Program PAT Padi di Bali Meningkat Tajam, Tabanan Capai 383%
Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan produksi padi di Indonesia diantaranya wilayah Bali. Salah satu program unggulan yang tengah gencar dilaksanakan yaitu Perluasan Areal Tanam (PAT) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi nasional serta menjaga ketahanan pangan nasional di tengah perubahan iklim global.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, diberbagai kesempatan menjelaskan, jika saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan dan kelaparan akibat El Nino yang menyebabkan kekeringan, sehingga perlu adanya tindakan-tindakan cepat agar Indonesia tetap berdaulat pangan di tengah krisis yang melanda.
Strategi Mentan itu kini membuahkan hasil positif, pasalnya masyarakat tengah antusias melaksanakan program PAT. “Kita sedang menghadapi ancaman perubahan iklim ekstrem, jadi kita harus bersama-sama bergerak, Jika seluruh provinsi bisa mencapai target PAT dan menghasilkan minimal dua kali panen dengan produktivitas 5 ton per hektare, maka masalah defisit pangan dapat kita atasi” tegas Mentan Andi Amran Sulaiman.
Senada dengan Mentan Amran, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral, Pamuji Lestari memuji keberhasilan program PAT di Bali yang menunjukkan progress yang signifikan di bulan ini.
“Ini luar biasa peningkatan program PAT di Bali, misal ini di Kabupaten Tabanan, ditargetkan hanya 150 hektar, namun kenyataannya realisasi sudah mencapai 525 hektar, jadi realisasi mencapai sekitar 383%”, terangnya.
Penanggung Jawab (Pj) Provinsi Bali, Andi Muhammad Idil Fitri bahkan melakukan kunjungan ke tiga lokasi yaitu di Kabupaten Tabanan, Buleleng dan Karangasem untuk memantau langsung implementasi program PAT. Kunjungan ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah untuk mengejar target produksi nasional.
“Kami ditugaskan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi melalui PAT. Saat ini Provinsi Bali memiliki target luas PAT sebesar 2.428 hektar, yang terdiri dari pompanisasi seluas 1.095 hektar dan padi gogo seluas 1.333 hektar. Target ini tersebar di lima kabupaten, yaitu Jembrana, Karangasem, Buleleng, Denpasar, dan Tabanan,” terang Andi Idil.
Hingga saat ini, Bali telah menerima sebanyak 71 unit pompa air untuk mengairi lahan sawah. Kabupaten Tabanan mendapatkan 26 unit, sedangkan Kabupaten Jembrana menjadi penerima terbanyak dengan 41 unit. Selain itu, di Kabupaten Buleleng juga telah dipasang 14 unit irigasi perpompaan untuk menunjang kegiatan pertanian di wilayah tersebut.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan Bali dapat menjadi salah satu provinsi yang sukses dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus menjadi model bagi provinsi lain di Indonesia. Program ini juga menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan iklim dan mendukung tercapainya swasembada pangan nasional.
Ketua Subak Sesandan Desa Megati, Kec. Selemadeg, Kab. Tabanan, I Wayan Winasa menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Kementan yang telah memberikan bantuan pompanisasi di desanya. “Saya rasa program Kementan ini baik sekali, kami petani merasakan betul manfaatnya. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Menteri dan Pak Dirjen Hortikultura”, Tutupnya.(PW)