Odang (OSO), menyebut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai sosok pemersatu di tubuh HKTI. Ia menilai kepemimpinan Amran tak hanya kuat dalam visi pertanian, tetapi juga mampu merajut kembali simpul-simpul organisasi yang sempat renggang. “Pak Amran ini menteri yang canggih. […]

Mentan Amran: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung

Mentan Amran: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan temuan mengejutkan terkait peredaran beras bermasalah di pasar. Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Pertanian, Amran menyatakan bahwa sebanyak 212 merek beras dari total 268 merek yang diperiksa diketahui tidak sesuai dengan ketentuan mutu, berat, dan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Temuan ini […]

Mentan Amran Pastikan Penyatuan HKTI Memperkuat Akselerasi Sektor Pertanian

Mentan Amran Pastikan Penyatuan HKTI Memperkuat Akselerasi Sektor Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa penyatuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan memperkuat akselerasi pembangunan sektor pertanian nasional. Langkah ini dinilai strategis memperkuat peran kelembagaan petani untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan. Sejak Musyawarah Nasional (Munas) VII di Bali pada Juli 2010, HKTI mengalami dinamika […]

Akhir Drama Dualisme! Kubu Moeldoko dan Fadli Zon Sepakat Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua Umum HKTI

Akhir Drama Dualisme! Kubu Moeldoko dan Fadli Zon Sepakat Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua Umum HKTI

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan tanggapannya terkait dukungan kuat dari berbagai pihak untuk menjadikannya Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI dan Kongres Tani Indonesia yang berlangsung di Kementerian Pertanian, Jakarta, Sudaryono menegaskan komitmennya untuk menyatukan dualisme yang telah lama […]

Satgas Pangan Beri Waktu 2 Minggu Agar Pelaku Usaha Beras Patuhi Aturan

Satgas Pangan Beri Waktu 2 Minggu Agar Pelaku Usaha Beras Patuhi Aturan

Pilarpertanian – Pemerintah memberikan ultimatum tegas kepada para pengusaha beras agar segera mematuhi regulasi yang berlaku, khususnya terkait mutu, harga, dan kesesuaian informasi pada kemasan produk. Hal ini disampaikan usai Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap hasil investigasi nasional yang menunjukkan anomali pada produk beras yang beredar di pasaran dan berpotensi merugikan konsumen hingga Rp 99,35 triliun […]

FAO Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 juta ton, Cetak Sejarah Baru

FAO Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 juta ton, Cetak Sejarah Baru

Pilarpertanian – Lembaga pangan dunia, Food and Agriculture Organization (FAO), dalam laporan terbarunya Food Outlook – Biannual Report on Global Food Markets Juni 2025, memproyeksikan bahwa produksi beras Indonesia akan mencapai 35,6 juta ton pada musim tanam 2025/2026. Proyeksi produksi FAO tersebut menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi Indonesia dalam tiga […]

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

Pilarpertanian – Langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membongkar praktik curang 212 mafia pangan dari 10 provinsi menuai apresiasi dan dukungan luas dari masyarakat. Investigasi gabungan yang melibatkan Kementerian Pertanian, Satgas Pangan Polri, dan Kejaksaan Agung mengungkap modus kejahatan mafia pangan berupa penjualan beras dengan mutu tak sesuai, berat tidak sesuai label, serta […]

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja melaksanakan investigasi yang mengevaluasi mutu dan harga beras yang beredar di pasaran. Temuan ini menunjukkan adanya potensi kerugian besar bagi konsumen, dengan total kerugian yang bisa mencapai hingga Rp 99,35 triliun per tahun. Ternyata ditemukan mayoritas beras yang dijual di pasaran, baik dalam kategori premium maupun medium, menunjukkan […]