Kementan Tumbuhkan Minat Kaum Muda Jadi Petani
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi Saat Menghadiri Bimbingan Teknis Propaktani Episode 1042 Secara Daring.

Kementan Tumbuhkan Minat Kaum Muda Jadi Petani

Pilarpertanian - Indonesia kini sedang mengalami bonus demografi, di mana jumlah penduduknya didominasi oleh generasi milenial dan gen Z yang berada pada usia produktif kerja. Bonus demografi ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menarik minat generasi muda untuk menjadi petani. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1041 dengan tema “Menumbuhkan Kaum Muda Untuk Menjadi Petani” (Kamis/9-11-2023).


Duta Pemuda Tani Indonesia, Janu Muhammad yang juga merupakan petani milenial Sleman, D.I. Yogyakarta menceritakan pengalamannya berkecimpung di dunia pertanian. “Berawal dari keinginan membantu orang tua, para petani dan pedagang sayur yang terdampak pandemi, kami membangun platform wirausaha soial pertanian yang melayani penjualan sayur secara online (sayursleman.id) serta melakukan pelatihan di bidang pertanian yang kini bernama Sayur Sleman Academy”, ungkap Janu.


“Berbisnis di sektor pertanian tidak melulu soal profit, tapi juga benefit (keberkahan). Strategi terbaik untuk mengajak generasi muda menjadi petani adalah dengan memberikan contoh nyata. Saatnya generasi muda memajukan sektor pertanian”, sebut petani milenial kelulusan S2 dari University of Birmingham, United Kingdom tersebut.


Hasbi Abdullah selaku Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia menjelaskan pentingnya peran pemuda dalam pertanian. “Sektor petanian mengalami degradasi petani sehingga sangat penting untuk melibatkan generasi muda. Dengan menginspirasi dan mendidik mereka, kita dapat memastikan masa depan pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan”, ujar Hasbi.



“Petani muda membawa perspektif segar, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi di sektor pertanian. Antusiasme mereka mendorong perubahan positif dan cara berpikir baru. Dengan memberdayakan generasi muda, kita dapat mengatasi tantangan, seperti ketahanan pangan dan perubahan iklim”, pungkas Hasbi.


Alfhi Fusvita Cahya selaku Presiden Direktur Indonesia Sejahtera Group mengungkapkan sejumlah tips dalam menjalani usaha di bidang pertanian. “Terdapat sejumlah tips agar selalu bersemangat dalam menjalani usaha di bidang pertanian antara lain melihat bahwa potensi pertanian Indonesia sangat luar biasa tinggi, melihat potensi pasar luar negeri yang dapat didukung oleh Indonesia, melihat peluang harga yang dapat bersaing secara kompetitif dengan nilai jual lebih, permintaan luar negeri yang sangat tinggi. Selain itu, perlu dilakukan strategi pemasaran dan penjualan produk pertanian antara lain dengan pemanfaatan teknologi digital, konten pemasaran yang menarik, partisipasi dalam pameran dan expo, program promosi dan diskon”, ungkap Alfhi.


“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2022 sebanyak 64,50 juta penduduk yang ada di Indonesia adalah pemuda, namun hanya sebesar 21% saja dari jumlah tersebut yang bekerja di sektor pertanian. Harapannya dengan adanya generasi muda Indonesia yang menjadi petani dapat menjadikan sektor pertanian lebih produktif dan meningkatkan jumlah produksi panen”, lanjut Alfhi.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang juga merupakan Ketua Umum HA PSL turut mendorong generasi muda untuk berkontribusi di sektor pertanian. “Selama ini imej yang terbangun soal pertanian itu lumpur, becek, kotor, untungnya tipis, resiko alamnya tinggi dan lain sebagainya. Namun dengan berkembangnya teknologi, saat ini kondisinya sudah berbeda. Yang pertama bahwa pertanian itu menguntungkan, jika kita melihat daftar sepuluh orang terkaya di Indonesia justru sebagian besar bergerak di bisnis berbasis pertanian. Yang kedua bahwa pertanian merupakan proses bisnis yang tidak pernah habis sepanjang masa karena selama manusia membutuhkan makanan maka pertanian akan terus berlanjut”, jelas Suwandi.


“Yang berikutnya adalah segala disiplin ilmu bisa berkontribusi pada sektor pertanian karena inti pertanian bukan pada ilmunya tetapi ada pada keuletan, ketekunan, dan mau untuk belajar terus-menerus menuju kesuksesan. Terakhir pertanian kita telah memasuki era teknologi baik mekanisasi maupun terkait teknologi informasi/digitalisasi. Ini saatnya kaum muda tunjukkan bahwa pertanian tidak perlu selalu kotor-kotoran tetapi dengan memanfaatkan smart farming secara remote, digitalisasi dan mekanisasi sehingga proses produksi tetap dapat berjalan”, lanjut Suwandi.


“Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar fokus peningkatan produksi salah satunya komoditas padi, produktivitas dan kualitas hasil guna mensejahterakan petani”, pungkas Suwandi.


Sebagai informasi KSA BPS bahwa luas panen padi tahun 2023 diperkirakan 10,20 juta hektar dengan produksi 53,63 juta ton GKG atau setara 30,90 juta ton beras.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian siap menggelar Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 2-4 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]