Mentan SYL Launching Nursery Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Saat Melaunching Nursery Modern Tanaman Perkebunan Perdana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Mentan SYL Launching Nursery Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur

Pilarpertanian - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melaunching nursery modern tanaman perkebunan perdana di Kabupaten Cianjur guna memperkuat logistik benih perkebunan nasional. Nursery modern ini didorong mampu memproduksi benih kopi yang diharapkan dapat menyokong penyediaan kebutuhan benih unggul guna mewujudkan Indonesia mandiri benih komoditi perkebunan secara nasional dan kopi Indonesia naik kelas di kancah dunia.


“Hari ini kita bersama jajaran pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Cianjur di sini untuk melihat dan melaunching hadirnya nursery modern dengan sistem pertanian green house dan berbagai penerapan smart farming yang dilakukan di tempat ini lebih khusus terkait dengan nursery atau pembibitan kopi. Saya kira ini nursery termodern saat ini,” kata Mentan SYL saat meninjau sekaligus Launching Nursery Modern Tanaman Perkebunan di Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Kamis (20/7/23).


Ia mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan membangun pusat nursery tanaman perkebunan merupakan tindaklanjut arahan Presiden Jokowi pada Oktober 2022 untuk membangun pusat pembibitan khususnya komoditas kelapa, jambu mete dan kopi. Oleh karena itu, Kementan melalui Ditjen Perkebunan merancang pengembangan pembibitan di Nursery Modern ini dengan produksi 5 juta batang benih kopi per tahun.


“Dan di luar Nursery ini yakni pembibitan rakyat juga akan tetap diasistensi, dikendalikan oleh Direktorat Perkebunan sehingga dalam 1 tahun akan ada benih kurang lebih 10 juta batang benih kopi,” terangnya.



Diketahui luas areal kopi sebesar 1.279.570 ha dengan banyak stakeholder yang terlibat (pekebun, pedagang, pemasok industri, pengolah, dll). Perkebunan kopi 96,6 persen didominasi oleh perkebunan rakyat dengan petani 1,85 juta KK, tenaga kerja 27.946 TK dengan rata-rata kepemilikan seluas 1,45 Ha/KK. Produksi 786,191 ton dengan produktivitas 817 kg/ha mampu memberi input bagi industri kopi yang menghasilkan devisa bagi negara.


“Sesuai petunjuk Bapak Presiden agar betul – betul kopi kita akan menjadi kopi kelas dunia yang tentu saja kita berharap menjadi kopi terbesar di dunia pada saatnya. Kita berharap tidak ada tempat ngopi di dunia tanpa kopi yang berasal dari Indonesia,” ucap Mentan SYL.


“Hari ini saya melihat bagaimana benih kopi Gayo coba dikembangkan di tempat ini dan keliatannya sangat bagus. Kalo 5 juta kita sebar pada tahun ini berarti ada 5 juta pohon punya prospek ke depan, kalo 10 juta berarti 10 juta berarti di masa mendatang kita punya kekuatan kopi melebihi kopi di seluruh dunia,” tambahnya.


Mentan SYL mendorong seluruh jajaran pemerintah Jawa Barat dan seluruh petani Cianjur dapat memanfaatkan fasilitas nursery tanaman perkebunan ini secara maksimal sehingga hadirnya nursery memberikan dampak yang signifikan dari segi ekonomi hingga sosial. Hal yang sama dengan kelapa, sebanyak 20 juta kelapa harus dikembangkan pada nursery modern ini.


“Sementara Ditjen Perkebunan sedang mempersiapkan. Mudah-mudahan seluruh Indonesia Nyiur melambai, kopi yang bagus, coklat atau kakao yang diminati seluruh dunia, kita bisa hadirkan dengan kekuatan kolaborasi masyarakat dan pemerintah,” tandasnya.


Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menambahkan pihaknya telah menyiapkan kebun perbenihan (nursery) di beberapa lokasi dengan jumlah besar, khususnya untuk komoditas kelapa, jambu mete dan kopi. Pengembangan kawasan perkebunan ini diharapkan dapat memudahkan akses terhadap benih unggul bermutu serta membangun sistem perbenihan perkebunan yang progresif, maju, mandiri dan modern.


“Nurseri Modern Tanaman Perkebunan yang dibangun di Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur ini dikhususkan pada komoditas kopi, bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan ini merupakan yang pertama kali Ditjenbun mendapatkan pendanaan SBSN,” kata Andi.


Lebih lanjut Andi mengatakan Direktorat Jenderal Perkebunan berkomitmen untuk mengembangkan kawasan perkebunan dengan menyediakan benih unggul sehingga tujuan peningkatan produksi dan produktivitas dapat tercapai. Melalui Nurseri ini, akan disiapkan benih kopi siap salur sebesar 5 juta batang per tahun.


“Kopi yang diproduksi di nursery ini adalah kopi unggul yang sudah dilepas oleh pemerintah dengan produktivitas tinggi. Varietas kopi tersebut adalah jenis Arabika,” ucapnya.


Andi menegaskan, Nursery Modern Tanam Perkebunan ini berbasis smart farming yakni memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk pengendalian secara otomatis penyiraman benih pada Green House dan Shading House, serta dapat memantau suhu. Melalui langkah pembangunan Nursery Modern Gekbrong ini diharapkan memberi manfaat berupa percepatan pengadaan benih perkebunan dengan tetap memperhatikan kuantitas, kualitas, sekaligus efektivitas distribusinya.


“Kita berharap Nursery modern ini akan menjadi salah satu penyokong kegiatan perekonomian yang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” tukas Andi.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian siap menggelar Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 2-4 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]