P4S Tungbers Pertahankan Pangan Lokal Sei Sapi Ditengah Maraknya Fast Food
Foto : Se’i, makanan khas NTT terbuat dari daging sapi menjadi primadona ditengah maraknya fast food di NTT.

P4S Tungbers Pertahankan Pangan Lokal Sei Sapi Ditengah Maraknya Fast Food

Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyatakan siap menyambut potensi wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bisa meningkatkan populasi dan produksi komoditas peternakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, pengelolaan yang maksimal dinilai bisa memberikan dampak signifikan terutama dalam pemenuhan pasar ekspor. Karena itu, dirinya akan melakukan Gerakan tiga kali ekspor (Gratieks).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
NTT merupakan salah satu lumbung ternak sapi Nasional dan Kabupaten Kupang merupakan salah satu daerah penyuplai terbesar kebutuhan protein hewani, Kami mendukung pembangunan pertanian di NTT. Oleh karena itu, sarana prasarana dan pengembangan komoditas menjadi prioritas, tapi harus sesuai dengan agroklimat dan ekosistem agar bisa berkembang,” ujar Syahrul. ” kata Syahrul
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan terkait 3 komoditas bahan pokok yang rentan, yaitu gula, bawang putih, dan daging sapi, petani bisa memanfaatkan peluang ini untuk menggenjot produksi pangan varietas lokal, tentunya dengan pendampingan dari para penyuluh pertanian yang ada di Kostratani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu pangan lokal mudah dibudidayakan, dan setiap daerah memiliki ragam pangan yang khas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mari kita optimalkan potensi pangan lokal, negeri ini memiliki potensi pangan lokal yang luar biasa besar dan bisa menjadi substitusi beras sebagai makanan pokok,” jelas Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Prof Dedi menjelaskan bahwa ada banyak keuntungan mengkonsumsi pangan lokal, diantaranya adalah lebih segar, khas dan rasanya tidak kalah dengan pangan impor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketersediaan pangan hewani dapat berasal dari produk peternakan diantaranya adalah daging sapi. Daging sapi cukup penting karena mempunyai nilai gizi cukup tinggi dan merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia, yang diidentifikasikan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seperti kita ketahui bersama, di NTT terdapat Sapi Timor (sapi local) maupun Sapi Bali, yang mana Sapi Timor dan Sapi Bali adalah salah satu sapi lokal yang layak untuk dibudidayakan dan dikembangkan sebagai sapi potong di Indonesia, karena potensial sebagai sapi penghasil daging yang mempunyai keunggulan mampu beradaptasi dengan lingkungan tropis. Dengan dikembangkannya Sapi Timor dan Sapi Bali diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berbagai usaha telah dilakukan termasuk meningkatkan produksi hasil ternak sapi. Produksi hasil ternak sapi yang tinggi tentunya harus diimbangi dengan penanganan pasca panen serta pengolahannya, sehingga bahan pangan hewani tersebut dapat sampai ke konsumen dalam kondisi yang baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Manfaat dari pengolahan daging sapi antara lain untuk memperpanjang waktu penyimpanan, mempertahankan nilai gizi serta memberi peluang untuk penganekaragaman jenis olahan yang tentunya akan meningkatkan nilai tambah dari produk daging tersebut. Pengenalan aneka olahan daging sapi akan sangat bermanfaat bagi para peternak khususnya dan para konsumen umumnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejalan dengan program Kementerian Pertanian tentang pengolahan pangan lokal atau panganan lokal, P4S Tungbers Selaku Binaan BBPP Kupang membuat Olahan Sapi menjadi Se’i sapi khas NTT dan Olahan ini menjadi Primadona ditengah maraknya fast food di NTT dan Hasil yang di buat oleh P4S Tungbers di Pasarkan di Pusat Oleh-oleh Khas NTT dan sebagai Pusat Pelatihan Swadaya Olahan Se’I ini pun menjadi mata pelatihan yang selalu di ajarkan kepada peserta pelatihan pengolahan hasil bagi Peserta Pelatihan Non aparatur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Daging se’i (daging asap) merupakan produk olahan tradisional yang telah populer di NTT. Daging se’i yang diolah oleh masyarakat NTT secara tradisional umumnya menggunakan garam dapur, sendawa chili/salpeter, daging sapi dan kayu serta daun kusambi (Schleichera Oleasa) sebagai sumber asap.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengasapan dengan menggunakan kayu dan daun kusambi memberikan aroma daging asap yang khas dan berpengaruh terhadap warna daging yaitu daging menjadi merah mengkilap  atau merah cerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelebihan yang dapat diperoleh dari proses pengolahan daging se’i adalah bahwa daging yang diasapi dapat disimpan lebih lama dan palabilitasnya tinggi, meskipun derajat kesukaan sepenuhnya tergantung kepada selera konsumen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Umunya dalam pengolahan daging se’i daging yang digunakan masih segar, warna merah cerah, terdiri dari serat-serat bergaris melintang yang arahnya sejajar dan daging harus bebas dari penyakit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Proses Pembuatan Sei sebagai berikut :
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Proses pelunakan daging:


Proses pengirisan daging selebar ± 2 jari dan setebal ±3 cm tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, serta seragam, serta masih utus memanjang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam proses pelunakan ini, apabila daging yang digunakan terlalu tua/keras, maka dapat digunakan papain untuk merendam daging tersebut agar sedikit lunak. Sering juga digunakan cara tradisional dengan cara daging yang telah dipotong dicampur dengan daun papaya atau ditumbuk/digepuk dengan tujuan mematahkan serat-serat daging supaya menjadi lunak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam proses pelunakan dengan cara ini, upayakan agar daging tidak terlalu hancur karena akan menghasilkan sei yang kurang baik. Cara lain untuk mendapatkan se’I yang empuk adalah dengan mengirisnya dengan arah serat melintang sehingga mudah pada saat dikunyah.


Proses kyuring (direndam dalam bumbu) :


Kyuring merupakan proses perendaman daging yang telah diiris dan ditumbuk. Sebagai bahan untuk kyuring adalah campuran antara garam dan garam salpeter atau NaNO2 /KNO3/garam sendawa (jika ada) dengan formulasi umum garam (NaCl) sebanyak 1-2% utk 1 kg daging (± 1 sendok makan) dan garam saltpeter 500/mg atau 0,05% untuk 1 kg bahan/daging sapi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan air secukupnya dan dilakukan proses kyuring selama 6-12 jam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah dilakukan proses kyurin daging diangkat, digantung untuk mengeluarkan air dari daging dan sisa–sisa darah selama 1-2 jam. Proses ini sangat penting sebab apabila daging yang tidak ditiriskan terlebih dulu tapi langsung di asap akan menghasilkan se’I yang berwarna merah kehitaman.



Pengasapan:


Setelah daging di kyuring dan digantung kemudian diasap dengan menggunakan tungku batu atau drum pengasap (sesuai alat yang ada) dan sebagai bahan bakarnya adalah kayu api/arang yang berasal dari kayu jenis kusambi. Pada bagian atas daging ditutupi juga dengan daun kusambi, penutupan ini memberikan pengaruh pada aroma seI yang akan di hasilkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada proses pengasapan, yang perlu diperhatikan adalah kayu api/arang, jangan sampai mengeluarkan nyala api pada saat pengasapan dan jarak antara daging dengan bara api ± 30 cm. Hal ini akan mempengaruhi hasil dimana nyala api akan membuat daging terbakar dan hangus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Proses pengasapan 15-30 menit tergantung pada panas yang diberikan dan jumlah daging serta besarnya alat yang digunakan. Pada saat mengasap daging harus dibalik-balik agar semua permukaan merata .


Penyimpanan :


Daging hasil olah menjadi Sei dapat di simpan lebih lama
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyimpanan di ruang terbuka dapat dilakukan seperti penyumpanan ikan asap yaitu di letakkan di atas tungku perapian memasak (secara tradisional)
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Atau di simpan dalam lemari pendingin


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Dorong Percepatan Hilirisasi Gambir di Sumatera Barat

Mentan Dorong Percepatan Hilirisasi Gambir di Sumatera Barat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mendorong percepatan hilirisasi komoditas gambir di Sumatera Barat. Menurutnya, daerah ini memiliki potensi luar biasa karena mampu memasok hingga 90 persen kebutuhan gambir dunia dengan tujuan ekspor utama ke India, Pakistan, Singapura, Thailand, dan Malaysia. “Seperti yang kita akan lakukan di Sumatera Barat ini, potensinya luar biasa besar. […]

Dalam Raker Bersama DPD RI, Mentan Paparkan Lompatan Pertanian Sepanjang 2025

Dalam Raker Bersama DPD RI, Mentan Paparkan Lompatan Pertanian Sepanjang 2025

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan capaian kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) sepanjang tahun 2025 dalam Rapat Kerja bersama Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Senin (15/9/2025). Mentan Amran menegaskan bahwa berbagai program strategis yang dijalankan pemerintah telah menghasilkan lompatan besar, baik dari sisi produksi hingga kesejahteraan petani. “Pertama, kita lihat produksi […]

Mentan Amran Bagi Kiat Sukses di Unand: Mahasiswa Harus Mandiri dan Pantang Menyerah

Mentan Amran Bagi Kiat Sukses di Unand: Mahasiswa Harus Mandiri dan Pantang Menyerah

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat pada Selasa (16/9/2025). Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran berbagi pengalaman hidup dan kiat sukses kepada mahasiswa agar menjadi generasi tangguh yang mampu membawa kejayaan bagi bangsa. Dalam kuliah umum yang penuh semangat, Mentan Amran menekankan pentingnya kemandirian […]

Menggugat Tempo: Upaya Kementan Menjaga Kemerdekaan Pers yang Profesional

Menggugat Tempo: Upaya Kementan Menjaga Kemerdekaan Pers yang Profesional

Pilarpertanian – Langkah Kementan menggugat Tempo melalui jalur perdata menjadi sorotan publik. Bukan sekadar sengketa antara lembaga/pejabat publik dan media, gugatan ini mencerminkan upaya untuk menegakkan prinsip kemerdekaan pers yang bertanggung jawab dan beretika serta menjaga marwah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Dasar Gugatan Pada 16 Mei 2025, Tempo mengunggah poster dan motion […]

70% Pemberitaan Tempo Negatif terhadap Kementan, Pengamat: Fakta Cukup untuk Pidana, Tapi Gugatan Perdata Paling Tepat

70% Pemberitaan Tempo Negatif terhadap Kementan, Pengamat: Fakta Cukup untuk Pidana, Tapi Gugatan Perdata Paling Tepat

Pilarpertanian – Gugatan perdata Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap Tempo atas unggahan visual “Poles-poles Beras Busuk” (16 Mei 2025) dinilai sebagai langkah yang proporsional dalam sengketa pers. Pengamat Debi Syahputra menegaskan, pilihan perdata menunjukkan penghormatan Kementan terhadap kemerdekaan pers, meski secara hukum materi yang dimiliki cukup untuk dijadikan laporan pidana. “Fakta yang dimiliki Kementan sebenarnya cukup […]

Tinjau Pasar Lubuk Buaya, Mentan Amran Pastikan Pemerintah Masifkan Beras SPHP untuk Jaga Harga

Tinjau Pasar Lubuk Buaya, Mentan Amran Pastikan Pemerintah Masifkan Beras SPHP untuk Jaga Harga

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau langsung penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Lubuk Buaya, Padang, Sumatera Barat, pada Selasa (16/9/2025). Dalam kunjungan tersebut, Mentan Amran memastikan penyaluran beras SPHP akan semakin dimasifkan untuk menjaga keterjangkauan harga pangan di masyarakat. “Kami memantau langsung harga-harga di pasar, juga melihat […]

Senator Papua Selatan Apresiasi Mentan, Optimis Merauke Jadi Sentra Pertanian Nasional

Senator Papua Selatan Apresiasi Mentan, Optimis Merauke Jadi Sentra Pertanian Nasional

Pilarpertanian – Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Papua Selatan, Sularso, memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Ia juga mendukung pengembangan Merauke sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional. “Luar biasa Pak Menteri dengan […]

Hentikan Impor Gula Rafinasi, Wamentan Sudaryono Tuai Apresiasi dari Komisi IV DPR RI

Hentikan Impor Gula Rafinasi, Wamentan Sudaryono Tuai Apresiasi dari Komisi IV DPR RI

Pilarpertanian – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, memberikan apresiasi atas langkah tegas Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono yang menghentikan impor gula rafinasi. Menurutnya, kebijakan ini merupakan keputusan strategis untuk melindungi petani tebu nasional sekaligus memperkuat kemandirian pangan Indonesia. “Pak Wamen, saya apresiasi karena sudah menghentikan impor gula rafinasi. Ke depan, saya […]

Nostalgia di Unhas, Mentan: Mahasiswa Harus Bermimpi Besar

Nostalgia di Unhas, Mentan: Mahasiswa Harus Bermimpi Besar

Pilarpertanian – Dalam Upacara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-69 Universitas Hasanuddin (Unhas), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyempatkan menyambangi Fakultas Pertanian Unhas. Tidak hanya bernostalgia, Mentan Amran juga memasuki ruang kelas dan memberikan pesan motivasi kepada mahasiswa. Sebagai alumni sekaligus Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas, Mentan Amran menekankan pentingnya keberanian bermimpi besar dan […]