Penanganan Virus Kuning Cabai Pacu Produktivitas
Foto : Tanaman Cabai Sebagai Kebutuhan Pokok

Penanganan Virus Kuning Cabai Pacu Produktivitas

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Cabai sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu Cabai termasuk salah satu komoditas sayuran penting rakyat Indonesia. Seiring dengan momentum bulan Ramadan dan hari Raya Idul Fitri, harga cabai biasanya akan melonjak cukup tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun demikian menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada beberapa pekan lalu saat menghadiri rapat Koordinasi Ketersediaan Komoditas Hortikultura Strategis 2020 di Jakarta, “Kebutuhan pangan, termasuk diantaranya cabai pada bulan puasa dan hari raya lebaran mendatang terus tersedia secara baik, dengan harga yang terkendali”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian, Fadjry Djufry melalui sambungan telepon menyampaikan bahwa sesuai arahan Mentan Syahrul untuk menjamin keamanan produksi saat puasa dan lebaran, Balitbangtan terus mengawal produksi beberapa komoditas yang biasanya mengalami lonjakan harga, diantaranya adalah Cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Cabai merupakan komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan termasuk dalam komoditas strategis yang menjadi target peningkatan produksi dan swasembada. Permintaan pasar komoditas cabai sangat besar, menyebabkan luas areal pertanaman cabai merupakan yang paling besar diantara komoditas sayuran lainnya”, ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Fadjry menyampaikan bahwa harga cabai yang menjanjikan membawa cabai menjadi komoditas yang menggiurkan bagi petani. Namun bertani cabai bukan tanpa kendala”, katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Walaupun dapat ditanam sepanjang musim baik pada musim kemarau dan musim penghujan, namun agar cabai dapat berproduksi maksimal maka perlu perawatan tertentu, utamanya agar terhindar dari hama dan penyakit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Penyakit utama pada tanaman cabai adalah penyakit kuning”, ujarnya. Kerusakan akibat penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai sangat berat sehingga kerugian ekonomi dapat mencapai 20 sampai 100%. Kehilangan hasil mencapai 100% dilaporkan pada tahun 2010, yaitu di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam mengatasi masalah tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbanghorti) telah mengeluarkan rekomendasi penerapan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang dilakukan secara preventif, artinya sebelum ada serangan apa yang harus dilakukan dan secara kuratif artinya apa yang harus dilakukan setelah ada serangan”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyakit kuning pada cabai yang disebabkan oleh virus Gemini atau lebih tepatnya disebut Begomovirus. Virus kuning gemini ditularkan oleh kutukebul Bemisia tabaci Genn. Gejala yang ditimbulkan oleh virus gemini berbeda-beda, tergantung pada genus dan spesies tanaman yang terinfeksi, namun biasanya muncul pada 4 – 16 hari setelah masuknya virus kedalam daun tanaman (inokulasi).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Awalnya beberapa helai daun akan mengalami perubahan warna dengan bagian tulang daun memutih (penjernihan tulang daun/vein clearing), lalu akan berkembang menjadi warna kuning, bagian tulang daun menebal, dan daun mengeriting ke arah atas (cupping).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Infeksi virus gemini lebih lanjut menyebabkan daun-daun mengecil dan berwarna kuning terang. Jika tanaman terserang pada umur muda, biasanya tanaman menjadi kerdil dan tidak berbuah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peneliti Ento-fitopatologi pada Puslitbanghorti, Bagus Kukuh Udiarto menjelaskan bahwa langkah preventif dilakukan bahkan sebelum pesemaian, karena masa pesemaian merupakan masa paling rentan untuk terjadinya infeksi virus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sebelum dilakukan persemaian, tempat persemaian disterilkan dengan cara disemprot insektisida spirotetramat + imidaklorpid (1.0 ml/l), kemudian di pasang perangkap kuning untuk memantau Bemisia tabaci sampai populasi nol. Bedengan diberi naungan (screen house) yang terbuat dari nylon dengan kerapatan 50 mesh/cm2, dengan 2 lapis pintu masuk, bagian atasnya ditutup dengan plastik transparan, bagian samping ditutup rapat sampai tanah dengan kain sifon agar vektor kutukebul dan serangga lain tidak hinggap dan makan pada semaian cabai”, jelas Bagus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penggunaan varietas tahan/toleran penting dilakukan agar terhindari dari serangan yang lebih parah. Beberapa varietas cabai merah diketahui toleran terhadap penyakit virus kuning antara lain adalah C. annum (Tit Super, CK Sumatera, TM 99 Lembang–1, Kencana) dan C. frutescens (Bara dan Rawit Thailand).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Usahakan persemaian agak jauh dari lahan yang terserang penyakit”, ujarnya. Hal lain yang perlu dilakukan untuk menekan serangan kutukebul terhadap bibit cabai merah di persemaian, yaitu dengan penyiraman larutan insektisida Tiametoksam (Actara) (0,5 ml/l) dengan dosis 50 ml/ tanaman pada umur 2 dan 4 minggu setelah semai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu perlu dilakukan imunisasi tanaman muda untuk mengaktifkan gen pertahanan tanaman secara sistemik. Langkah ini dilakukan dengan cara menginokulasikan ekstrak nabati bunga pukul empat atau bayam duri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah upaya preventif di persemaian, budidaya di lapangan pun perlu diperhatikan, yaitu yang pertama adalah Sanitasi dengan mengendalikan gulma berdaun lebar dari jenis babandotan, daun kancing, ciplukan dan gulma lainnya yang dapat menjadi inang virus dan kutukebul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yang kedua dengan melakukan pengolahan tanah dan pemupukan berimbang yang bertujuan untuk menghilangkan atau memperkecil sumber infeksi dan memperbaiki tekstur tanah (aerasi baik).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Waktu pengolahan tanah, bersihkan lahan dari gulma inang virus dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Gunakan pupuk kandang matang. Keseimbangan nutrisi (nitrogen, fosfor, dan kalium) dan dosis penggunaan pupuk yang tepat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan melindungi serangan OPT. Dosis pupuk komposit adalah 700 kg/ha diberikan sebelum tanam dan 300 kg/ha untuk pupuk susulan diberikan dengan cara di kocor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya penggunaan mulsa plastik hitam perak, bertujuan untuk memantulkan sinar matahari, karena serangga hama umumnya tidak menyukai kondisi tersebut, selain itu mulsa digunakan untuk menghambat pertumbuhan gulma, dan dapat menyebabkan patogen tanah tidak aktif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penggunaan mulsa plastik dapat menunda insiden penyakit virus lebih kurang 21 hari karena pengaruhnya yang dapat menekan gulma inang virus dan dapat menekan populasi vektor B. tabaci.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kemudian lakukan Penanaman tanaman penghadang untuk menghalangi serangga vektor dan penyakit lain dari pertanaman lain agar tidak dapat masuk ke pertanaman cabai. Tanaman penghadang yang dapat digunakan adalah tanaman jagung yang ditanam 5-6 baris rapat (jarak tanam 15-20 cm) di sekeliling kebun 2-3 minggu sebelum tanam cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya perlu pemasangan perangkap likat kuning sebanyak 40 lembar/ha secara serentak di pertanaman, digantung/dijepit pada kayu/bambu setinggi 30 cm di atas tajuk daun guna mengurangi populasi vektor. Pada waktu tanam dilakukan penyiraman (soil drencing) pada lubang tanam dengan larutan insektisida Tiametoksam (Actara) (0,5 ml/l) dengan dosis 50 ml/ tanaman, penyiraman (soil drencing) diulang pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk pengendalian selanjutnya dapat dengan memanfaatkan predator Menochilus sexmaculatus dan penggunaan biopestisida ATECU 10ml/l (ATECU = fermentasi dari Agonal + Teprosia + Cow urine) atau pestisida nabati yang bersifat sebagai penolak, bisa berbahan Minyak serai wangi ataupun Lavender.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
”Melakukan eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan dengan cara dibakar supaya tidak menjadi sumber penularan”, tutup Bagus. (DYN)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Presiden Prabowo Setuju Usulan Mentan Amran Hentikan Impor Ubi Kayu, Fokus Lindungi Petani Lokal

Presiden Prabowo Setuju Usulan Mentan Amran Hentikan Impor Ubi Kayu, Fokus Lindungi Petani Lokal

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan dukungan penuh terhadap usulan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk menghentikan impor ubi kayu dan produk turunannya guna melindungi petani lokal. Dukungan tersebut disampaikan dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang membahas kondisi pasar singkong nasional dan upaya perlindungan terhadap petani, pada Jumat (23/5/2025). Presiden Prabowo menegaskan bahwa […]

Pangan Jadi Isu Strategis, Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Hadiri KTT ASEAN ke-46 di Malaysia

Pangan Jadi Isu Strategis, Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Hadiri KTT ASEAN ke-46 di Malaysia

Pilarpertanian – Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan peran strategis Indonesia dalam ketahanan pangan kawasan melalui partisipasi aktif Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Mentan Amran tiba di Bandara Sultan Abdul Aziz Shah (Subang), Selangor, Malaysia, Minggu (25/5/2025) pukul 16.45 waktu setempat. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mendampingi Presiden Republik […]

Rice Transplanter: Inovasi untuk Efisiensi dan Produktivitas Pertanian Padi

Rice Transplanter: Inovasi untuk Efisiensi dan Produktivitas Pertanian Padi

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong modernisasi sektor pertanian melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Salah satu bentuk modernisasi yang saat ini terus digencarkan Kementan adalah penggunaan rice transplanter, yakni alat tanam padi modern yang membantu petani menanam padi secara lebih cepat, rapi, dan efisien. Penggunaan alsintan terbukti mampu meningkatkan efisiensi kerja petani, […]

Minggu Pagi, Mentan Amran dan KOPEK Sepakat Pacu Hilirisasi dan Industri Kelapa

Minggu Pagi, Mentan Amran dan KOPEK Sepakat Pacu Hilirisasi dan Industri Kelapa

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) sepakat untuk mempercepat pengembangan hilirisasi dan industri kelapa nasional. Kesepakatan ini diambil sebagai langkah serius Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengakselerasi nilai tambah produk kelapa sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia. “Pagi ini kita rapat dengan asosiasi kelapa, kelapa Indonesia […]

Wapres Gibran dan Mentan Amran Kompak Tanam Padi di Ngawi, Dorong Produksi dan Dukung Kebutuhan Petani

Wapres Gibran dan Mentan Amran Kompak Tanam Padi di Ngawi, Dorong Produksi dan Dukung Kebutuhan Petani

Pilarpertanian – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Gempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan mendukung percepatan tanam padi nasional. Dalam kunjungan tersebut, Wapres Gibran dan Mentan Amran melakukan penanaman padi bersama petani di lahan Kelompok Tani Nglencong […]

Swasembada Pangan Tercapai, Penerimaan Bea Masuk Sektor Pangan Anjlok

Swasembada Pangan Tercapai, Penerimaan Bea Masuk Sektor Pangan Anjlok

Pilarpertanian – Keberhasilan program swasembada pangan nasional mulai menunjukkan dampak nyata. Salah satunya tercermin dari turunnya penerimaan bea masuk atas impor komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, dan gula pada April 2025. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi bea masuk hanya mencapai Rp15,4 triliun atau 29,2 persen dari target APBN. Angka ini turun 1,9 persen dibandingkan […]

Sering Turun ke Sawah, Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran Hingga Presiden Prabowo

Sering Turun ke Sawah, Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran Hingga Presiden Prabowo

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menjadi sorotan positif para pemimpin negara. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, memberikan apresiasi langsung atas kinerja luar biasa Mentan Amran yang dinilai konsisten turun ke sawah dan bekerja nyata di lapangan memperkuat sektor pertanian nasional. Pujian pertama datang dari Presiden […]

Dorong Akselerasi Ekonomi Desa, Kementan Dukung Pembentukan KDMP Provinsi Kalimantan Timur

Dorong Akselerasi Ekonomi Desa, Kementan Dukung Pembentukan KDMP Provinsi Kalimantan Timur

Pilarpertanian – Dalam rangka mendukung program strategis nasional dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di tingkat desa dan kelurahan, Pemerintah Daerah Kalimantan Timur menyelenggarakan Rapat Koordinasi Percepatan Pembentukan dan Pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KMP) pada Sabtu 24 Mei 2025 di Pendopo Odah Etam Rumah Jabatan Gubernur Kalimantan Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi […]

Presiden Prabowo : Stok Cadangan Beras dan Jagung Terbesar Dalam Sejarah RI

Presiden Prabowo : Stok Cadangan Beras dan Jagung Terbesar Dalam Sejarah RI

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengungkapkan rasa bangganya terhadap capaian besar bangsa dalam mewujudkan ketahanan pangan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, cadangan strategis beras dan jagung di gudang-gudang pemerintah berlimpah dan mencapai level tertinggi. “Saudara-saudara sekalian saya selalu mengatakan bahwa kedaulatan suatu bangsa dijamin oleh kemampuan bangsa itu untuk memenuhi pangan untuk bangsanya […]