Peternak Nangis Terharu Atas Respon Cepat Mentan Amran
Pilarpertanian - Peternak dari Blitar, Jawa Timur melakukan audiensi bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian. Dalam rapat ini, peternak Blitar nangis terharu atas respon cepat Mentan Amran Sulaiman dalam mengatasi permasalahan stok pakan ternak unggas bagi peternak rakyat mendapatkan sambutan positif dari para peternak rakyat.
Nafisa, salah satu peternak asal Blitar berterima kasih langsung kepada Mentan Amran atas respon cepatnya dalam menangani permasalahan pakan. Menurutnya, hal ini di luar dari dugaannya yang sebelumnya sempat meragukan komitmen Mentan Amran dalam memberikan perhatian kepada permasalahan yang dihadapi peternak Blitar.
”Saya seorang ibu peternak. Ketika Pak Amran diangkat sebagai Menteri Pertanian, kami tidak percaya Bapak waktu itu. Kami ini sudah pasti mati lambat laun. Tapi setelah saya melihat sendiri kebijakan Bapak, saya sangat apresiasi, saya sangat berterima kasih kepada Bapak,” ungkap Nafisa saat mengikuti audiensi Menteri Pertanian bersama sejumlah asosiasi peternak unggas rakyat, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Kamis (28/12/2023) siang.
Amran Sulaiman disebut bergerak cepat dalam mengatasi kendala pakan yang dialami para peternak unggas. Secara langsung, Amran meminta perum Bulog untuk menyalurkan jagung pakan khusus bagi para peternak rakyat.
”Ketika jagung belum ada, kami ini sampai menangis. Teman-teman kami bisa mati. Kapanpun bisa mati. Alhamdulillah Bapak Menteri Pertanian berusaha mengcover kami,” terangnya.
Nafisa lebih lanjut menyebutkan bahwa penyaluran stok jagung pakan itu telah berhasil membangkitkan usaha ternak miliknya maupun teman-teman peternak lainnya yang sempat kesulitan karena kekurangan pakan.
”Memang peraturannya ketat, (penyaluran stok pakan.red) dilakukan by name dan by address. Tapi kami ikuti semuanya. Alhamdulillah akhirnya kami punya jagung. Nikmatnya luar biasa. Terima kasih banyak, Pak Amran,” ujarnya.
Pada audiensi dengan sejumlah asosiasi peternak unggas rakyat tersebut, Amran menegaskan keberpihakan pemerintah kepada para peternak rakyat. “Negara dibangun untuk membantu rakyatnya,” tegas Amran.
Ia pun meminta jajarannya untuk merumuskan Peraturan Menteri Pertanian (permentan) tentang tata kelola ternak unggas. Diharapkan dengan peraturan terbaru tersebut nantinya, akan lebih mudah bagi pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasokan unggas nasional.
”Pendekatan dalam membenahi tata kelola peternakan unggas ini memang harus dilakukan secara holistik, tidak bisa parsial,” terang Amran.
Pada audiensi ini, turut hadir sejumlah asosiasi peternak rakyat, antara lain Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), dan Forum Peternak Layer Nasional.(PW)