Panen Raya Padi di Pemalang, Kementan Kembali Sosialisasikan Bahan Alami Biosaka
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi (Kiri) Saat Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Bahan Alami Biosaka di Gapoktan Saradan Makmur, Desa Saradan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Panen Raya Padi di Pemalang, Kementan Kembali Sosialisasikan Bahan Alami Biosaka

Pilarpertanian - Kabupaten Pemalang merupakan salah satu daerah penyangga pangan di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di sektor komoditas pangan utama seperti Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Kacang Hijau. Pemerintah Kabupaten Pemalang berkomitmen untuk terus memajukan dan mengembangkan sektor pertanian, salah satu upaya yang dilakukan antara lain terus menerapkan inovasi-inovasi dan teknologi, kali ini dengan dukungan Kementerian Pertanian mengadakan sosialisasi bahan alami Biosaka di Gapoktan Saradan Makmur, Desa Saradan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, yang dihadiri Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan Plt Bupati Pemalang.


Kegiatan diawali panen padi seluas 118 hektar, varietas Inpari 32 dan Ciherang, dengan Indeks Pertanaman dilakukan 3 kali dalam setahun, dengan pola tanam padi-padi-padi. Tingkat produktivitas mencapai 8,4 ton/ha dan harga saat ini Rp. 5.500/kg GKP, sedangkan untuk biaya produksi Rp. 15.000.000/ha.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan bahwa 3 tahun terakhir Indonesia sudah tidak impor beras dan mendapatkan penghargaan dari IRRI, tugas ke depannya untuk menjaga swasembada padi berkelanjutan bahkan di dorong ke arah ekspor. Tugas lainnya yang lebih penting yaitu menjaga keberlanjutan pertanian, yang menurutnya mulai dari sekarang budidaya pertanian harus diarahkan budidaya ramah lingkungan, dan Biosaka diharapkan menjadi salah satu jawabannya.


“Biosaka ini terbuat dari rerumputan yang dicampur air lalu diramu. Biosaka memiliki manfaat yang banyak, yaitu dapat mengefisien biaya produksi, hemat pupuk kimiawi, membuat hama penyakit sedikit atau hilang, hasil panen lebih bagus, tanah menjadi lebih subur, harga hasil panen menjadi bagus dan akhirnya petani mendapat untung yang besar,” jelas Suwandi.



“Jadi, penyuluh dan petani dapat ikut praktek secara langsung dan diperhatikan baik-baik apa yang disampaikan Mas Ansar, karena ini sangat mudah di buat tapi tetap ada SOP nya. Jika sudah ada yang bisa membuat saya pesen untuk dapat mengajarkan ke petani-petani lain dan harapannya di sini bisa berhasil penerapannya, seperti di daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menerapkan Biosaka ini,” tambahnya.


Sementara itu, Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, S.T. dalam sambutannya berharap, Biosaka ini dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk anorganik di tengah mahal dan sulitnya mendapatkan pupuk dan dapat mengurangi biaya produksi, sehingga meningkatkan penghasilan petani dan berdampak positif terhadap tingkat kesejahteraan petani di Pemalang. Menurutnya, hal ini memiliki fungsi dan peran yang strategis dalam mendukung kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Pemalang.


“Untuk itu, kepada petani agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, cermati dan pahami setiap materi yang disampaikan narasumber, sehingga bapak/ibu dapat menyerap ilmu dan menerapkannya nanti di lahan masing-masing,” pungkas Bupati Mansur Hidayat.


“Jangan pernah malu untuk bertanya, jika terdapat hal-hal yang kurang jelas. Saya yakin narasumber akan dengan senang hati membantu dan membimbing bapak/ibu agar dapat memahami teknologi Biosaka ini,” tambahnya.


Seperti kegiatan sebelum-sebelumnya, turut hadir sebagai narasumber, Prof. Robert Manurung, akademisi dari ITB yang menyampaikan Biosaka bukanlah pupuk, tetapi elisitor. Tanaman elisitor adalah suatu tanaman yang mengandung senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoaleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolit sekunder.


“Elisitor dapat menginduksi resistensi tumbuhan. Elisitor intinya memberikan signal pada tanaman dan si tanaman tersebut melakukan reaksi ditubuhnya sehingga dia bisa memunculkan sel-sel hebat dan hormon-hormon yang bagus buat pertumbuhan,” papar Prof Robert.


Sedangkan Prof. Iswandi Anas, Akademisi IPB mengatakan bahwa lahan pertanian di Indonesia 70% sudah rusak, itu diakibatkan karena penggunaan bahan-bahan kimia yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, maka dari itu, menurutnya satu-satunya cara untuk menyehatkan kembali lahan dengan penggunaan bahan-bahan alami atau organik, ia berharap penggunaan bahan-bahan alami atau pupuk organik harus terus disosialisasikan, untuk dapat diterapkan di seluruh Indonesia, karena menurutnya pupuk organik seharusnya menjadi pupuk utama karena dapat memperbaiki semua sifat tanah yang tentunya akan mengembalikan kesuburan lahan.


“Dengan kita menggunakan pupuk organik banyak sekali manfaat yang kita dapat, yang pertama tentunya biaya lebih murah, yang kedua dapat menjaga keberlangsungan lahan, jadi mari sekarang kita balik logika nya pupuk organik menjadi pupuk utama dan pupuk kimia sebagai pupuk pendukung,” ucap Iswandi.


Dalam kesempatan yang sama, penggagas Biosaka, Muhamad Ansar menceritakan Biosaka sudah dilakukan di Blitar sejak tahun 2018, meskipun awalnya banyak ditertawakan. Akhirnya ia memakai gerakan namanya getuk tular jadi siapapun yang sudah bisa membuktikan membuat Biosaka bisa menularkan kepada petani-petani yang lain.


“Kita harus yakin karena ini sudah dilakukan bertahun-tahun dan berhasil, dan beberapa bulan ini sudah dilakukan beberapa demplot atau uji coba di beberapa daerah dan sudah ada yang panen baik itu tanaman padi, jagung, kedelai dan tanaman sayuran yang Alhamdulilah sejauh ini hasil nya cukup bagus. Semoga di Pemalang pun bisa berhasil seperti di daerah-daerah lain,” tambahnya.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Humas Kementan: Pimpinan Sudah Menegur Pejabat yang Memberi Dukungan Pribadi. Kementan dan Tempo Adalah Cinta Sejati

Humas Kementan: Pimpinan Sudah Menegur Pejabat yang Memberi Dukungan Pribadi. Kementan dan Tempo Adalah Cinta Sejati

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmen terhadap integritas dan netralitas aparatur sipil negara (ASN). Pimpinan telah memberikan teguran kepada sejumlah pejabat setelah munculnya pemberitaan media, khususnya Tempo, yang memberikan kesan bahwa ada pegawai atau pejabat yang membela secara pribadi. “ASN bekerja untuk negara dan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi siapa pun. Termasuk bila menang […]

Kalla Dan Amran, Dua Tokoh Sulsel Berdiri Di Tengah Kepungan Mafia

Kalla Dan Amran, Dua Tokoh Sulsel Berdiri Di Tengah Kepungan Mafia

Pilarpertanian – Ismawan AmirGraduate Istanbul Commerce University, Turkiye Di Sulawesi Selatan, dua nama besar kini berdiri tegak di tengah pusaran badai. Jusuf Kalla dan Andi Amran Sulaiman. Mereka datang dari tanah yang sama, namun medan perjuangannya berbeda. Wakil Presiden RI ke 10-12, Jusuf Kalla, kini harus melawan mafia tanah yang mengancam atas sebuah lahan yang […]

Hari Pahlawan, Mentan: Perjuangan Kita Bukan untuk Pribadi, Tapi Untuk Indonesia Berdaulat Pangan

Hari Pahlawan, Mentan: Perjuangan Kita Bukan untuk Pribadi, Tapi Untuk Indonesia Berdaulat Pangan

Pilarpertanian – Dalam suasana khidmat peringatan Hari Pahlawan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyerukan semangat pengabdian dan perjuangan kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan). Ia mengajak seluruh jajaran Kementan untuk tetap kompak, solid, dan fokus membela kepentingan bangsa, yaitu Indonesia berdaulat pangan. Ia menegaskan, perjuangan menuju kedaulatan pangan bukan tanpa tantangan. Ia menyebut, kebijakan […]

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Kementan Perkuat Peran Pemuda Di Sektor Pertanian

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Kementan Perkuat Peran Pemuda Di Sektor Pertanian

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya dalam mendorong generasi muda sebagai penggerak utama transformasi pertanian nasional. Melalui berbagai program strategis, Kementan terus membangun sinergi bersama pemuda untuk mewujudkan Indonesia Mandiri Pangan. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan untuk mendukung program prioritas tersebut, diperlukan generasi petani yang harus disiapkan mulai dari sekarang demi mewujudkan […]

Mentan: Industri Pembibitan dan Pakan oleh BUMN untuk Menopang Seluruh Peternak Kecil

Mentan: Industri Pembibitan dan Pakan oleh BUMN untuk Menopang Seluruh Peternak Kecil

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan pentingnya membangun ekosistem peternakan nasional yang kokoh dan berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan peternak kecil. Salah satu langkah strategis yang sedang didorong adalah pembangunan pakan dan sistem pembibitan nasional yang dikawal oleh BUMN sebagai penyangga utama kebutuhan bibit, dengan dukungan investasi hingga mencapai Rp20 triliun. […]

Mentan Amran Ajak ITS Wujudkan Kemandirian Teknologi Pertanian Nasional

Mentan Amran Ajak ITS Wujudkan Kemandirian Teknologi Pertanian Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk mengambil peran strategis dalam membangun sektor pertanian nasional melalui pengembangan inovasi dan alat mesin pertanian (alsintan) karya anak bangsa. Ia menegaskan, Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada teknologi impor, melainkan harus mampu melahirkan teknologi pertanian modern buatan sendiri. “Tadi kami […]

Wamentan Sudaryono: Good Governance Kunci Wujudkan Kemandirian Pangan Indonesia

Wamentan Sudaryono: Good Governance Kunci Wujudkan Kemandirian Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar urusan teknis, melainkan pilar utama pembangunan nasional yang menentukan martabat bangsa. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menekankan, kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci membangun sistem ketahanan pangan nasional yang transparan, akuntabel, dan berpihak pada kesejahteraan petani. “Presiden Prabowo Subianto selalu […]

Mentan Amran Apresiasi Pejuang Pertanian Sebagai Pahlawan Masa Kini

Mentan Amran Apresiasi Pejuang Pertanian Sebagai Pahlawan Masa Kini

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi kepada seluruh pejuang di bidang pertanian, mulai dari petani, penyuluh, hingga para inovator teknologi, sebagai pahlawan masa kini yang berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Menurut Mentan Amran, makna kepahlawanan harus dimaknai secara lebih luas dan kontekstual. Tidak hanya mereka yang berjuang di medan […]

Tertinggi, 84,9 Persen Masyarakat Puas Kinerja Mentan Amran

Tertinggi, 84,9 Persen Masyarakat Puas Kinerja Mentan Amran

Pilarpertanian – Indikator Politik Indonesia yang dipimpin oleh Prof. Burhanuddin Muhtadi mempublikasikan hasil survei atas tingkat kepuasan publik terhadap sejumlah pejabat tinggi negara setelah satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. Dalam evaluasi tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencatat tingkat kepuasan publik tertinggi, yakni sebesar 84,9 persen, meski tidak termasuk dalam daftar sepuluh […]