Pantau Kondisi OPT Bawang Merah, Kementan Bersama IPB Survei Langsung ke Daerah Sentra
Direktorat Jenderal Hortikultura dan Dosen IPB Melakukan Kegiatan Survei Organisme Pengganggu Tumbuhan ke Sentra Bawang Merah di Brebes, Jawa Tengah.

Pantau Kondisi OPT Bawang Merah, Kementan Bersama IPB Survei Langsung ke Daerah Sentra

Pilarpertanian - Kondisi pertanaman bawang merah perlu terus dipantau dan diberikan pendampingan, salah satunya untuk mencegah serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan memberikan penanganan segera bagi pertanaman yang sudah terserang. Terlebih di daerah sentra yang menyangga kebutuhan bawang merah nasional seperti Brebes dan Tegal.


“Saya meminta para pimpinan Eselon I dan II untuk menyusun Quick Win terkait Gernas El Nino dan langkah apa yang akan dikerjakan tiga bulan ke depannya. Pendampingan untuk penanganan OPT di pertanaman bawang merah ini penting untuk mendukung Quick Win tersebut, terlebih Brebes adalah sentra bawang merah nasional,” ujar Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi.


Menindaklanjuti arahan Plt. Mentan, Tim Perlindungan dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menggandeng dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk datang langsung melakukan survei OPT ke sentra bawang merah di Brebes dan Tegal, pekan lalu.


Koordinator POPT di Kabupaten Brebes, Maryadi menyampaikan bahwa di bulan Juli, petani dan POPT menemukan thrips di 3 (tiga) desa, salah satunya di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Namun, saat itu jumlahnya tidak banyak karena pertanaman masih sedikit. Serangan ini mulai muncul kembali pada September.



“Memasuki musim tanam ketiga di bulan September dan tanaman berusia di atas 25 hari, muncul gejala serangan thrips lagi. Gejalanya ada guratan di pangkal daun dan kali ini populasi cukup banyak. Kami terus mengupayakan berbagai alternatif penanganan,” jelas Maryadi.


Ketua Kelompok Tani Uman Jaya 1, Sultoni mengungkapkan pertanaman bawang merah miliknya menjadi salah satu yang terdampak dari serangan OPT ini. Pertanamannya diserang mulai masa pemupukan kedua, antara usia tanaman 25-30 hari.


“Tanda-tandanya itu ada bopeng pada daunnya. Lalu mulai kuning dan lama-lama mengering. Serangan ini pastinya berpengaruhnya terhadap produktivitas. Biasanya dari lahan ini bisa menghasilkan 12-13 kuintal, sekarang hanya 9 kuintal,” ujar Sultoni.


Koordinator POPT Sayuran dan Tanaman Obat, Wita Khairia memaparkan, dari hasil survei di lapangan, memang benar ditemukan OPT berupa thrips di pertanaman bawang merah.


“Dari hasil pengamatan hari ini, tepatnya di Desa Jagalempeni dan Desa Kebogadung, kami menemukan OPT thrips. Tanaman yang terserang bergejala daunnya pirang dan mengering. Langkah lebih lanjut, kami akan membawa tanaman yang terserang untuk diteliti di laboratorium IPB untuk diidentifikasi dan akan mengadakan FGD bersama para ahli dari IPB untuk merumuskan penanganan dan antisipasi yang tepat,” terang Wita.


Turut turun langsung ke lapangan, dosen Departemen Proteksi Tanaman IPB, Bonjok Istiaji mengungkapkan “Kami di sini untuk merespon laporan bahwa ada penyakit pada tanaman bawang merah yang oleh petani disebut sebagai gurem. Dari pengamatan hari ini, kami menemukan thrips dan ada beberapa kemungkinan hal lain yang belum bisa dipastikan. Sampelnya akan kami bawa ke kampus untuk diteliti. Semoga bisa segera kami rumuskan rekomendasi pengendalian dan pencegahannya,” ujar Bonjok.


Selain Brebes, kondisi serupa juga turut ditemukan di pertanaman bawang merah Kabupaten Tegal, tepatnya di Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru. POPT Kabupaten Tegal, Saptono Teguh Widodo membenarkan adanya serangan OPT ini.


“Benar ada beberapa kasus di mana tanaman bawang pada usia satu bulan ke atas itu terserang hama thrips. Sudah sejak Agustus tahun ini. Tapi, thrips kali ini agak berbeda, warnanya kuning. Semoga kehadiran para ahli dari IPB dan Ditjen Hortikultura ini bisa memberikan solusi untuk penanganan dan pencegahannya,” kata Saptono.


Sekretaris Departemen Proteksi Tanaman IPB, Dewi Sartiami menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan di Desa Blubuk, daun tanaman bawang merah berusia 40 hari mengering total dan pada tanaman berusia 20 hari, ujung daunnya sudah terlihat mengering.


“Kami menemukan thrips dengan populasi yang cukup besar. Ada banyak kemungkinan yang bisa menjadi penyebab kondisi ini. Apakah virus, cendawan, atau nematoda. Ini yang masih perlu kami teliti lebih lanjut di laboratorium kami,” jelas Dewi.


Dewi menambahkan, pada survei ini, dirinya dan tim dosen IPB yang berjumlah 6 orang membawa beberapa peralatan, di antaranya drone biasa dan drone multispectra. Dengan drone ini, ia ingin mencoba mengukur dan menganalisis untuk mendapatkan tingkat kerusakan dari tanaman bawang merah.


“Dengan hasil gambar dari drone ini kami juga dapat menganalisis landscape dari pertanaman di Brebes dan Tegal karena bentuk landscape berperan dalam membantu penyebaran OPT,” tutup Dewi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Presiden Main Bola di Gorontalo, Mentan Amran Cetak Dua Gol, Jokowi: Amran Pemain Bola Makassar

Presiden Main Bola di Gorontalo, Mentan Amran Cetak Dua Gol, Jokowi: Amran Pemain Bola Makassar

Pilarpertanian – Presiden Jokowi bermain bola bersama beberapa menteri di Gorontalo (21/4). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tampil gemilang dengan mencetak dua gol dalam kemeriahan tanding bola di Lapangan Kompi, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Presiden dan Mentan Amran berada di kesebelasan U12. Sedangkan lawannya adalah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya […]

Mentan Amran Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun dengan Pompanisasi

Mentan Amran Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menargetkan petani Lamongan yang tadinya hanya mampu satu atau dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali setahun dengan program pompanisasi. Saat memimpin Apel Siaga Alsintan wilayah Jawa Timur baru baru ini (18/4), Mentan Amran memberi bantuan 3700 mesin pompa untuk Jawa Timur, dan 67 unit […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Pilarpertanian – Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Pidie, Aceh, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melakukan kunjungan lapangan pada Kamis (18/04/24), yang bertujuan untuk mendorong program pompanisasi bagi petani setempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mempercepat proses tanam di wilayah Desa Arun, […]

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka mengantisipasi potensi darurat pangan di Provinsi Aceh, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda, menggelar rapat koordinasi strategis (17/04/24). Dalam rapat yang digelar di Markas Pangdam Iskandar Muda, kedua belah pihak membahas langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan darurat […]

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. Salah satunya dengan mengerahkan 3.700 unit pompa air. Dengan pengerahan mekanisasi secara maksimal ini, diharapkan target produksi beras di Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 2.000.000 ton tercapai. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bantuan alsintan untuk Jatim […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]