Mentan Bersama Forum Rektor Membentuk Pokja Pangan

Mentan Bersama Forum Rektor Membentuk Pokja Pangan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyempatkan diri mengikuti Dialog dengan para Rektor Indonesia dalam Konvensi Kampus yang merupakan bagian dari rangkaian acara Forum Rektor Indonesia di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar Sulawesi Selatan, Kamis (15/2/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan mengharapkan peran aktif pendidikan tinggi untuk pertanian Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pertanian tradisional harus berubah menjadi pertanian modern. Kita sudah punya peta jalan 2045, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia”, katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk menjadi pertanian modern membutuhkan teknologi dan Universitas lah yang mampu menemukan berbagai teknologi unggul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dukungan  para rektor dan akademisi sangat mutlak dalam membangun pertanian,” ujar Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri dan juga dosen Unhas itu juga menyatakan bahwa Kementerian Pertanian saat ini harus bergerak cepat. “Kebijakan yang menghambat Pertanian harus dihilangkan,” tegas Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, salah satu yang menjadi contoh kebijakan adalah pengadaan benih, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian (alsintan) yang sebelumnya dengan tender sekarang menjadi penunjukkan langsung melalui sistem e-procurement dan e-catalog. Sebab, panen, tanam dan pengentasan hama tidak bisa menunggu tender”, ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain soal kebijakan, Kementerian Pertanian juga melakukan perubahan besar dalam hal sumberdaya manusia, anggaran, hingga upaya hilirisasi hasil Pertanian. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran berharap kampus bisa memberikan dukungan penuh untuk Pertanian. Sebab, inovasi datangnya dari kampus. “Pangan menjadi paling strategis dalam isu keamanan ke depan. Kebutuhan pangan dan energi semakin meningkat, sementara lahan tetap. Yang bisa menjawab adalah teknologi, dan ini datangnya dari kampus,” beber Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kami sangat menghargai inovasi. Jika ada penemuan baru dari peneliti di kampus-kampus. Amran berharap langsung dimasukkan ke dalam e-catalog.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Langsung kami beli, kami berikan royalti, sebagai penghargaan,” ujar Amran sambil berharap penelitian pertanian bisa sejalan dan bersinergi dengan visi pemerintah untuk menepis ego sektoral.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Indonesia harus optimis karena beberapa komoditas mulai swasembada, bahkan sudah ekspor. “Bawang merah dulu selalu impor, sekarang sudah ekspor ke 6 negara. Begitu juga dengan jagung sudah ekspor dan negara tetangga siap menerima lebih banyak” beber Amran bangga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam dialog tersebut hadir Ketua Forum Rektor Indonesia terpilih Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MADan Wakil Ketua Forum Rektor Prof.Sutarto Hadi, MSc
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Forum Rekror menyepakati dibentuk unit khusus yang membidangi pangan dalam bentuk Kelompok Kerja (POKJA) Pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pokja Pangan ini akan intensif mendorong pemanfaatan teknologi dan rutin mengadakan rapat koordinasi membahas berbagai inovasi dan penerapannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pokja Pangan ini harus implemented, yakni hasil hasil riset Perguruan Tinggi harus langsung diterapkan di petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Inovasi teknologi benih unggul, teknis budidaya, mekanisasi, pasca panen dan lainnya yang dihasilkan Perguruan Tinggi untuk diterapkan di lapangan. Misalnya penemuan benih padi IPB-3S oleh IPB kini sudah disebarkan ke petani melalui program Kementerian Pertanian.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan