Penyuluh – Petani Bima Panen Kunyit Kualitas Super

Penyuluh – Petani Bima Panen Kunyit Kualitas Super
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Kunyit sebagai komoditas empon-empon untuk meningkatkan imunitas tubuh ternyata tumbuh subur di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat [NTB] pada lahan 50 hektar di Desa Ntori, Kecamatan Wawo. Komoditas kunyit Wawo diminati produsen kosmetik di Pulau Jawa, yang dijual seharga Rp. 3.000 hingga Rp. 6.000 di tingkat petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Koordinator KostraTani Wawo, Ermi mengatakan produktivitas kunyit di Desa Ntori sekitar 10 – 12 ton per hektar. Kegiatan panen berlangsung Juni hingga Agustus 2020 setelah ditanam petani pada September 2019, sebelum musim hujan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Masa pertanaman kunyit umumnya 8 hingga 10 bulan, namun di Bima sampai 12 bulan atau 1 tahun untuk mendapatkan kualitas super,” kata Ermi melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP].
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, saat panen sejumlah pengepul dan pedagang berdatangan dari luar NTB, biasanya dari Jawa yang bermaksud membeli hasil panen petani kunyit Wawo terlebih di masa pandemi Covid-19. Kunyit diyakini meningkatkan imunitas tubuh menangkal virus Corona seperti halnya jahe, sereh, lengkuas dan sejumlah tanaman empon-empon lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagaimana diketahui kunyit berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Digunakan sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, dan bahan baku pangan dalam industri peternakan. Hal itu pula yang mendorong peningkatan konsumen kunyit di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Edizal selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi NTB mengatakan semangat dan kerja keras petani kunyit di Bima, sejalan dengan program Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar petani mengembangkan potensi pertanian spesifik lokasi seperti kunyit di Kabupaten Bima.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani dan penyuluh dan pemangku kepentingan selama berada di lapangan wajib mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona,” pesan Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani kunyit Bima. “Kunyit sebagai komoditas empon-empon berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh menangkal virus Corona.”(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan