Pentingnya Pembiayaan untuk Usaha Penggemukan Sapi Potong di Indonesia
Foto : Usaha Sapi Potong di Bogor Mempunyai Peran Besar sebagai Sumber Protein dan Terintegrasi dengan Usaha Tani sebagai Sumber Tenaga Kerja dan Pupuk Organik.

Pentingnya Pembiayaan untuk Usaha Penggemukan Sapi Potong di Indonesia

Pilarpertanian - Usaha sapi potong di Indonesia memiliki peran yang besar sebagai sumber protein maupun terintegrasi dengan usaha tani sebagai sumber tenaga kerja dan sumber pupuk organik. Usaha sapi potong berkontribusi terhadap total pendapatan (income) dari rumah tangga terutama di pedesaan sekitar 12-33%.


Peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Pulitbangnak), I Gusti Ayu Putri Mahendri mengatakan usaha sapi potong di Indonesia masih bersifat tradisional dan belum berorientasi bisnis. Usaha ini lebih banyak dipelihara hanya sebagai tabungan. Fokus usaha sapi potong juga masih rendah sehingga produktivitas juga rendah. Selain itu, pemasarannya kurang efisien.


Menurut Mahendri, beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan produksi sapi potong melalui sentuhan teknologi seperti nutrisi dan perbaikan reproduksi. Selain itu, dukungan kebijakan pemerintah untuk menstimulasi pengembangan sapi melalui distribusi sapi potong, pendampingan, dan perbaikan infrastruktur. Namun usaha sapi potong ini masih resisten dengan sifat tradisionalnya, sehingga berdampak pada penerimaan atau income yang dihasilkan.


“Salah satu strategi untuk meningkatkan produksi sapi potong dilakukan melalui usaha yang sifatnya fokus pada usaha yang lebih bersifat bisnis. Salah satunya melalui usaha penggemukan sapi yaitu sistem produksi usaha sapi yang dipelihara dari sapi bakalan hingga mendapatkan sapi yang siap potong,” ujar Mahendri dalam Seminar Berkala Inovasi Peternakan dan Veteriner 2021 yang digelar secara daring pada Kamis (22/4/2021).



Tipe usaha ini sangat potensial untuk dikembangkan terutama untuk ternak berskala kecil karena memiliki periode singkat, sehingga penerimaan bisa lebih cepat. Usaha penggemukan sapi ini juga memiliki koneksi yang cukup kuat untuk industri daging sapi maupun juga dengan market.


“Namun, usaha penggemukan sapi ini memerlukan inventasi yang cukup besar baik dalam penyediaan sapi bakalan, pakan, tenaga kerja, kenyataannya peternak di Indonesia tidak banyak yang memilki kapasitas penyediaan modal tersebut. Padahal, modal merupakan salah satu konsen utama dalam pengembangan sapi,” tuturnya.


Pemerintah sendiri telah memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditetapkan sejak 2016. Selama ini terjadi peningkatan tren ketersediaan kredit yaitu Rp 80-190 triliun, dengan Rp 50 triliun untuk kredit pertanian. Realisasinya pada April 2020 mencapai Rp 20 triliun.


Menurut Mahendri, untuk menghubungkan antara uang yang ada di bank kepada peternak memerlukan institusi, organisasi atau kebijakan yang bisa mengalirkan dana tersebut. Karena itu, Mahendri melakukan penelitian yang fokus untuk meningkatkan pembiayaan untuk usaha peternakan yang dilihat dari sisi demand, supply, dan linkage-nya.


Penelitian bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang menentukan pembiayaan, supply pembiayaan, mengidetifikasi pengaturan kelembagaan, dan lain-lain. Penelitian dilakukan di provinsi Jawa Timur yang memiliki populasi sapi cukup besar sekitar 27%. Selain sebagai produsen dan konsumen, Jawa Timur juga mensupply sapi ke wilayah lain seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung dan Sumatera Utara.


Dari penelitian disimpulkan bahwa modal untuk investasi dan biaya operasional sangat penting dalam usaha penggemukan sapi terutama untuk peternak skala kecil dan menengah. Bank juga memiliki insentif memberikan peminjaman untuk penggemukan sapi karena investasi ini menguntungkan baik pada suku bunga bersubsidi dan non-subsidi.


“Agar supply kredit efisien, perlu ada dukungan kelembagaan lain seperti koperasi atau kelompok yang efektif untuk mengelola kredit, untuk sharing pengetahuan sehingga bisa menurunkan biaya produksi dan membantu dalam pemasaran,” jelas Mahendri.


Selain itu, diperlukan dukungan pelaku agribisnis dalam hal aplikasi kredit dan menjamin pemasaran. Serta dukungan institusi teknis/penelitian dalam penyediaan sarana teknis maupun kelayakan usaha sehingga menurunkan risiko bagi peternak dan bank.


Hal ini sejalan dengan pesan Menteri Pertanian Mentan yang menyebut Presiden Jokowi telah memberikan bantuan kredit bagi semua sektor pertanian melalui program KUR. Menurutnya, perbankan akan terus memfasilitasi untuk pembiayaan di sektor pertanian, karena hampir tidak ada kerugian. “Dengan demikian hasilnya itu bisa komprehensif dan bisa berskala ekonomi yang kuat,” tambahnya.


Pada kesempatan yang lain Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry menyampaikan bahwa untuk meningkatkan produksi daging persatuan ekor, pihaknya telah melakukan upaya-upaya penggemukan ternak sapi dan meningkatkan daya saing ternak sapi lokal terhadap sapi impor.


“Dengan penggemukan sapi, dapat meningkatkan jumlah penawaran daging secara efisien tanpa memotong sapi lebih banyak, menanggulangi populasi ternak sapi yang menurun akibat pemotongan dan juga untuk menghindari pemotongan sapi betina umur produktif yang mengakibatkan merosotnya populasi sapi di Indonesia dan akhirnya secara ekonomi negara juga merugi”, ujar Fadjry.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Tutup Jambore Hortikultura, Kementan Berhasil Himpun 200 Juta untuk Donasi Peduli Cianjur dari Lelang

Tutup Jambore Hortikultura, Kementan Berhasil Himpun 200 Juta untuk Donasi Peduli Cianjur dari Lelang

Pilarpertanian – Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menutup secara resmi Jambore Hortikultura yang berlangsung selama tiga hari, 2 – 4 Desember 2022. Meski perdana diselenggarakan, ternyata mampu menyedot perhatian masyarakat. “Jambore ini menjadi sebuah ajang atas pencapaian yang sudah dihasilkan oleh hortikultura Indonesia. Bahwa hortikultura kita tidak kalah dari negara lain. Pada kesempatan ini kami […]

BPS: Kondisi Pangan Indonesia Stabil, Pemerintah Sangat Bagus Menjaga Harga-Harga

BPS: Kondisi Pangan Indonesia Stabil, Pemerintah Sangat Bagus Menjaga Harga-Harga

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan bahwa Indonesia masih dalam kondisi stabil dalam pangan meskipun berbagai negara lainnya dalam kondisi inflasi yang cukup tinggi. Hal ini disampaikan Kepala BPS Margo Yuwono dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022. “Kalau Pak Presiden itu mempunyai kekhawatiran wajar, […]

Penghargaan Training Rate Award 2022 Untuk Pengembangan ASN Kementan

Penghargaan Training Rate Award 2022 Untuk Pengembangan ASN Kementan

Pilarpertanian – Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) memberikan penghargaan Training Rate Award kepada Kementerian Pertanian (Kementan) atas pengembangan kompetensi (Bangkom ASN) yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir. Penghargaan ini meliputi pemenuhan hak ASN atas pembelajaran seperti uji kompetensi maupun beasiswa. “Penghargaan ini juga sekaligus bagian dari upaya Kita dalam merawat PNS yang jumlahnya mencapai 4,2 […]

Kementerian Pertanian Raih Penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik

Kementerian Pertanian Raih Penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik

Pilarpertanian – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menganugerahi penghargaan pada Kementerian Pertanian (Kementan) atas Inovasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu – Standing Crop atau SI Katam-SC sebagai antisipasi dampak perubahan iklim dan peningkatan produksi pangan. Selain itu, Kementan juga mendapat penghargaan sebagai lembaga yang memiliki unit penyelenggara pelayanan publik kategori Pelayanan […]

DPR Curiga Kebijakan Impor Beras Adalah By Design

DPR Curiga Kebijakan Impor Beras Adalah By Design

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Demokrat, Nur’aeni meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) fokus melakukan penyerapan dibanding bersuara melakukan impor beras disaat petani akan melakukan panen raya. Kata Aini, jangan sampai kebijakan impor tahun ini dianggap sebagai by design karena menurut rencana awal Indonesia akan melakukan ekspor. “Jangan sampai rencana impor beras […]

DPR Pertanyakan Siapa Yang Menyerap Beras Petani

DPR Pertanyakan Siapa Yang Menyerap Beras Petani

Pilarpertanian – Sejumlah Anggota Komisi IV DPR RI menanyakan kemana hasil serapan panen petani yang selama ini dilakukan. Pasalnya, hasil penyerapan yang didengungkan tidak terlihat di lapangan. Hal ini disampaikan Anggota Komisi IV dari Fraksi PKB, Ibnu Multazam saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama perkumpulan penggilingan padi dan pengusaha pedagang beras Indonesia. “Saya bertanya, […]

Kementan Pastikan Ketersediaan Gula dan Minyak Goreng Cukup Untuk Nataru 2023

Kementan Pastikan Ketersediaan Gula dan Minyak Goreng Cukup Untuk Nataru 2023

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) pastikan ketersediaan dan pasokan gula dan minyak goreng aman dan terkendali Menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Artinya kebutuhan pangan tersedia di seluruh Indonesia dalam jumlah yang cukup serta dapat diakses oleh masyarakat. “Harga gula dan minyak goreng menjelang natal dan tahun baru relatif stabil dan terkendali” ucap […]

Wamen Harvick Tinjau Lokasi IKN, Pastikan Ketersediaan Pangan Terpenuhi

Wamen Harvick Tinjau Lokasi IKN, Pastikan Ketersediaan Pangan Terpenuhi

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau lokasi Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN Nusantara) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian kerja Kementan dalam memastikan ketersediaan pangan di Ibu Kota IKN Nusantara. “Sektor pertanian menjadi hal yang paling utama karena menyangkut pangan penduduk di IKN […]

BPS: Kenaikan BBM Jadi Pemicu Harga Beras Tinggi, Tapi Bulan Berikutnya Turun Hingga 0,37 Persen

BPS: Kenaikan BBM Jadi Pemicu Harga Beras Tinggi, Tapi Bulan Berikutnya Turun Hingga 0,37 Persen

Pilarpertanian – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM pada September lalu menjadi salah satu pemicu naiknya harga beras di bulan berikutnya. Hal ini disampaikan Margo dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022. “Sekarang di 2022 ini agak […]