Profil Climate Smart Agriculture Indonesia Segera Disusun

Profil Climate Smart Agriculture Indonesia Segera Disusun
Foto: Penyusunan profil CSA Indonesia dilakukan untuk memetakan kondisi pertanian di seluruh provinsi di Indonesia.

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Di tengah pandemi Covid-19, Kerjasama Internasional Kementerian Pertanian dengan luar negeri tetap berlangsung dengan mengoptimalkan teknologi internet. “Sekarang rapat-rapat dengan luar negeri dilakukan dengan teleconference,” kata Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Fadjry, komitmen yang telah disepakati tetap dilakukan sesuai jadwal. “Covid bukan halangan, komunikasi tetap dilaksanakan dengan media canggih,” katanya. Momen ini menjadi kesempatan bagi peneliti-peneliti Balitbangtan untuk membuktikan kemampuannya di lembaga penelitian internasional. “Lembaga internasional cukup mengawasi pelaksanaan dari jauh,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebut saja program penyusunan profil Climate Smart Agriculture (CSA) di Indonesia yang bekerjasama dengan The International Center for Tropical Agriculture (ICTA), tetap pada jadwal yang ditetapkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kerjasama ini merupakan bagian upaya Indonesia menjelaskan kepada dunia praktek-praktek tradisional Indonesia. “Pada program ini Indonesia menjelaskan tradisional knowledge terkait praktek pertanian cerdas – iklim,” kata Dr. Yiyi Sulaeman, Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyusunan profil CSA Indonesia dilakukan untuk memetakan kondisi pertanian di seluruh provinsi di Indonesia, mulai dari mendefinisikan rantai nilai, sistem pertanian, dan wilayah geografis yang sangat sensitif dan terpapar faktor-faktor iklim, dan kemudian menilai intervensi program dan kapasitas kelembagaan dalam memberikan opsi/strategi adaptasi untuk membantu petani mengatasi risiko dalam berusaha tani dan kerentanan iklim (banjir, kekeringan, badai).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini dijelaskan dalam pertemuan melalui skype oleh peneliti ICTA Marie Antoine selain memaparkan metodologi dalam menyusun profil CSA kepada 5 peneliti di Indonesia, Selasa kemarin di kantor dan kediaman masing-masing karena kebijakan bekerja di rumah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Husnain, Kepala BBSDLP mengutarakan dalam kesempatan lain bahwa Indonesia memiliki beberapa cara konvensional untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. “Praktek subak di Bali dan pertanian terasering upaya pengaturan kebutuhan air pada pertanian padi di Bali,” kata Husnain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyusunan profil CSA Indonesia akan dilakukan hingga akhir Juni. Kerja sama hibah dari World Bank melalui ICTA ini merupakan buah dari MoU yang telah ditandatangani sejak 2017 dan implementasi hasil kunjungan Kepala Balitbangtan pada Agustus 2019 lalu ke Cali, Colombia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Lembaga penelitian pertanian tropis ini merupakan lembaga di bawah konsorsium CGIAR (Consultative Group on International Agricultural Research) sebagaimana IRRI untuk penelitian padi dan juga CIMMYT untuk penelitian jagung dan sorgum,” ungkap Kepala Bagian Kerja Sama, Hukum, Organisasi dan Humas, Sekretariat Balitbangtan, Ir. Erlita Adriani. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan