Kostratani Lakukan Pemberdayaan SDM Pertanian

Kostratani Lakukan Pemberdayaan SDM Pertanian
Foto : Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi Saat Meresmikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gunung Sugih Lampung Tengah Menjadi BPP Model Kostratani.

Pilarpertanian - Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) akan melakukan pemberdayaan SDM. Sebab, kesuksesan pembangunan pertanian diawali dari kualitas sumber daya manusianya.

Hal ini dinyatakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi saat meresmikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gunung Sugih Lampung Tengah menjadi BPP Model Kostratani, Kamis (03/09).

Peresmian BPP Model Kostratani di Kecamatan Gunung Sugih disaksikan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah, Camat Gunung Sugih, Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan Lampung), Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung.

Hadir juga Petugas Pendamping dari Balai Karantina Pertanian Lampung, Koordinator Penyuluh dan Kepala BPP Gunung Sugih, seluruh penyuluh dan pejabat fungsional di BPP Gunung Sugih, beberapa anggota kelompoktani dan Gapoktan, perwakilan Petani Milenial serta perwakilan dari Kelompok Wanita Tani (KWT).

Kostratani adalah salah satu program pembangunan pertanian yang memberdayakan seluruh sumber daya manusia pertanian di tingkat kecamatan. Terutama dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian dengan cara mengoptimalikan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

Tujuan Kostratani adalah pemenuhan sarana, prasarana, kelembagaan, kapasitas SDM Pertanian dan penyelenggaraan pembangunan pertanian di kecamatan berbasis teknologi informasi.

Dalam kesempatan ini, Dedi Nursyamsi juga menyaksikan pemaparan kinerja BPP Gunung Sugih dan menyampaikan pujiannya.

“Luar biasa! Produktivitas padi di Gunung Sugih mencapai 7,2 ton per hektar. Dimana produktivitas rata-rata sekarang adalah 5,2 ton per hektar. Luar Biasa!” puji beliau.

Dedi menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan pertanian dimulai dari kualitas penyuluhnya. Dedi pun menegaskan bahwa Penyuluh harus pintar, update dan melek teknologi agar dapat menjalankan tugasnya, yaitu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan merubah sikap petani.

“Penyuluh adalah otak petani. Artinya, apa yang dilakukan oleh petaninya, tidak jauh dari apa yang disampaikan oleh penyuluhnya!” tegas beliau.

Untuk meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian, Dedi memperkenalkan Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung sebagai unit kerja di bawah Kementerian Pertanian yang ada di Provinsi Lampung yang tugasnya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian.

Selain memuji kinerja penyuluh, Dedi juga menyampaikan apresiasinya kepada BPP Gunung Sugih yang telah melaksanakan fungsi kostratani.

“Saya tidak salah memilih BPP Gunung Sugih sebagai BPP Kostratani!” ujar Dedi sebelum meresmikan BPP Gunung Sugih sebagai Model Kostratani.

Dedi juga mencanangkan BPP Gunung Sugih akan menjadi BPP Gunung Sugih menjadi Model BPP Kostratani yang menjadi contoh dan teladan bagi BPP lainnya di Kabupaten Lampung Tengah bahkan di Provinsi Lampung.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Dedi kembali menegaskan bahwa kedatangannya adalah untuk membangun pertanian melalui Program Kementerian Pertanian, yaitu Kostratani.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menegaskan bahwa Kostratani dibuat untuk menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.

“BPP Kostratani mempunyai fungsi sebagai pusat data dan informasi pertanian. Semua data dan informasi itu akan terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementan. Artinya, dengan demikian kita bisa memantau perkembangan pertanian di daerah. Kita juga bisa tahu apa kendala yang mereka hadapi,” kata Mentan SYL.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan