Mentan Amran Didaulat Menjadi Ketua Alumni Perguruan Tinggi Negeri Se-Indonesia
Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kini mengemban amanah baru. Tak hanya fokus mengurus ketahanan pangan nasional, ia juga didaulat sebagai Koordinator Presidium Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) periode 2025-2028, sebuah wadah yang menaungi alumni dari berbagai perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.
Dalam perhelatan Sidang Umum Majelis Umum ke-III HIMPUNI di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (21/2/2025), Mentan Amran menerima mandat tersebut dengan semangat dan keyakinan. Ia percaya bahwa kekuatan alumni bukan sekadar kumpulan nama dalam sebuah daftar, tetapi sebuah jaringan besar yang mampu menggerakkan perubahan nyata.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Dengan kolaborasi kita akan membuat lompatan eksponensial dan membuat legacy di masa depan,” kata Mentan Amran usai didaulat sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI pada Jumat (21/2/2025).
Mentan Amran yang juga Ketua Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) terpilih sebagai Koordinator Presidium setelah hasil diskusi dan rembuk dalam Sidang Pleno V yang dilakukan dengan mekanisme musyawarah mufakat.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran menyampaikan bahwa kekuatan besar dari alumni adalah kebersamaan dan komitmen untuk andil dalam membangun bangsa menuju Indonesia Emas. Oleh karena itu, ia mendorong kolaborasi alumni perguruan tinggi negeri dengan memaksimalkan bidang masing-masing.
“Kami mengajak putra-putri terbaik bangsa untuk berdiskusi dan membuka wawasan demi kemajuan Indonesia di masa depan. Kita kerahkan kemampuan di seluruh sektor, ada akademisi, ada pengusaha, kemudian peran pemerintahan untuk kemajuan bangsa,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa dengan kekuatan dari sekitar 10 juta alumni perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia, gagasan besar Presiden Prabowo dan pendiri bangsa dapat diwujudkan.
“Presiden Prabowo ingin mencapai Indonesia emas dan beliau letakkan pondasinya sekarang dan butuh dukungan dari kita semua. Jika empat gagasan—swasembada pangan, pangan bergizi, biofuel, hilirisasi—kita jalankan, Indonesia bisa menjadi negara super power,” pungkasnya.(BB)